Tak Banyak yang Tahu, Ini Manfaat Bergosip Menurut Penelitian

Tanpa disadari, bergosip rupanya memberikan manfaat juga loh.

oleh Asnida Riani diperbarui 11 Jul 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2020, 17:00 WIB
gosip
ilustrasi teman/Photo by Ben White on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari kalian tentu tahu bahwa bergosip dikenal sebagai salah satu kebiasaan buruk yang mestinya dihindari. Tak hanya buruk untuk diri sendiri, bergosip juga buruk untuk orang lain lantaran berbicara di belakang seseorang bukan tak mungkin bisa menghancurkan reputasinya.

Meski begitu, tak mudah rasanya untuk menghilangkan “kultur” tersebut. Namun rupanya di sisi lain, sebuah studi malah menunjukkan bahwa bergosip ternyata bermanfaat untuk Anda.

Dilansir dari laman brightside.me, Kamis, 9 Juli 2020, bersama timnya, Megan Robbins, seorang psikolog di University of California, melakukan beberapa riset untuk mencari tahu bagaimana kebiasaan bergosip.

Para peneliti kemudian mempelajari percakapan 467 orang yang menggunakan alat perekam selama berinteraksi. Hasil penelitian ini pun membuyarkan sejumlah stereotip tentang bergosip.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pria dan Wanita kerap bergosip

[Bintang] Media Sosial
Ilustrasi gosip dan media sosial. (via rcmp-grc.gc.ca)

Pertama, rata-rata orang menghabiskan 52 menit per hari untuk bergosip, dan hanya 15 persen di antaranya menganggap kelakuan tersebut buruk. Temuan lainnya adalah lelaki ternyata punya kecenderungan bergosip yang sama dengan perempuan. Walau, kebiasaan ini dilakukan lebih natural oleh kaum hawa.

Juga, ekstrover punya kecenderungan bergosip lebih tinggi ketimbang para introver. Lalu, anak muda lebih aktif bergosip ketimbang orang tua.


Manfaat Bergosip Menurut Penelitian

Nyinyir dan gosip (iStock)
Ilustrasi nyinyir dan gosip (iStockphoto)

Dari penelitan tersebut, bergosip kemudian jadi fenomena kompleks. Para ahli menyebut, seiring proses evolusi, bergosip nyatanya baik untuk seseorang. Pasalnya, kebiasaan ini jadi cara mengumpulkan informasi untuk melindungi diri sendiri.


Membangun kerja sama

[Bintang] Media Sosial
Ilustrasi gosip dan media sosial. (via Glamour)

Bergosip juga membantu membangun kerja sama dengan orang sekitar dan lebih selektif memilih berada di satu lingkaran pertemanan. "Ketika bergosip, Anda bisa melacak siapa yang berkontribusi dan siapa yang egois," kata Elena Martinescu, seorang peneliti King’s College, London.

Bahan bergosip pun dikatakan bisa jadi cara untuk memperbaiki diri setelah tahu bahwa sifat-sifat tertentu ternyata kurang baik. Misal, seseorang jadi bahan gosip karena pelit atau mudah marah, bahkan kurang nyambung saat diajak berbicara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya