Selain Keluar Rumah, Ini 3 Pantangan Lain yang Dipercaya Tak Boleh Dilakukan Saat Malam 1 Suro

Selain berbagai ritual yang dilakukan, rupanya ada pula larangan malam satu suro yang dipercaya tak boleh dilakukan saat malam 1 Suro.

oleh Camelia diperbarui 18 Jul 2023, 11:21 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 10:45 WIB
Kirab Laku Bisu Pura Mangkunegaran
Abdi keraton membawa pusaka saat mengikuti upacara ritual Kirab Pusaka dan Tapa Bisu di Solo, Sabtu (31/8/2019) malam. Kirab tersebut dalam rangka memperingati pergantian tahun baru Hijriah yand dalam penanggalan Jawa disebut satu Suro. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Malam 1 Suro menjadi salah satu hari yang paling dinantikan bagi masyarakat Jawa. 1 Suro sendiri merupakan tanggal tahun baru pada kalender Jawa. Berdasarkan kalender Islam atau Hijriah, 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram atau bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Sementara dalam kalender Masehi, 1 Suro 2023 jatuh pada Rabu (19/7/2023), yang berarti malam 1 Suro jatuh pada Selasa (18/7/2023). Malam 1 Suro sendiri diperingati pada malam setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1 Suro.

Pasalnya dalam kalender Jawa, pergantian hari dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam sebagaimana pergantian hari dalam kalender Masehi.

Seperti yang kita tahu, peringatan malam 1 Suro sangat lekat dengan budaya Jawa. Berbagai daerah di Jawa seperti misalnya di Solo, Jawa Tengah, malam 1 Suro diperingati dengan tradisi arak-arakan atau kirab hewan kerbau yang bernama kebo bule atau Kebo Kiai Slamet.

Selain Solo, Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual malam 1 Suro. Bedanya, kirab malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lain.

Tradisi 1 Suro sendiri sebenarnya telah dikenal masyarakat Jawa sejak masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 Masehi). Saat itu masyarakat Jawa masih mengikuti sistem penanggalan Tahun Saka yang diwarisi dari tradisi Hindu.

Sementara umat Islam pada masa Sultan Agung menggunakan sistem Kalender Hijriah. Kemudian sebagai upaya memperluas ajaran Islam di tanah Jawa, Sultan Agung memadukan antara tradisi Jawa dan Islam dengan menetapkan 1 Muharam sebagai tahun baru Jawa.

Bagi orang Jawa, bulan Suro sebagai awal tahun Jawa diyakini sebagai bulan yang sakral atau suci. Bagi masyarakat Jawa adalah bulan yang tepat untuk merenung, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa. Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berintrospeksi adalah dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.

Selain berbagai ritual yang dilakukan, rupanya ada pula larangan malam satu suro yang dipercaya tak boleh dilakukan saat malam 1 Suro. Berikut ini telah Liputan6.com rangkum berbagai larangan yang dipercaya tak boleh dilakukan di malam 1 Suro:

1. Tidak Boleh Keluar Rumah Saat Malam 1 Suro

Kirab Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengikuti prosesi kirab pusaka malam 1 Suro yang digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat malam (29/7).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Bagi masyarakat Jawa ada pantangan untuk keluar rumah di malam 1 Suro. Hal ini lantaran pada malam itu beberapa orang percaya ada energi buruk yang bisa membawa kesialan bagi siapa saja yang keluar rumah. Itu mengapa ada larangan untuk menghindari keluar rumah saat tengah malam pada 1 Suro guna menjaga keselamatan dan menghindari kemungkinan bertemu dengan hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Tidak Boleh Bicara atau Berisik

Malam 1 Suro, Halloween-nya Indonesia
Ini fakta-fakta mistis seputar malam 1 Suro yang bakal bikin kamu merinding disko

Selain keluar rumah, ada pula larangan untuk berbicara atau berisik di malam 1 Suro. Tak heran jika pada malam 1 Suro, tidak sedikit orang Jawa melakukan ritual bisu. Ritual ini sering kali dilakukan di area Keraton Yogyakarta. Selain itu ketika melakukan ritual ini, dilarang makan, minum, bahkan merokok. Masyarakat juga dilarang untuk berbicara tentang hal yang buruk yang dianggap dapat memicu kesialan. 

3. Tidak Boleh Menggelar Pernikahan

Kerbau Bule Hingga Sedekah Merapi Saat Malam 1 Suro
Ribuan warga dan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Kediri membaca doa dan zikir di Masjid Agung Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/10/2014). Doa dan zikir tersebut untuk menyambut Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1436 (Antara Foto/Rudi)

Pantangan selanjutnya ialah menggelar pernikahan di malam 1 Suro. Pasalnya menikah di bulan Suro, terutama pada malam 1 Suro diyakini berpeluang akan mendapatkan kesialan. Namun meskipun demikian, menikah di bulan Suro tidak pernah dilarang dalam agama Islam. Pasalnya dalam agama Islam sendiri, seluruh tanggal, bulan, dan waktu kapanpun merupakan waktu yang baik untuk menggelar pernikahan.

4. Dilarang Pindah Rumah

Kirab Kerbau Bule
Para abdi dalem sedang membawa salah satu pusaka yang dkirab pada malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta,Kamis malam (21/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Larangan malam 1 Suro berikutnya ialah tidak diperbolehkan untuk pindah rumah. Masyarakat Jawa percaya bahwa pada malam 1 Suro tidak boleh untuk pindah rumah sebab, nantinya orang yang pindah rumah saat 1 Suro dipercaya akan mengalami kesialan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya