Liputan6.com, Jakarta - Makanan pedas memang lebih menggugah selera bagi para penikmatnya. Semakin pedas makanan, nafsu makan pun akan semakin meningkat pula.
Si pencinta pedas pasti sudah terbiasa mengonsumsi makanan dengan bahan tambahan, seperti cabai dan lada. Bahkan, mereka cenderung kehilangan nafsu makan ketika tidak menambahkan kedua bahan itu.
Meski dapat menambahkan nafsu makan, terkadang mengonsumsi masakan pedas dapat membuat seseorang menderita. Apalagi, saat tingkat kepedasan sudah melampaui batas.
Advertisement
Kalian pun langsung meneguk segelas air dingin untuk membasahi area mulut dan lidah yang terbakar setelah mengonsumsi makanan pedas.
Tahukah kalian, mengonsumsi air dingin setelah menyantap makanan pedas malah semakin memperburuk keadaan.
Dilansir dari Food Network, Senin (26/12/2022), rasa pedas yang dirasakan saat mengonsumsi makanan pedas berasal dari zat capsaicin.
Saat zat capsaicin dimakan, molekul akan mengikat reseptor di bagian lidah sehingga mendeteksi adanya perubahan suhu dan rasa terbakar.
Hal ini dikarenakan capsaicin berminyak dan larut dalam lemak. Jika rasa pedas dibawa ke lidah oleh minyak yang terkandung di dalam makanan, maka akan bertahan lebih lama di area mulut.
Inilah yang menyebabkan mengapa sensasi pedas seringkali sulit hilang dan cenderung tersisa di mulut. Bahkan, ketika rasa pedas sudah menghilang, kalian pun masih tetap merasakan panas seperti rasa terbakar di lidah.
Lantas bagaimana cara terbaik untuk mengatasi rasa terbakar setelah mengonsumsi makanan pedas? Berikut ulasannya.
1. Susu
Susu dipercaya bisa menetralkan rasa terbakar di area mulut dan lidah setelah mengonsumsi makanan pedas. Sensasi pedas dari zat capsaicin terikat di dalam lidah, sehingga menyebabkan sensasi nyeri dan terbakar.
Untuk menghilangkannya, kalian bisa langsung mengonsumsi air putih saja. Hal ini dikarenakan air adalah faktor utama untuk menenangkan rasa pedas. Akan tetapi, zat capsaicin yang larut dalam lemak makanan lebih optimal dihilangkan oleh lemak susu.
Dilansir dari Eating Well, susu mengandung protein yang disebut kasein yang mampu mengikat capsaicin, sehingga membantu mengurangi sensasi pedas di lidah.
Selain itu, ketika hidangan terlalu pedas, kalian bisa menambahkan krim kental, seperti yogurt dan mentega untuk membantu melunakkan sekaligus mengurangi tingkat kepedasan.
Advertisement
2. Roti
Roti memiliki tekstur lembut dan halus, sehingga dipercaya bisa membantu mengalihkan saraf lidah yang terkena zat capsaicin.
Mengonsumsi roti setelah menyatap masakan pedas membuat saraf lidah membentuk sinyal-sinyal baru ke otak.
Dengan begitu, otak akan menangkap stimulus bahwa lidah telah merasakan zat baru, bukan lagi capsaicin, sehingga dinilai bisa menetralkan rasa pedas.
3. Selai Kacang
Satu sendok selain kacang akan bekerja sangat baik untuk menetralisasi sensasi terbakar setelah mengonsumsi masakan pedas.
Makanan tinggi lemak, seperti kacang-kacangan dan mentega dapat membantu untuk mencegah, menyaring dan melarutkan molekul minyak dari zat capsaicin.
Oleh karena itu, mengonsumsi selai kacang dapat membantu menetralkan sensasi pedas yang berlebihan.
4. Jeruk
Zat capsaicin adalah molekul basa, sehingga memadukannya dengan sesuatu yang asam seperti jus jeruk dapat membantu menetralkan sebagian rasa panas.
Cobalah untuk mengonsumsi jus lemon, jeruk nipis dan lain sebagainya, setelah menyantap masakan pedas.
Selain itu, menambahkan jeruk nipis juga berguna untuk mengurangi tingkat kepedasan masakan. Jika kalian merasa masakan terlalu pedas, mungkin cara ini cukup efektif mengurangi rasa pedas, sehingga hidangan yang disediakan terasa pas di lidah.
5. Gula
Gula merupakan bahan pokok yang pasti sudah tersedia di dapur. Selain menjadi bumbu dapur untuk menambah cita rasa masakan, ternyata gula dapat membantu meredam sensasi panas di lidah.
Kalian bisa melarutkan gula ke dalam air setelah mengonsumsi makanan pedas. Tak hanya itu saja, gula pasir, gula merah, madu dan sirup maple pun berguna untuk mengurangi tingkat kepedasan suatu masakan.
Advertisement