Guru SD Ini Cabuli dan Paksa Siswanya Nonton Film Dewasa

Tak hanya cabuli muridnya, guru ini juga paksa mereka menonton film dewasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi Pelecehan Anak
Ilustrasi Pelecehan Anak (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Guru seharusnya menjadi pengganti orangtua bagi para siswanya ketika di sekolah. Tak hanya mengajar, guru juga sepatutnya menjaga dan memberikan budi pekerti yang baik kepada anak didiknya. Namun sayangnya justru banyak kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru kepada muridnya yang bahkan masih dibawah umur.

Seperti yang baru ini terjadi di negeri Jiran Malaysia. Seorang guru agama justru melakukan pelecehan seksual kepada beberapa anak muridnya. Pria berusia 40 tahun itu bahkan memaksa murid-muridnya tersebut untuk menonton film dewasa. Beruntung salah seorang siswa menceritakan hal ini kepada orangtuanya. Korban lantas memberi tahu ibunya tentang insiden itu. Pihak kepolisian menerima laporan dari ibu korban pada Sabtu (21/7). Ternyata empat siswa lainnya juga membuat laporan yang sama ke polisi pada Senin (23/7).

"Ia pertama-tama akan menyuruh siswa lain untuk memanggil siswa yang ia sukai untuk keluar dari kelas, terutama anak laki-laki berbadan kecil. Mereka akan dipanggil ke musala. Guru-guru lain saat itu tak keberatan karena ia adalah wali kelas mereka," ungkap salah satu orangtua korban.

"Setelah siswa yang ditandai datang sendirian ke musala, ia akan mengunci pintu dan membiarkan jendela terbuka untuk mengawasi keadaan sekitar. Ia kemudian mengelus alat kelamin siswanya, memaksa seks oral dan bahkan membuat anak-anak menonton film porno untuk membuat mereka terangsang," kata orangtua murid itu.

Terus Diselidiki

Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Guru yang mengajar agama Islam itu dikatakan merupakan sosok yang sangat ditakuti di sekolah. Selama beberapa bulan, dirinya juga mengasuh anak-anak yang semuanya berjenis kelamin laki-laki sebagai wali kelas.

Usai mendapat banyak laporan dari orangtua korban, perwakilan dari Departemen Pendidikan Penang memutuskan untuk membebas tugaskan guru tersebut selama penyelidikan internal berlangsung.

Tentu banyak orangtua korban yang kecewa sekaligus geram dengan perbuatan guru tersebut. Terlebih lagi, guru tersebut masih mengunggah hal-hal berbau agama di akun Facebook miliknya.

Reporter: Rizky Mandasari

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya