Liputan6.com, Amerika Serikat - Seorang wanita dari Lowa City, Amerika Serikat berbagai kisah dirinya yang mengalami kebocoran cairan otak diduga setelah melakukan tes swab Corona Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Melansir The Sun, Senin (5/10/2020), wanita berumur 40-an ini mengatakan bahwa dia baru-baru ini menjalani tes swab Covid-19 menjelang operasi untuk pemulihan hernia yang diidapnya. Tapi tidak lama setelah tes swab itu, dia mengalami pilek sakit kepala dan muntah.
Selain itu, dia juga merasa lehernya terasa kaku dan matanya sensitif terhadap cahaya.
Kondisi itu membuatnya khawatir hingga memutuskan untuk pergi ke dokter. Selama pemeriksaan, petugas medis di Rumah Sakit Universitas Lowa di Lowa City, menemukan bahwa wanita ini memiliki gumpalan di tengah rongga hidung kanan.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Lakukan CT Scan
Dokter kemudian mengeringkan gumpalan itu dan ada protein dalam cairan serebrospinal, yang ditemukan di otak atau tulang belakang.
Atas temuan tersebut, wanita ini pun diminta melakukan CT scan. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita ini memiliki ensefalokel 1,8 cm- sejenis tonjolan dari otak- yang meluas ke rongga hidung.
Hasil tersebut dibandingkan dengan gambar dari CT scan yang dilakukan pada 2017, yang mengungkapkan sudah ada sejak lama, tapi tidak terdiagnosis.
Advertisement
Kasus Pertama
Dia pun diminta menjalani operasi untuk menyembuhkan ensefalokel dan menjalani perawatan untuk pengawasan neurologis pascaoperasi itu.
Dokter yang menanganinya mengatakan kasus ini diyakini sebagai laporan pertama kebocoran cairan serebrospinal setelah tes swab melalui hidung.
Namun, dokter tidak percaya kalau tes swab yang dijalani wanita itu menyebabkan kebocoran cairan otak. Sebab wanita itu sudah memiliki masalah di otak yang tidak terdiagnosis.
Terlalu Sering Jalani Tes Kesehatan
Dokter mengklaim bahwa apa yang dialami wanita itu karena seringnya dia menjalani tes kesehatan. Itu yang menyebabkan trauma pada encephalocele yang sudah ada sebelumnya.
“Pihak tertentu harus mempertimbangkan metode alternatif untuk memeriksa hidung pada pasien dengan kelainan dasar tengkorak yang dimiliki sebelumnya, riwayat operasi dasar sinus atau tengkorak, atau kondisi yang bisa mempengaruhi erosi dasar tengkorak,” kata petugas medis.
Advertisement