Liputan6.com, Jakarta Buat kamu pecinta pedas, kali ini ada kabar baik yang perlu kamu ketahui. Seperti Liputan6.com lansir dari CBS News, Senin (18/2/2019), sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa risiko kematian bagi orang yang suka atau rutin mengonsumsi makanan pedas, bisa menurun hingga 13 persen dibandingkan dengan mereka yang enggak suka pedas. Penelitian yang telah dilakukan ini telah diuji coba kepada lebih dari 16.000 responden yang berusia 18 tahun atau lebih.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya penelitian di Amerika, mengutip dari Health, penelitian di Cina mendapati bahwa orang yang hampir setiap harinya mengonsumsi makanan pedas, memiliki 14 persen penurunan risiko kematian.
Berbeda dengan orang yang hanya mengonsumsi makanan pedas dua kali seminggu. Mereka hanya akan mendapati penurunan risiko kematian sebesar 10 persen saja. Sedangkan orang yang mengonsumsi makanan pedas hanya satu kali seminggu atau yang tidak makan pedas sama sekali, risiko kematiannya tidak mengalami perubahan.
Alasan cabai bisa perpanjang usia
Kandungan capcisin yang cukup melimpah pada cabai, diketahui sebagai sumber antioksidan alami yang baik bagi tubuh. Tak hanya itu, capcisin juga diketahui sangat bermanfaat untuk bantu mengatasi masalah obesitas, jantung, dan kanker.
Mengapa bisa? Karena capcisin pada cabai telah dibuktikan dapat mengaktifkan reseptor sel di lapisan dalam usus. Hal itu untuk menciptakan reaksi yang bisa menurunkan risiko pertumbuhan tumor dengan mematikan reseptor yang over-reaktif.
Hal ini juga berperan untuk mencegah obesitas dari dalam tubuh. Selain itu, mampu juga untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh. Ini dapat memperbaiki kelancaran aliran darah dari dan menuju jantung. Selain itu bisa menyebabkan penurunan tekanan darah akibat pengaruh oksida nitrat dalam capcisin terhadap pelebaran pembuluh darah.
Advertisement
Manfaat lain capcisin pada cabai
Berikut manfaat lain dari kandungan capcisin untuk kesehatan yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Tak hanya di cabai, senyawa capcisin juga dapat ditemukan di kunyit, karena memiliki kemampuan untuk mematikan beberapa jenis kanker dan sel leukemik.
2. Tak hanya capcisin, cabai juga memiliki sifat antimikroba dan anti peradangan. Sehingga cabai sangat ampuh untuk melindungi borok di dalam perut.
3. Selain itu, capcisin juga dikaitkan dengan pengobatan kanker payudara, pankreas, dan kandung kemih. Namun, untuk pengobatan penyakit ini, memungkinkan untuk mengonsumsi capcisin dalam jumlah yang cukup banyak agar bisa berhasil.
Porsi mengonsumsi cabai yang dianjurkan
Memang banyak manfaat yang dihasilkan dari mengonsumsi cabai. Namun kamu tetap perlu memperhatikan takaran yang pas dalam mengonsumsinya. Masih perlu terus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki manfaat dan efek berbeda yang dapat ditimbulkan pada masing-masing jenis cabai.
Agar cabai yang kamu konsumsi tetap mendapatkan manfaatnya, ada takaran yang perlu kamu perhatikan saat mengonsumsi cabai. Dokter dan para ahli menyarankan untuk mencampurkan cabai dan kunyit ke dalam menu masakan setidaknya dua hingga tiga kali seminggu. Entah itu dimakan langsung ataupun dicampur ke dalam masakan.
Meskipun begitu, laporan ilmiah yang dimuat di jurnal Plus One ini mengingatkan bahwa cabai tidak selalu tepat dikonsumsi oleh segala orang. Terutama oleh mereka yang memiliki masalah pada saluran pencernaannya.
Khusus untuk penderita maag atau yang pernah memiliki riwayat penyakit saluran pencernaan lainnya, konsumsi cabai adalah pantangan karena berisiko kian memperparah penyakit bersangkutan.
Advertisement