Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan dua pemudik jalan kaki yang terjatuh ke laut saat proses muat melalui garbarata menuju KMP Eirene di Dermaga 1 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Sabtu, telah dievakuasi dan mendapat pertolongan medis.
KMP Eirene adalah kapal milik PT Surya Timur Lines yang melayani rute Merak-Bakauheni.
Baca Juga
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyatakan petugas operator garbarata dari ASDP segera merespons dengan melemparkan pelampung dan melakukan evakuasi.
Advertisement
“Kedua penumpang berhasil diselamatkan dan segera dibawa ke Posko Kesehatan Dermaga V untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” ujar Shelvy dikutip dari Antara, Sabtu (29/3/2025).
ASDP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan keselamatan pengguna jasa dan akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait kejadian ini.
“Kami mengimbau seluruh pengguna jasa agar selalu berhati-hati saat proses muat ke kapal, tidak berdesakan, dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran serta keselamatan bersama,” ujar Shelvy.
Sebagai operator penyeberangan nasional, ASDP senantiasa memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa.
“Kami juga terus meningkatkan standar operasional dan fasilitas untuk memastikan pelayanan yang lebih baik, serta memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan lancar bagi seluruh pengguna jasa,” kata dia.
Kericuhan di Pelabuhan Merak
Kericuhan kecil sempat terjadi di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Jumat siang (28/3/2025). Sejumlah pemudik pejalan kaki yang sudah 4 jam mengantre untuk bisa menyeberang ke Bakauheni protes lantaran antreannya diserobot pemudik lainnya. Adu mulut pun sempat terjadi sebelum akhirnya petugas ASDP turun tangan memperbaiki keadaan.
"Kerja sama dari petugas ASDP Merak, harusnya ada yang stanby, jadi malah kita yang pada emosi jadinya," kata Sri Wahyuni, seorang pemudik tujuan Lampung, seperti dikutip dari laporan Liputan6 SCTV.
Bukan tanpa sebab dirinya emosi, pasalnya dia dan para pemudik yang lain sudah mengantre lama dari belakang, namun tiba-tiba ada yang menyerobot barisan di depan.
"Kita capek ngantre dari belakang, kenapa ada yang langsung masuk dari depan nyerobot, kan gak baik itu juga. Harusnya ada bantuan," katanya lagi.
Sebelumnya antrean penumpang di Dermaga 6 Pelabuhan Merak, Banten, yang hendak memasuki kapal penyeberangan membeludak pada Kamis malam.
Petugas dari PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) yang melayani para pemudik nampak kewalahan mengatur antrean kendaraan.
Adapun pada hari biasa, gerbang masuk menuju kapal dari Dermaga 6 hanya melayani penumpang eksekutif. Namun sejak arus mudik, semua dermaga dijadikan reguler.
Antrean yang semula terdiri dari tiga baris menjadi tak karuan lantaran para penumpang berebutan masuk. Petugas sempat memperingatkan penumpang yang menyerobot antrean pemudik yang sedari awal mengantre sesuai baris.
"Di sini sudah penuh, sesak. Masih bisa pindah ke (pintu) reguler. Kasihan yang dari tadi antre jadi sesak-sesakan. Apalagi ada anak-anak, ada nenek-nenek juga ini," kata petugas sambil menyorot antrean menggunakan senter.
Advertisement
Sejumlah Anak Terhimpit Antrean
Para penumpang pun nampak terburu-buru berebut tempat terbaik di dalam kapal penyeberangan tanpa menghiraukan imbauan petugas.
Beberapa anak yang terhimpit antrean memanggil orang tua mereka. "Mama mama," kata salah seorang anak.
Demikian pun beberapa orang tua yang berhasil melewati pintu masuk mencari anak mereka yang sempat lepas dari pantauan.
"Anak saya mana, anak saya mana," kata seorang ibu yang tidak sadar anaknya berada tepat di belakangnya.
Tepat pada pukul 23.15 WIB, antrean di pintu Dermaga 6 sudah mulai kosong lantaran Kapal Batumandi yang bakal menyeberangkan para penumpang itu segera berlabuh sebelum pukul 24.00 WIB.
Infografis
Advertisement
