Baby Blues Marak Diderita Para Ibu Baru, Philips AVENT Kampanyekan Share The Care

Melalui kampanye ‘Share the Care’, Philips mengajak seluruh orang baik itu keluarga, teman, hingga komunitas untuk mendukung para ibu dalam memprioritaskan kesehatan dan perawatan diri mereka.

oleh Ditha Kirani diperbarui 02 Jun 2024, 18:32 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 18:32 WIB
Share the Care Philips AVENT
Share the Care Philips AVENT. (dok. Liputan6/Ditha Kirani)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan global yang fokus pada bidang teknologi kesehatan, Royal Philips selalu melakukan inovasi dalam setiap produknya. Hal ini tidak lain ditujukan untuk mendukung kesehatan setiap orang, termasuk kesehatan mental para ibu yang kerap kali menderita baby blues.

Penelitian terbaru Philips Avent mengungkapkan bahwa dua dari tiga ibu (61%) memiliki waktu kurang dari satu jam sehari untuk merawat diri mereka sendiri. Para ibu biasanya merasa bersalah apabila mereka terlalu lama menghabiskan waktu untuk diri sendiri. Tidak hanya itu, hampir setengah dari para ibu (44%) merasa kesulitan dalam melakukan semua hal sendiri. 

Menanggapi hal ini, Philips Avent meluncurkan gerakan baru berjudul ‘Share the Care’. Melalui kampanye ini, Philips mengajak seluruh orang baik itu keluarga, teman, hingga komunitas untuk mendukung para ibu dalam memprioritaskan kesehatan dan perawatan diri mereka. Di sisi lain, Philips Avent juga mengingatkan para ibu agar tidak harus melakukan segala sesuatunya seorang diri.

Ditemui di Jakarta pada Sabtu (1/6/2024) lalu, Philips Avent juga mengungkapkan bahwa 73% ibu setuju kehadiran ibu sangat berpengaruh pada keluarga. Ketika seorang ibu merasa bahagia dan terpenuhi, maka kemampuan mereka untuk merawat bayi juga semakin maksimal.

“Karena tugas ibu yang berat, para ibu membutuhkan dukungan emosional dari pasangan dan orang terdekat agar selalu merasa dipahami dan didengarkan. Selain itu, berikan arahan untuk penyesuaian diri dengan peran baru sebagai ibu,” ucap Samantha Elsener, psikolog dan penulis buku parenting.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Ibu Baru Rentan Mengalami Baby Blues

Ilustrasi baby blues syndrome
Ilustrasi baby blues syndrome. (Photo Copyright by Freepik)

Saat ini, gangguan baby blues kerap kali menjadi pembicaraan di kalangan orang tua baru. Baby blues adalah sindrom yang diderita para ibu ketika menjalani peran barunya. Alih-alih merasa bahagia dengan kehadiran si kecil, para ibu justru merasa gundah dan sedih. Hal ini bisa terjadi di luar kontrol sang ibu, sehingga dukungan dari sekitar sangat diperlukan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian lain dari Philips, bahwa sebanyak 74% ibu merasa tuntutan masyarakat terhadap peran ibu mengalami peningkatan sejak 10 tahun terakhir. Akibatnya, ibu pun merasa rentan cemas dibandingkan saat mereka belum memiliki anak.

Selain itu, kurangnya waktu istirahat bagi ibu juga berpengaruh terhadap emosi dan perasaan mereka. Sebanyak 51% ibu berkata bahwa kurang tidur membuat perasaan tertekan lebih sering hadir karena harus kehilangan setidaknya 3 jam setiap malam.

“Gerakan Share the Care dari Philips Avent adalah seruan yang patut untuk kita jalankan, terutama di sebuah keluarga. Mothercare, sebagai brand global terkemuka yang fokus pada kebutuhan ibu dan anak, mengerti bahwa kesulitan yang dirasakan para ibu dapat mempengaruhi cara berkomunikasi ibu dengan anak,” ungkap Maria Odessa, GM Marketing Mothercare Indonesia.


Pentingnya Dukungan kepada Para Ibu

Chelsea Olivia
(dok. Liputan6/Ditha Kirani)

Berdasarkan penelitian tersebut pula, diketahui bahwa sebanyak 66% ibu ingin pasangan mereka membantu merawat bayi. Namun pada kenyataannya, 38% pasangan mereka menahan diri untuk tidak ikut campur karena khawatir tidak dapat merawat bayi sebaik yang dilakukan ibunya.

Oleh karena itu, gerakan #ShareTheCare mengajak seluruh orang untuk mengubah mindset bahwa merawat bayi adalah tugas suatu keluarga, bukan hanya milik ibu saja. Pasangan, keluarga, atau support system yang lain dapat membantu tugas ibu misalnya dalam memberikan makan kepada bayi atau terjaga ketika malam. Dengan begitu ibu juga bisa memiliki waktu lebih untuk merawat dirinya.

Grace Devina selaku Marketing Lead Philips Indonesia mengatakan bahwa ibu adalah ‘sumber kehidupan’. Oleh karena itu, para ibu perlu tahu bahwa mereka tidak perlu merasa bersalah ketika meluangkan waktu untuk merawat diri karena nantinya hal ini akan memberikan dampak baik tidak hanya untuk diri ibu sendiri, tetapi juga untuk si kecil.

Selajan dengan ini, Chelsea Olivia juga turut mengungkapkan pengalamannya untuk tetap melakukan hobi di tengah merawat kedua anaknya.

“Saat ini aku sedang mengambil kelas baking karena bisa menjadi hobi baru aku. Dengan begitu, aku bisa tetap bisa melakukan hal yang aku suka tetapi tidak meninggalkan anak-anak,” pungkas ibu dari Nastusha dan Dante tersebut.

Infografis Peranan Penting Orang Tua dalam Pengasuhan Anak (Parenting)
Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya