Liputan6.com, Jakarta - Marah menjadi salah satu emosi yang umum dirasakan, seringkali sebagai respons terhadap situasi yang dianggap tidak adil atau menyakitkan. Misalnya, saat seseorang mendapati pasangan berselingkuh, perasaan marah dan kecewa akan datang menghampiri. Emosi ini jelas memiliki sebab, dan reaksi tersebut sangat manusiawi.
Namun, ada kalanya seseorang merasakan kemarahan tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini bisa membuat bingung dan frustasi. Meskipun tidak mengetahui penyebabnya, kita mungkin tetap meluapkan kemarahan tersebut kepada orang lain.
Pada awalnya, melepaskan emosi bisa memberikan rasa lega, tetapi dampaknya bisa merugikan hubungan dengan orang di sekitar kita.
Advertisement
Orang yang menerima luapan kemarahan tersebut bisa merasa terganggu atau bahkan malas menanggapi. Dalam situasi seperti ini, bisa jadi kita malah dijauhkan oleh orang-orang terdekat karena mereka merasa tidak mengerti apa yang terjadi.
Untuk mencegah hal ini terjadi, penting untuk memahami penyebab kemarahan yang muncul secara tiba-tiba. Mengidentifikasi sumber emosi ini dapat membantu kita mengelola kemarahan dengan lebih baik dan menjaga hubungan sosial tetap harmonis.Â
Berikut beberapa penyebab marah tanpa sebab, seperti dilansir dari Bustel, Jumat (11/10/2024):
1. Suasana Hati yang Buruk
Suasana hati yang buruk dapat membuat seseorang menjadi lebih sering marah. Hal ini disebabkan oleh perubahan emosi yang sulit diatur yang membuat emosi Anda mengalami naik turun.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu mencari tahu penyebab dari gangguan suasana hati. Masalah ini akan meja serius jika intensitas kemarahan Anda menjadi lebih sering. Hal ini dapat memicu seseorang terserang gangguan suasana hati seperti bipolar.
Jika kondisinya memburuk, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter dan lakukan terapi untuk meredakannya.
2. Situasi yang Tidak Nyaman
Biasanya individu akan merasa mudah marah saat dihadapi pada situasi panas seperti cuaca panas. Cuaca panas memicu peningkatan hormon kortisol yang menyebabkan seseorang menjadi stres. Akibatnya emosional menjadi tidak stabil dan membuat seseorang mudah marah bahkan berapi-api.
Agar hal tersebut tidak sering terjadi dalam dirimu, memeriksa diri sendiri terlebih dahulu adalah solusinya. Sebab ketika Anda marah dalam situasi tertentu, Anda mungkin menyalahkan orang di sekeliling tanpa sebab.
Setelah melakukan pemeriksaan diri, coba untuk pahami penyebabnya. Contohnya saat cuaca panas Anda membutuhkan air minum untuk menghidrasi tubuh, maka ambil air dan mulai minum adalah solusi untuk mencegah kemarahan tanpa sebab.
Advertisement
3. Merasa Takut
Marah tanpa sebab juga dapat dipicu karena perasaan takut akan sesuatu. Misalnya saat sedang berada di jalan raya, orang-orang akan merasa egois dan mementingkan diri sendiri. Namun, ketika ada kendaraan yang menghalangi atau menyerobot jalan Anda membuat diri Anda refleks berhenti dan menarik rem.
Hal ini membuat dirimu menjadi kesal bahkan memaki-maki pelakunya. Perasaan kesal dan memaki muncul karena Anda merasa takut jika kondisi tersebut membahayakan dirimu. Rasa takut ini menyebabkan perubahan suasana hati yang mengakibatkan Anda menjadi marah.
4. Cemas dan Stres
Cemas juga dapat menyebabkan Anda bertindak marah tanpa tahu alasan yang jelas. Meluapkan rasa cemas dengan cara marah bagi sebagian orang mampu memberikan sedikit kelegaan.
Bahkan, tak jarang ditemukan seseorang yang memarahi pasangannya hanya karena merasa cemas. Hal ini dilakukan karena bagi dirinya meluapkan kemarahan kepada pasangan menjadi hal yang melegakan.
Disamping itu, rasa cemas yang berlebihan juga dapat menyebabkan seseorang mengalami stres. Orang yang sedang dalam kondisi stres biasa akan lebih mudah marah.
Agar perasaan cemas dan stres ini tidak merugikan diri sendiri dan orang lain dibandingkan dengan meluapkan kemarahan, mencoba untuk meluapkan isi hati kepada orang lain atau sekadar berjalan-jalan menenangkan diri adalah solusi agar kemarahan tersebut dapat segera mereda.
Advertisement
5. Mengalami Pra Menstruasi
Bagi perempuan, sebelum waktunya menstruasi mereka akan menghadapi beberapa gejala pra menstruasi. Seperti ingin terus mengonsumsi makanan hingga emosional yang tidak stabil.
Emosional yang tidak stabil ini menyebabkan mereka cenderung marah dan mudah tersinggung. Hal ini terkadang tidak disadari oleh para perempuan.
Biasanya gejala ini ditandai dengan mudah menangis, sulit tidur, mudah lelah, dan merasa cemas. Kebiasaan marah saat pra menstruasi sebetulnya tidak baik untuk dibiarkan. Anda perlu membiasakan diri untuk dapat mengontrol emosi.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat melakukan olahraga dan mengonsumsi makanan seimbang. Selain itu, Anda juga disarankan untuk melakukan terapi hormon untuk mengindari perasaan ingin marah-marah.