Studi: 3 dari 4 Orang yang Telah Divaksinasi Tetap Kena Covid-19 Punya Kesamaan Ini

Ada kesamaan dari orang yang kena Covid-19 meski telah divaksinasi

oleh Sulung Lahitani diperbarui 29 Jun 2021, 14:04 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 14:04 WIB
Ilustrasi Vaksinasi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Vaksinasi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan di banyak negara. Hal ini dikarenakan, vaksinasi Covid dapat menekan efek dari penyakit bila terinfeksi virus Corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mendorong masyarakat yang telah divaksinasi penuh untuk beraktivitas seperti biasa. Meski demikian, tetap ada risiko kecil terinfeksi Covid-19 meski telah divaksinasi lengkap.

Kasus ini biasa disebut sebagai infeksi terobosan. Kebanyakan dari kasus ini berakhir tanpa gejala, meski ada beberapa orang yang divaksinasi tetap terinfeksi Covid dengan gejala yang parah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Studinya

Ilustrasi vaksinasi/ Pexels
Ilustrasi vaksinasi (Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels).

Menurut data baru dari CDC, setidaknya tiga dari empat orang yang telah divaksinasi lengkap dan terkena infeksi terobosan adalah mereka yang berusia 65 tahun atau lebih. Data yang dikumpulkan dari rumah sakit-rumah sakit di AS menunjukkan bahwa 76 persen dari kasus terobosan parah ini terjadi pada individu berusia 65 tahun atau lebih.

Orang dewasa yang lebih tua juga juga berisiko tinggi terkena COVID parah, terlepas dari status vaksinasinya. Menurut data terbaru dari CDC, hampir 80 persen dari lebih dari 471.000 kematian COVID di AS terjadi pada orang berusia 65 tahun atau lebih.

 

Vaksinasi efektif melawan infeksi Covid

Dapat Giliran Vaksinasi Covid-19, Terapkan Hal Ini Sebelum dan Sesudah Divaksin
Ilustrasi Vaksinasi.

CDC memperingatkan bahwa infeksi terobosan setelah vaksinasi masih mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan vaksin dimaksudkan untuk mencegah kasus yang parah atau kematian dari infeksi Covid. Data terbaru dari CNBC misanya, menemukan bahwa Pfizer dan Moderna sekitar 95 persen efektif melawan infeksi COVID bergejala.

"Vaksin COVID-19 efektif," kata CDC di situs webnya. Tetapi beberapa individu yang "divaksinasi lengkap masih akan terkena COVID-19 jika mereka terpapar virus yang menyebabkannya."

Sebuah studi CDC yang diterbitkan dalam Morbidity and Mortality Weekly Report pada bulan Mei menemukan bahwa Pfizer dan Moderna 94 persen efektif melawan rawat inap COVID-19 di antara orang dewasa yang divaksinasi lengkap berusia 65 tahun atau lebih. Mereka 64 persen efektif di antara orang dewasa yang divaksinasi sebagian dalam demografi yang sama.

 

Infeksi terobosan jarang terjadi

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)

Berita baiknya adalah, infeksi terobosan jarang terjadi. "Kasus terobosan hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang divaksinasi," CDC meyakinkan. Hanya lebih dari 4.100 kasus terobosan telah terjadi pada lebih dari 150 juta orang di AS yang telah divaksinasi lengkap—itu hanya 0,003 persen dari populasi yang divaksinasi lengkap.

Dan sementara beberapa dari infeksi terobosan ini masih akan menyebabkan rawat inap atau kematian, namun "risiko keseluruhan rawat inap dan kematian di antara orang-orang yang divaksinasi penuh akan jauh lebih rendah daripada di antara orang-orang dengan faktor risiko serupa yang tidak divaksinasi," kata CDC.

Infografis Gejala Covid-19 pada lansia

Infografis Waspadai 3 Gejala Khusus Covid-19 pada Lansia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspadai 3 Gejala Khusus Covid-19 pada Lansia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya