Raya Kohandi Jalani 5 Operasi Plastik di Korea Selatan, Perubahan Bentuk Hidungnya Disorot

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian operasi plastik yang dijalani pesinetron Raya Kohandi di Korea Selatan akhirnya terungkap. Perempuan yang berusia 34 tahun yang dikenal lewat peran antagonisnya itu melakoni lima prosedur bedah.

Pertama, Face Contouring untuk menciptakan bentuk wajah lebih tegas dan proporsional, menurut unggahan Instagram @myvenus.io, 12 Januari 2024. Kemudian, Raya juga menjalani Buckle Fat Removal untuk mengurangi lemak pipi, sehingga memberikan tampilan wajah lebih tirus.

"Tiga, Rhinoplasty untuk memperindah bentuk hidung. Empat, Forehead Endotine untuk mengangkat area dahi agar terlihat lebih muda dan segar, serta lima, Under Eye Fat Reposition untuk menghilangkan kantong mata dan membuat mata terlihat lebih cerah," beber pihak jasa perencana operasi plastik dan prosedur kecantikan di Negeri Ginseng itu.

Transformasi wajah Raya menuai komentar sejumlah warganet, dengan beberapa di antaranya menyoroti perubahan bentuk hidungnya. "Jadi keliatan lebih muda 😍 Tapi hidungnya bagusan before sih. Keknya oplas kantong mata aja cukup," menurut salah satunya.

Yang lain menyambung, "Sebelum oplas emang udah cantik dari sananya. Menurutku hidungnya malah kurang setelah oplas. Cuma emang keliatan jadi lebih muda." Sementara itu, tidak sedikit pula yang menyayangkan keputusan Raya operasi plastik.

"Wajahnya padahal udah berkarakter banget," kata salah satunya mengomentari keputusan Raya Kohandi operasi plastik di Korea Selatan, sementara yang lain menulis, "Secantik Raya Kohandi aja masih perlu oplas? Di mataku nggak keliatan banget afternya, hampir sama aja kayak beforenya."

Di unggahan Instagram pribadinya, Raya sudah lebih dulu membocorkan bahwa ia menjalani operasi plastik, akhir tahun lalu. "Updateee after 1 bulan surgery di @indonesia_banobagi @english_banobagi @myvenus.io , ini baruuu 60% dari hasil akhir," katanya di keterangan unggahan, 7 Januari 2025.

"Karena face contour juga jadi bibir masih ketarik sana sinii 🤣🤣🤣 belum lurus dan masih kakuu bgttt bagian bawah wajah aku😝 Suka bangett sihh sama hasilnyaaa, muka jadi jauh lebih seger & rapihhh.. ga sabar banget nunggu 6 bulan buat hasil akhirnyaa 🫶🏻."

"Oo iya kemarin aku ke korea untuk ke @indonesia_banobagi itu dibantu oleh @myvenus.io , bener2 anti ribet sihhh diaturin semuanya dan harganya, semua sama aja ga ada biaya tambahan lagiii 😍 Dokter Banobagi itu setiap tahun ada datang ke Indonesia beberapa kali, jadi bisa kalian konsul2 dulu biar lebih yakinnn. Tinggal hub @myvenus.io ajaa," ia merekomendasikan.

Tahun 2025 diprediksi akan menjadi era baru bagi dunia estetika. Tren operasi plastik, seperti invisilift dan implan dagu, dipercaya akan semakin diminati. 

Melansir NY Post, Jumat, 27 Desember 2024, sejumlah ahli menyebut bahwa 2025 akan jadi tahun karya mutakhir, seperti perawatan kulit zaman baru dan operasi plastik yang nyaris tidak terlihat. Ini merujuk pada "invisilift" yang sedang naik daun.

Invisilift adalah prosedur pengencangan wajah dengan teknik minimal invasif yang dirancang memberi hasil alami tanpa terlihat jelas menjalani operasi plastik. Dokter bedah plastik bersertifikat ganda, dr. Anil Shah, yang berpraktik di Chicago, Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa melakukan operasi pengencangan wajah sebelum terlihat terlalu tua adalah kunci memperlambat proses penuaan wajah.

"Perawatan wajah benar-benar merupakan prosedur yang paling banyak diminta pasien berusia 40-an dan 50-an," sebut Shah pada Salon Today. "Jika dilakukan sejak dini seperti ini, tindakan ini bersifat pencegahan, bukan pemulihan. Tindakan ini tidak hanya menghasilkan hasil yang sangat alami, tapi juga memungkinkan pasien 'menghentikan waktu,' bisa dibilang, selama 10 hingga 15 tahun."

Dokter Sean Alemi, ahli bedah plastik bersertifikat ganda, mengatakan pada Forbes bahwa calon pasien lebih muda sering kali mendapatkan hasil lebih tahan lama. "Milenial yang menginjak usia 40 tahun mencari solusi baru mengatasi penuaan wajah dan kulit kendur yang tidak memerlukan filler," kata dia.

Namun demikian, operasi plastik, termasuk di usia muda, hadir bukan tanpa risiko. Salah satu faktor terpenting yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan melakukan operasi plastik di bawah usia 18 tahun adalah kondisi fisik. Orang tersebut harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang telah berkembang sepenuhnya.

Ahli bedah plastik, Michael Burgdorf, menjelaskan bahwa pasien berusia lebih muda berisiko memiliki masalah, seperti kelainan bawaan, asimetri, maupun fitur yang menonjol. Dengan begitu, para ahli merekomendasikan menunggu setidaknya sampai awal 20-an agar tidak mengganggu proses pertumbuhan tubuh secara alami, melansir American Society of Plastic Surgeons, Sabtu, 26 Maret 2022.

Pertimbangan selanjutnya adalah memperhatikan masalah emosional. Para remaja cenderung ingin mengubah sesuatu agar terlihat lebih seperti selebritas idola mereka. Itu membuat adanya rasa tertekan melakukan operasi plastik hanya karena "rasa tidak aman dan cara teman sebaya memandang mereka."

Perlu dipahami bahwa operasi plastik membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses pemulihan yang bisa saja sulit. Dalam setiap prosedurnya, hampir pasti ada rasa sakit, ketidaknyamanan, pembengkakan, dan memar dalam jangka waktu panjang.