Liputan6.com, Jakarta - Banyak kasus perempuan yang tidak sadar bahwa mereka sedang hamil, karena gejala kehamilan bervariasi dan ada pula yang tidak memiliki gejala.
Baca Juga
Advertisement
Namun, yang dialami perempuan ini berbeda. Kisahnya bermula pada 1955. Zahra Aboutalib yang ketika itu berusia 26 tahun tengah mengandung dan dilarikan ke rumah sakit karena merasa ada masalah pada perutnya.
Setelah melakukan pemeriksaan rutin, dia kemudian melihat perempuan hamil lainnya meninggal saat melahirkan. Kondisi tersebut mendorongnya untuk pergi dan tidak akan pernah kembali lagi ke rumah sakit.
Melansir Viral4real, Rabu (27/9/2017), tak lama perempuan dari Casablanca, Maroko, itu mengalami rasa sakit selama beberapa hari. Akan tetapi, setelah rasa sakitnya memudar, dia juga melupakan bayi yang belum lahir itu.
Karena merasa takut dan sulitnya melahirkan, sebagai gantinya dia mengadopsi tiga anak. Namun, ketika usianya menginjak 75 tahun, rasa sakitnya kembali menghantuinya.
Putranya yang prihatin dengan kondisinya akhirnya membawanya ke seorang spesialis. Profesor Taibi Quazzani menduga perut menonjol Zahra karena adanya tumor ovarium sehingga dia perlu melakukan pemindaian ultrasound.
Ternyata perempuan paruh baya itu masih hamil dan benjolan pada perutnya itu adalah anak yang belum lahir selama 46 tahun. Bayi itu berubah menjadi "bayi batu".
Zahra rupanya mengalami kehamilan ektopik, di mana telur tersebut ditanamkan di tuba falopi. Janin yang berkembang keluar dari tuba falopi dan terus berkembang di rongga perut yang menyebabkan dia sakit.
Dia akhirnya melakukan operasi untuk mengeluarkan janin tersebut. Janin itu memiliki berat 7 kilogram dengan panjang 42 cm.
(Ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan video menarik berikut ini.