Asyik Berenang Sendirian, Peselancar Muda Nyaris Tewas Diterkam Hiu

Liputan6.com, Jakarta Laut dan pantai menjadi tempat yang menyenangkan, terutama bagi pecinta olahraga pantai seperti voli, berenang, hingga berselancar. Ombak besar menjadi dambaan peselancar. Menyeimbangkan diri di atas papan selancar sambil mengendarai ombak dapat memicu adrenalin para peselancar.

Tetapi hal tidak terduga terjadi pada seorang peselancar muda berumur 16 tahun di Hawaii. Anak bernama Max Keliikipi ini hampir celaka saat berselancar di dekat Pantai Makaha, Honolulu, pada Minggu (11/8/2019). Seekor hiu hampir menerkam Max yang sedang berselancar itu seperti dilansir dari KHON2.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Awalnya Max sedang menunggu ombak untuk datang, namun kemudian ia melihat sesuatu di dalam air. Ia pikir itu adalah cangkang kura-kura.

Hingga tidak lama kemudian ia sadar bahwa binatang tersebut adalah seekor hiu besar. Max dengan cepat naik ke papan selancarnya dan menjauhkan seluruh anggota tubuhnya dari air.

Tetapi tidak lama kemudian hiu tersebut langsung menabrak papan selancar milik Max dan meninggalkan gigitan besar pada papan selancarnya yang tidak akan ia lupakan. Ia mempercayai bahwa panjang hiu tersebut sekitar tiga meter.

“Dia (hiu) benar-benar satu atau dua inci jauhya dari kakiku,” ujar Max Keliikipi.

Beruntung, Max adalah seorang penjaga pantai junior. Dengan insting yang ia miliki, Max dengan cepat berenang secepat mungkin ke bibir pantai. I

a mengaku tidak memperhatikan keberadaan hiu yang menyerangnya. Namun Max berhasil lolos dari hiu besar tersebut tanpa luka sedikitpun. Justru Max mendapatkan souvenir yang ditinggalkan oleh hiu tersebut, yaitu papan selancar bekas gigitan hiu.

Max mengakui telah mendapatkan pelajaran dari pengalaman ini. Ia pernah melihat hiu di area itu, namun ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan dihampiri oleh hiu dan mendapatkan kesempatan untuk nyaris tergigit.

“Lain kali aku akan pergi siang hari dan bersama teman-temanku, tidak akan berselancar sendiri lagi,” kata Max.

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara