Liputan6.com, Jakarta - Apique Group, perusahaan laundry yang tersebar di seluruh Indonesia, sukses menggelar acara seminar bisnis laundry nasional pertama dan terbesar, Laundry Innovation Summit 2024, pada 9-10 Desember 2024 mendatang.
Acara ini diadakan untuk memberikan wawasan dan inspirasi bagi para pengusaha laundry di Indonesia, serta calon pengusaha yang ingin terjun ke industri yang terus berkembang ini.
Advertisement
Baca Juga
Dimulai dengan terisipirasi oleh bisnis laundry, kemudian mengembangkannya dan menjadi bisnis yang luar biasa. Tahun 2015, Apik Primadya selaku Founder and CEO of Apique Group bergabung dengan Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) yang bermitra dengan 400 lebih pengusaha Laundry di 20 provinsi Indonesia.
Advertisement
Bagi dirinya usaha laundry membawa keuntungan yang sangat besar setelah dijalankan selama enam belas tahun lalu.
“Ternyata laundry ini kalau dikelola dengan baik akhirnya menjadi luar biasa. Laundry yang cuma dianggap usaha rumahan, ternyata kalau dikelola dengan baik akhirnya bisa memberikan omset yang luar biasa, pemasukan yang luar biasa, dan pengalaman kerja," ujar Apik dalam acara press conference “Laudry Innovation Summit 2024” di Apique Headquarter, Rabu (20/11/2024).
Dalam empat tahun terakhir, Apique Group berhasil membuka lebih dari 450 titik usaha laundry di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk terus mendukung pengusaha laundry di Indonesia, Apique Group menggelar seminar Laundry Innovation Summit 2024. Seminar ini bertujuan untuk memberikan insight dan pemahaman mendalam mengenai tren dan perkembangan bisnis laundry yang dapat diterapkan oleh para pengusaha.
Menurut Apik, terjadi perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, yang semula mencuci pakaian secara manual, atau mencuci sendiri menjadi mencuci di outlet laundry. Cepat dan praktis menjadi alasan utamanya. Bisnis laundry pun mengalami banyak perubahan dan terkena dampak kemajuan teknologi.
"Karenanya, semua laundrypreneur perlu lebih banyak beradaptasi dan siap menghadapi disrupsi. Banyak inovasi dan ide yang bisa diterapkan dalam bisnis laundry. Untuk itu laundrypreneur perlu belajar lebih banyak untuk memimpin pasar,” ucap Apik.
Dengan dihadiri oleh 500 hingga 700 peserta, seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para pengusaha dan calon pengusaha laundry di seluruh Indonesia. Apik menambahkan, seminar ini juga bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengingat tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di berbagai sektor.
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 akan membahas berbagai materi penting terkait perkembangan bisnis laundry. Beberapa topik yang akan disampaikan di antaranya adalah solusi bisnis laundry untuk tahun 2025, ukuran pasar laundry, pembangunan sistem, manajemen karyawan, branding, marketing, serta produktivitas bisnis laundry.
"Acara ini kan untuk pengusaha dan calon pengusaha bisnis laundry, harapannya para pengusaha dapat menyiapkan diri di tahun 2025 nanti terkait market, lokasi strategis yang pas untuk usaha laundry, hingga modal yang untuk menjalankan usaha berapa," ujar Apik.
Dalam event seminar nanti akan mendatangkan narasumber yang expert di bidangnya. Salah satunya Helmi Yahya, Founder of Yahya & Yahya dalam seminar nantinya akan membahas tentang investasi dalam bisnis laundry.
Menghubungkan Investasi dengan Bisnis Laundry
Dalam kesempatan itu, Helmi Yahya mengatakan, dalam melakukan investasi untuk bisnis jangan melakukan sendirian. Lakukan kolabirasi untuk menghindari kegagalan.
“Saya selalu mengatakan, kalau Anda punya duit dan mau investasi maka selidiki habis-habisan siapa orang itu, seperti apa latar belakangnya,” ungkap Helmi Yahya.
Jadi, penting untuk mempelajari siapa orang yang akan berklaborasi dengan perusahaan.
"Jangan tergoda dengan investor yang mengatakan bahwa akan mendapatkan return yang tinggi. Semakin tinggi return atau hasilnya maka makin tinggi risiko berbahayanya," sambungnya.
Advertisement
Pengusaha Perlu Memiliki Jiwa Pemimpin
Dalam menjalankan bisnis, para pengusaha maupun calon pengusaha harus memiliki jiwa pemimpin. Hal ini dibutuhkan untuk menjalankan sistemmatika dan operasional dari bisnis yang dijalankan. Selain itu, pengusaha yang menjadi pemimpin harus mampu mengatur karyawab.
Dalam seminar Launndry Innovation Summit 2024, Tom Mc Ifle, CEO of Top Coach Indonesia nantinya akan mengenalkan mindset uang kepada para peserta.
“Kita akan start dengan mindset uang dengan mengenal apa itu uang, bagaimana uang bekerja dan bagaimana kita bisa mendatangkan lebih banyak uang,” ucap Tom.
Dirinya juga membagikan tiga hal penting yang harus diperhatikan dan ditanamkan dalam mindset pembisnis.
Pertama, pengusaha harus tahu cara menemukan kedamaian. Dalam artian seorang pengusaha harus dapat berpikir dengan jernih dan tahu cara menemukan kedamaian. Kedua, pengusaha harus bisa mendapatkan dukungan dari orang yang terlibat dalam usaha.
“Tidak bisa semua bekerja sendiri. Saya rekrut sendiri, cuci piring sendiri, pintu sendiri kembangkan bisnis sendiri. Semua itu tidak bisa dilakukan sendiri, kita harus punya banyak dukungan,” kata Tom.
Dirinya juga mengatakan bahwa seminar Laundry Innovation Summit 2024 juga menjadi salah satu dukungan yang bisa didapatkan oleh banyak pengusaha laundry.
Ketiga, pengusaha tidak dapat mengontrol siapapun. Sehingga, saat berbisnis harus yakin dengan keajaiban yang dapat mendatangkan kesuksesan.
Peluang dengan Diselenggarakannya Laundry Innovation Summit 2024.
Dalam dunia bisnis laundry yang menjadi tantangan utamanya adalah ada pada karyawan.
"Yang jadi faktor menakutkan di bisnis laundry adalah karyawan. Seringkali karyawan suka keluar masuk dalam menjalankan usaha ini," ujar Apik.
Selain itu, manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnis laundry juga dibutuhkan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Mengingat banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang serupa yang dapat ditemukan di titik terdekat.
Dengan diselenggarkannya seminar diharapkan dapat memberikan inovasi baru bagi para pengusaha laundry.
“Yang pasti disampaikan dari inovasi ini lebih ke arah bagaimana kita membuat alur prosesnya laundry biar gak terlalu ribet. Nah, itu kan yang pertama kita dari sisi kasir, untuk pencatatan sudah pakai aplikasi. Bukan hanya nyatet transaksi aja, tapi dia akan memberikan informasi cucian udah selesai atau belum, termasuk tracking,” ucap Apik.
Selain itu, kemungkinan nantinya tahun 2025 akan ada pengembangan inovasi terkait pembayaran ketika melakukan laundry.
“Kalau dulu self-service dengan koin, sekarang sudah bisa dikembangkan pake QR Code. Terus biasanya masukin detergen secara manual, sekarang pakai dispenser detergen. Selain itu, juga mengembangkan penjadwalan atau schedule delivery. Itu mungkin akan banyak terjadi di tahun 2025,” ucap Apik.
Advertisement