Liputan6.com, Jakarta Operasi plastik sering kali bisa menjadi alternatif pilihan dalam mempercantik penampilan atau mengubah bentuk tubuh di bagian tertentu agar sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun, seseorang juga bisa melakukan operasi plastik dikarenakan ingin memperbaiki bagian tubuh agar kembali normal usai kecelakaan. Dalam waktu yang cukup singkat, pisau bedah yang dilakukan oleh dokter sangat efektif dalam memperbaiki ketidaksempurnaan yang ada dalam tubuh.Â
Meskipun begitu, sama seperti operasi lainnya, operasi plastik pun bukannya tanpa risiko. Prosedur operasi plastik bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari hasil yang tidak sesuai, timbulnya jaringan parut, hingga bisa menimbulkan kematian jaringan.
Baca Juga
Dalam beberapa hal, operasi plastik juga bisa lebih sulit dibandingkan operasi lainnya. Terlebih bila pasien tidak bisa menoleransi tindakan dengan baik. Jadi, sebelum memutuskan untuk melakukan operasi plastik, Anda harus benar-benar meyakinkan diri untuk melakukannya. Termasuk harus siap dengan segala konsekuensi serta efek sampingnya.
Advertisement
Pemulihan akibat operasi plastik pun sangat bervariasi. Bisa dalam waktu yang cukup singkat atau waktu yang cukup lama. Meskipun begitu, sebaiknya sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur yang satu ini, Anda perlu mencari tahu seputar dampak operasi plastik. Hal ini untuk mempersiapkan diri Anda terhadap berbagai kemungkinan kondisi pascaoperasi bagi kesehatan Anda.
Merangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/6/2023), berikut ini adalah daftar risiko kesehatan dan efek samping dari operasi plastik yang mungkin bisa Anda alami.
Efek Samping dari Operasi Plastik
Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi plastik, sangat penting untuk mengetahui apa saja risiko yang mungkin bisa terjadi, seperti:
1. Hasil yang tidak sesuai
Hasil dari operasi plastik yang buruk atau tidak sesuai bisa menjadi ketakutan terbesar bagi banyak orang yang melakukannya. Bukannya mendapatkan hasil yang diinginkan untuk memperbaiki penampilan, malah Anda merasa jauh lebih buruk daripada sebelum operasi dilakukan.
2. Timbulnya jaringan parut
Salah satu risiko dari operasi plastik untuk mencapai hasil yang menarik yaitu bisa menyebabkan timbulnya beberapa jaringan parut yang tidak dapat diprediksi. Alih-alih memperbaiki penampilan, luka tersebut bisa menimbulkan kerusakan kulit yang cukup signifikan. Akibatnya, dapat mengubah jaringan normal kulit pascaoperasi.
Nah, efek samping operasi ini sebenarnya dapat dicegah. Caranya dengan tidak merokok sebelum dan setelah operasi, menjaga pola makan yang sehat, serta mengikuti petunjuk dan arahan dari dokter selama masa pemulihan.Â
Advertisement
3. Kerusakan saraf
Kerusakan saraf atau mati rasa merupakan efek samping lain dari berbagai jenis operasi bedah, termasuk operasi plastik. Kebanyakan kasus, kerusakan saraf bisa bersifat sementara, akan tetapi ada juga yang sifatnya permanen.Â
Jika operasi dilakukan pada area wajah, kerusakan ini dapat menimbulkan ketidakmampuan untuk membuat ekspresi wajah atau mata terkulai (ptosis).
4. Infeksi
Sama seperti semua operasi pembedahan lainnya, operasi plastik juga bisa membawa risiko infeksi pada pasien. Untuk itu, perawatan luka yang tepat dapat mencegah datangnya infeksi. Selain itu, sering mencuci tangan juga dapat meminimalisasi risikonya.Â
5. Nekrosis atau kematian jaringanÂ
Nekrosis adalah kematian jaringan yang diakibatkan dari kekurangan oksigen ke bagian tubuh tertentu, terutama di area tubuh yang telah dioperasi. Risiko ini cenderung jarang terjadi pada kasus operasi kosmetik biasa. Namun, nekrosis sendiri bisa berisiko terjadi pada operasi plastik dengan prosedur facelift, pengurangan payudara, dan area perut.
Perokok pun sangat rentan terhadap bahaya operasi plastik yang satu ini. Hal ini dikarenakan perokok rentan mengalami kondisi penyempitan pembuluh darah, serta suplai oksigen yang relatif tidak banyak ke jaringan tubuh.
6. Hematoma
Hematoma adalah kumpulan darah yang tidak normal di luar pembuluh darah. Kondisi ini dapat berkembang setelah operasi, yang biasanya menyebabkan suatu area tampak bengkak dan memar dengan kemunculan kantong darah di bawah permukaan kulit. Dalam beberapa kasus, ahli bedah akan mengeluarkan sebagian darah yang terkumpul dengan jarum suntik atau metode lainnya untuk mengurangi memar.Â
7. Perdarahan
Sama seperti prosedur pembedahan lainnya, perdarahan bisa terjadi pada saat operasi plastik. Apabila tidak dikendalikan, perdarahan bisa mengakibatkan penurunan tekanan darah yang berpotensi mematikan. Kehilangan darah juga dapat terjadi saat operasi sedang berlangsung, tetapi juga bisa setelah operasi. Perdarahan pascaoperasi bisa menjadi tanda bahwa pasien bergerak terlalu aktif setelah prosedur dilakukan.
Itu tadi 7 efek samping dan risiko kesehatan yang perlu Anda waspadai jika ingin melakukan tindakan operasi plastik. Dikarenakan memiliki risiko yang cukup besar, sebaiknya selalu memastikan prosedur dilakukan oleh dokter yang sudah berkompeten di bidangnya.
Advertisement