Liputan6.com, Jakarta - Emas merupakan komponen penting sebagai cadangan bank sentral karena karakteristiknya untuk menjaga keamanan, sumber likuiditas, dan imbal hasil. Ini merupakan tiga tujuan investasi utama bagi bank sentral.
Maka tak heran jika bank sentral menjadi pemegang emas yang signifikan, yang mencakup sekitar seperlima dari semua emas yang telah ditambang sepanjang sejarah.
Baca Juga
Di dunia ini Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) menjadi bank sentral yang memiliki simpanan atau cadangan emas terbesar di dunia.
Advertisement
Dikutip dari World Gold Counsil, Kamis, 17 April 2025, Bank Sentral AS memiliki simpanan emas sebesar 8.133,46 ton dan disusul Bank Sentral Jerman dengan jumlah 3.351,53 ton.
Pada kuartal IV 2024, sejumlah bank sentral melakukan aksi borong emas. Tercatat Bank Sentral Polandia memborong 28,53 ton emas dan menjadi pembeli emas terbesar. Disusul oleh Bank Sentral India dengan nilai 22,54 ton.
Di urutan ketiga terbesar dunia adalah China dan disusul Kyrgyzstan dan Uzbekistan.
Selain itu ternyata juga ada sejumlah bank sentral yang mengurangi jumlah simpanan emas mereka. Tercatat mereka yang melakukan penjualan besar-besaran adalah Singapura, Kazakhstan dan Belarus.
Artikel Daftar Bank Sentral yang Borong dan Jual Emas Terbanyak di Dunia menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Kamis pekan ini. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Jumat (18/4/2025):
1.Daftar Bank Sentral yang Borong dan Jual Emas Terbanyak di Dunia
Emas merupakan komponen penting sebagai cadangan bank sentral karena karakteristiknya untuk menjaga keamanan, sumber likuiditas, dan imbal hasil. Ini merupakan tiga tujuan investasi utama bagi bank sentral.
Maka tak heran jika bank sentral menjadi pemegang emas yang signifikan, yang mencakup sekitar seperlima dari semua emas yang telah ditambang sepanjang sejarah.
Di dunia ini Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) menjadi bank sentral yang memiliki simpanan atau cadangan emas terbesar di dunia.
Dikutip dari World Gold Counsil, Kamis, 17 April 2025, Bank Sentral AS memiliki simpanan emas sebesar 8.133,46 ton dan disusul Bank Sentral Jerman dengan jumlah 3.351,53 ton.
Pada kuartal IV 2024, sejumlah bank sentral melakukan aksi borong emas. Tercatat Bank Sentral Polandia memborong 28,53 ton emas dan menjadi pembeli emas terbesar. Disusul oleh Bank Sentral India dengan nilai 22,54 ton.
Di urutan ketiga terbesar dunia adalah China dan disusul Kyrgyzstan dan Uzbekistan.
Selain itu ternyata juga ada sejumlah bank sentral yang mengurangi jumlah simpanan emas mereka. Tercatat mereka yang melakukan penjualan besar-besaran adalah Singapura, Kazakhstan dan Belarus.
Berita selengkapnya baca di sini
Advertisement
2. Pembangunan IKN Dilanjutkan, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 48,8 Triliun
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap dilanjutkan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran anggaran dari APBN sebesar Rp 48,8 triliun. Pembangunan IKN akan dilakukan untuk infrastruktur prioritas.
"Alhamdulillah, kepastian sudah kita dapatkan. Jadi semua pekerjaan lanjutan yang belum selesai akan diselesaikan oleh kementerian, baik itu bandara, jalan tol, Istana Wakil Presiden, masjid, maupun jalan-jalan yang sudah dikontrak melalui kontrak multiyear akan dilanjutkan, dan sudah ada anggarannya di Kementerian PU,” ujar Basuki dikutip dari Antara, Kamis (17/4/2025).
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Otorita IKN untuk pembangunan baru sedang dalam proses finalisasi.
"Anggaran pekerjaan pengaspalan jalan dan pekerjaan di sepanjang jalan-jalan kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sudah difinalkan di DIPA kami, dengan anggaran sekitar Rp 5,4 triliun dari OIKN dan tambahan sekitar Rp 8,1 triliun untuk kawasan yudikatif dan legislatif yang akan segera dikerjakan,” tambah Basuki.
Sebagai bentuk kesiapan operasional, dirinya juga menekankan pentingnya percepatan mobilisasi tenaga kerja.
Sebagai informasi, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan Tahap II IKN untuk periode 2025-2029 telah dimulai, dalam upaya mewujudkan Kota Nusantara sebagai ibu kota politik.
3. Yordania Siap Impor Besar-besaran CPO dari Indonesia
Yordania siap untuk membeli kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia dalam jumlah besar. Impor CPO dari Indonesia ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dan industri dalam negeri Yordania.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, komitmen Yordania merupakan hasil kerja sama erat antara kedua negara, di mana Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania Khaled Al Henefat mengakui posisi Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia.
"Mereka (Yordania) mengatakan silakan dikirim (CPO) sebesar-besarnya sesuai kebutuhan negara Yordania. Ini hubungan yang sangat baik," kata Mentan dalam jumpa pers hasil pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Hasyimiyah Yordania dikutip dari Antara, Kamis (17/4/2025).
Indonesia dan Yordania sebelumnya telah menjalin kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania Khaled Al Henefat.
Penandatanganan yang dilaksanakan pada Senin (14/4/2025) itu disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania.
Mentan menuturkan Kerajaan Yordania membuka pintu selebar-lebarnya bagi pengiriman CPO dari Indonesia, tanpa batasan volume, dan menyatakan kesiapannya menerima sesuai kebutuhan mereka.
Berita selengkapnya baca di sini
Advertisement
