Menteri Pendidikan Tinggi Timor Leste Berkunjung ke President University

Menteri Longuinhos dos Santos mengungkapkan alasannya mengapa Pemerintah Timor Leste memilih mengirimkan para mahasiswanya untuk kuliah di Presuniv.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2023, 21:28 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 20:03 WIB
Menteri Pendidikan Tinggi Timor Leste Berkunjung ke President University
dok: ist

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Kebudayaan Timor Leste, Longuinhos Dos Santos, melakukan kunjungan ke kampus President University (Presuniv) di Jababeka Education Park, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi, Selasa (14/2/2023).

“Kami senang menyaksikan mahasiswa-mahasiswa Timor Leste bisa kuliah di President University. Semoga kelak setelah lulus mereka bisa segera kembali untuk membangun negaranya, Timor Leste,” ucap Longuinhos Dos Santos dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2/2023). 

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Longuinhos dos Santos mengungkapkan alasannya mengapa Pemerintah Timor Leste memilih mengirimkan para mahasiswanya untuk kuliah di Presuniv. 

“Ada dua alasan. Pertama, sistem pendidikan di Presuniv yang mengombinasikan teori dan praktek secara bersamaan. Ini terutama didukung oleh perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industri Jababeka. Kedua, penggunaan bahasa Inggris dalam perkuliahan. Semua itu pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa Timor Leste,” sambungnya.

Banyak hal yang didiskusikan dalam kunjungan tersebut, di antaranya Menteri Longuinhos dos Santos juga menanyakan kendala yang dihadapi mahasiswa Timor Leste selama mengikuti perkuliahan di Presuniv. 

Sementara itu, Rektor Presuniv Prof. Dr, Chairy, Handa S. Abidin mengatakan, “Kami bangga Presuniv menjadi pilihan dari Pemerintah Timor Leste dalam mengembangkan sumber daya manusianya. Kami akan bekerja keras untuk mendidik mahasiswa-mahasiswa dari Timor Leste agar kelak menjadi pemimpin-pemimpin yang unggul dan mampu berkontribusi dalam pembangunan di negaranya.”

Chairy menambahkan, mengenai kendala secara umum yang dihadapi oleh sebagian besar mahasiswa ketika kuliah di Presuniv adalah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Namun, khusus untuk mahasiswa Timor Leste, saya melihat mereka cukup cepat dalam belajar bahasa dan menunjukkan keinginan yang kuat untuk terus berkembang. Jadi, kemampuan berbahasa Inggris bukan kendala besar bagi mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kunjungan sebagai salah satu kegiatan dalam hubungan kerja sama

Kunjungan Menteri Longuinhos dos Santos adalah salah satu bentuk kegiatan yang mewarnai hubungan kerja sama antara Presuniv dengan Pemerintah Timor Leste.

Kerja sama ini sudah terjalin sejak tujuh tahun silam. Ada berbagai kegiatan yang mewarnai hubungan kerja sama tersebut. Salah satunya adalah Cultural Festival 2022 yang bertema Inclusive Journey in Diversity yang dilaksanakan akhir November tahun lalu di Cikarang.

Para mahasiswa Timor Leste ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan festival budaya internasional yang diselenggarakan oleh Presuniv tersebut. Kegiatan festival budaya ini juga melibatkan seluruh mahasiswa asing dari berbagai negara di dunia, seperti China, Vietnam, Fiji, Pakistan, Peru, Kazakhstan, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.

 


Membentuk asosiasi mahasiswa Timor Leste

Sebelumnya pada Juli 2022, delegasi dari Timor Leste juga berkunjung ke kampus Presuniv. Mereka terdiri dari Antonio Verdial de Sousa, Ketua Komisi G Parlemen Nasional Timor Leste, Gabriela Alves yang menjadi Sekretaris Komisi G, Aderito Manuel Aves Guterres, Atase Pendidikan Timor Leste untuk Republik Indonesia, serta jajaran lainnya. Kehadiran mereka diterima oleh Chairy, Direktur Penerimaan Mahasiswa Asing Michael Rino, dan anggota tim Presuniv lainnya.

Kemudian, Presuniv juga memfasilitasi mahasiswa Timor Leste untuk membentuk asosiasi mahasiswa Timor Leste di Presuniv. Organisasi tersebut dinamai President University Timorese Student Association atau PUTSA.

Mahasiswa Timor Leste tercatat juga ikut berpartisipasi dalam lomba Imlek Festival pada pertengahan Februari beberapa tahun lalu. Salah satu bentuk kegiatan dalam festival ini adalah lomba menyanyi dan drama dengan menggunakan bahasa Mandarin.

“Lomba ini baik sekali karena mendorong kemampuan mahasiswa, termasuk saya, dalam berbahasa Mandarin,” kata salah satu mahasiswa Timor Leste yang mengikuti kelas bahasa Mandarin, Sandra Fatima Adelaide Pereira.


Perpanjangan MoU

Saat ini tercatat ada ratusan mahasiswa asal Timor Leste yang kuliah di Presuniv. Mereka datang dari berbagai sekolah terbaik yang ada di Timor Leste, seperti St. Magdalena Canossa, San Pedro, St. Jude Thadeus International School, San Jose, Collegio De Santo Inacio De Lolola, dan Collegio Paulo.

Dalam kunjungannya kali ini juga dilakukan penandatanganan perpanjangan perjanjian kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak Timor Leste dengan Presuniv.

Perpanjangan MoU yang berlaku untuk tahun 2023 hingga 2028 tersebut menyepakati beberapa hal. Di antaranya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Kebudayaan Timor Leste akan secara reguler mengirimkan siswa lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas-nya (SLTA) untuk melanjutkan pendidikannya di Presuniv melalui berbagai skema.

Baik pihak Timor Leste maupun Presuniv menilai positif perpanjangan perjanjian kesepahaman tersebut. “Kami menyambut baik perpanjangan MoU ini. Kami selalu siap untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia dari Timor Leste,” kata Chairy.

infografis hari pendidikan nasional
kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya