Liputan6.com, Jakarta - Musik menggema, backdrop terbuka, pentas dimulai. Rabu (24/7/2019), Teater Koma menampilkan Lakon Goro-Goro: Mahabarata 2 yang dihadiri undangan dan rekan media.
Baca Juga
Advertisement
Berlanjut dari Lakon Mahabarata: Asmara Raja Dewa pada November 2018, Teater Koma didukung Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar Goro-Goro: Mahabarata 2 "Panakawan adalah Kawan"
Kali ini Teater Koma bercerita Semar dan Togog yang turun ke marcapada (bumi) untuk menjadi panakawan raja-raja.
Suatu ketika, karena cintanya ditolak, Batara Guru mengubah Dewi Lokawati menjadi padi dan menyerahkannya ke Kerajaan Medangkamulyan. Kerajaan Sonyantaka yang mengetahui adanya tanaman padi di Kerajaan Mengdakamulyan pun berencana merampoknya.
Manggung di usia 70 tahun
Diproduksi Teater Koma yang berkarya sejak 1977, lakon ini menampilkan berbagai adegan yang didukung musikalisasi dan nyanyian lagu-lagu oleh pemerannya. Salah satu pemeran yang menjadi perhatian adalah aktor senior Slamet Rahardjo Djarot.
Ya, selain didukung aktor-aktor kawakan yang tak asing dari pentas Teater Koma seperti Idries Pulungan, Budi Ros, Ratna Riantiarno, Sari Madjid, Netta Kusumah Dewi, Rangga Riantiarno, Tuti Hartati, Dorias Pribadi, Ratna Ully, dan Daisy Lantang, Slamet Rahardjo pun turut tampil dalam pentas ini.
Advertisement
Jadi ajang reuni Slamet Rahardjo
Baginya, pentas ini menjadi momen "pulang kampung" aktor senior pemenang Piala Citra dan dedengkot Teater Populer itu ke dunia teater.
Selain itu, pentas pertamanya dengan Teater Koma ini pun menjadi reuni bersama teman satu kelahirannya di teater populer, Nano. "Ada kebahagiaan reuni bersama Nano," kata Slamet ketika ditemui usai pementasan Rabu (24/7/2019).
Penampilan Slamet Rahardjo di atas panggung memang tak diragukan. Aktor itu masih sanggup menampilkan gerakan dan kontrol suara yang tak kalah dengan pemain lain di Teater Koma.
Cukup menguras energi
Namun, pementasan berdurasi sekitar 3 jam itu tentu menguras energinya. Belum lagi di usianya yang telah menginjak 70 tahun itu. "Sudah ketuaan sebetulnya," gumam Slamet.
Kostum yang digunakan pun membuat gerak Slamet terbatas. Saat jumpa pers Rabu (17/7/2019) sempat berbicara selintas soal kostumnya. "Aku main keren banget. Tanganku empat," celetuknya.
Dalam cerita, tokoh Batara Guru memang memiliki empat tangan. Alhasil, Slamet yang memerankannya pun perlu memikul dua lengan tambahan di pundaknya.
Advertisement
Menjaga kesehatan agar bisa tampil prima
Meski begitu, Slamet tak berhenti berkarya. Selain latihan yang telah dilakukan, untuk pementasan Goro-Goro: Mahabarata 2 yang berlangsung 11 hari itu pun, Slamet menyiapkan diri dan tubuhnya.
"Doakan dong. (Persiapannya untuk pementasan selanjutnya) pulang, tidur, gak berani begadang," kata Slamet ketika ditemui usai pementasan di GBB, Rabu (24/7/2019).
Slamet yang masih berkarya di usia yang tak muda ini tak sia-sia. Antusiasme penonton salah satu buktinya. Pascapementasan Rabu (24/7), penonton mengantre untuk berfoto dengan pemain Batara Guru itu. Meski telah tampil selama tak kurang dari 3 jam, lelaki itu masih melayani permintaan foto para penonton.
Penulis:
Santi Muhrianti
Universitas Padjadjaran
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: