Eman Sulaeman, Penjaga Gawang Difabel yang Mendunia

Walau terlahir tidak sempurna, bukan halangan mencapai prestasi sepak bola tingkat dunia.

oleh Karmin Winarta diperbarui 19 Mei 2017, 09:49 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 09:49 WIB
Eman Sulaeman, Penjaga Gawang Difabel yang Mendunia
Foto: SCTV

Liputan6.com, Jakarta Melihat sang kakak dan teman-temannya bergembira bermain bola bersama, adalah awal mula Eman Sulaeman mencintai sepak bola. Sejak usia 8 tahun, Eman berlatih sepak bola dengan sang kakak.

Terlahir tidak sempurna bukanlah halangan mencapai prestasi sepak bola tingkat dunia. Eman Sulaeman, kelahiran Majalengka 29 tahun lalu, berhasil terpilih menjadi penjaga gawang terbaik dalam ajang sepak bola Homeless World Cup, di Glasgow, Skotlandia, Juli 2016.

Foto: SCTV

"Awal mulanya saya terpilih menjadi penjaga gawang terbaik di ajang Homeless World Cup 2016, yaitu saya mengikuti seleksi, mulai di Bandung, untuk Sea Homeless World Cup untuk timnas Indonesia. Alhamdulillah, lewat seleksi itu saya bisa lolos, mewakili Timnas Indonesia untuk berangkat ke Homeless World Cup yang diadakan di Glasgow."

Foto: SCTV

Eman pantang menyerah menjaga gawangnya. Karier penjaga gawang dirintis Eman sejak lulus SMK pada 2008. Saat di perguruan tinggi, ia berlatih menjadi penjaga gawang, khususnya futsal.

Foto: SCTV

Tak hanya itu, Eman juga berani mendirikan klub futsal sendiri, dan mulai mengikuti pertandingan-pertandingan futsal.

"Awalnya sulit bermain bola terutama cara menangkap dan menendang bola. Tapi di situ saya belajar, cara menendang bola yang baik dan yang benar oleh sang kakak."

Eman juga menyerap ilmu bermain bola lewat turnamen bola yang tayang di televisi.

Sejatinya sepak bola adalah olahraga yang mengandalkan kaki. Eman yang terlahir dengan kaki kurang sempurna, tak lantas surut mundur dan berpikir tak dapat mengolah si kulit bundar ini.

Foto: SCTV

Melalui sepak bola Eman membuktikan bahwa mimpi bisa diwujudkan. Berbagai penghargaan diraih Eman, hingga ke tingkat dunia. Kini Eman membagi kemampuan di dunia sepak bola di kampungnya.

Foto: SCTV

Berbagi dan memotivasi terhadap sesamanya adalah harapan Eman sang penjaga gawang difabel.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya