[Resolusi 2014] Pemuda Jangan Golput!

Tahun 2014 sebentar lagi datang. 2014 adalah tahunnya pesta demokrasi bagi Indonesia. Simak artikel Cora Amyra Uqiyanus dalam Resolusi 2014!

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2013, 11:39 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 11:39 WIB
131218pemuda-jangan-golput.jpg
Citizen6, Jakarta: Tahun 2014 sebentar lagi datang. 2014 adalah tahunnya pesta demokrasi bagi Indonesia. Peran pemuda dalam menentukan pilihan pemimpin bangsa pun sangatlah besar. Dari total pemilih pada pemilu 2014, 30 persen di antaranya adalah pemuda berusia 17-30 tahun.

Memilih pempimpin bangsa ke depan dalam pemilihan umum (pemilu) 2014 adalah salah satu resolusi saya Cora Amyra Uqiyanus, mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UI 2012. Sebagai pemuda, saya harus memikirkan masa depan bangsa mau dibawa ke mana. Karena pada tahun-tahun ke depan pemuda-pemuda generasi saya akan menjadi seorang pemimpin bangsa di masa depan.

Mahasiswa sebagai kaum terdidik tentunya memiliki tanggung jawab dan pengabdian yang besar dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia pada 2014 mendatang. Sebagai kalangan yang kritis, aktif dan inspiratif, mahasiswa seharusnya dapat menjadi pendorong semangat dalam pemilu 2014 mendatang. Kesempatan untuk mengikuti  dan berpartisipasi dalam pemilu 2014 tentulah kewajiban yang harus dijalani bagi pemuda-pemuda Indonesia.

Tingkat Golput Masih Tinggi

Dalam lingkup kecil seperti di institusi pendidikan, masih banyak mahasiswa-mahasiswa yang masih tidak peduli dan cenderung apatis dalam mengikuti pesta demokrasi pemilihan ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UI misalnya. Dari banyaknya jumlah mahasiswa yang ada, masih banyak yang memilih untuk golput (golongan putih) entah karena belum kenal calon-calon pemimpinya atau memang apatis dengan pilihan mereka.

Kalau dibedakan jenisnya, Andrinof (Dosen Politik FISIP UI) menjelaskan bahwa golput terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah golput berdasarkan ideology dan yang kedua ialah berdasarkan administratif. Golput karena ideologi dilandasi oleh sebuah keyakinan, berdasarkan penilaian yang dilakukan secara sadar dan kemudian memutuskan untuk tidak memilih karena tidak ada pilihan yang menurutnya layak untuk dapat dipilih. Sedangkan golput secara administratif disebabkan oleh sistem penyelenggaraan yang salah dan mengecewakan pemilih. Pemilih tidak memilih karena terhalang oleh kekurangan-kekurangan dan fasilitas yang diberikan oleh bagian yang menangani masalah administratif. Lantas golput tidak dapat dibenarkan begitu saja, "Jika berdasarkan ideology, itu sah-sah saja, jika golput berdasarkan admnistratif barulah salah" ujar Andrinof.

Di kalangan pemuda banyak terjadi golput kebanyakan karena alasan administratif. Banyak pemuda yang bercermin dari perilaku dan perbuatan korupsi kotor yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasan politik di negeri ini menyebabkan hal tersebut terjadi.
    
Banyak masalah yang menyebabkan pemuda menjadi pemilih golput, berikut alasanya ialh karena kurangnya pemahaman mengenai sistem kepemerintahan di Indonesia itu sendiri, menganggap proses pemilu yang rumit, kurangnya pengenalan para partai politik dan calon atau figur politik peserta pemilu, serta yang paling parah adalah masih banyak pemuda yang merasa bahwa suara pilihan mereka tidak akan berpengaruh pada hasil pemilu untuk ke depan nanti.

Pemuda Harus Peduli Demokrasi

Pemuda harus peka dan rajin mengamati proses pemilihan calon pemimpin bangsa untuk 2014 nanti. Jangan sampai pemuda cenderung memilih calon berdasarkan popularitas calon pemimpin yang banyak melakukan promosi pada frekuensi di televisi saja, masih banyak cara untuk mengenali calon-calon pemimpin lainya tidak hanya kepopularitasanya saja, tetapi dengan melihat kontribusi nyata dan bukan janji-janji palsu yang ditawarkan para calon dalam masakampanyenya nanti.

Fungsi kontrol dalam bentuk kepedulian menjadi penting bagi pemuda dalam menyikapi pesta demokrasi di tahun 2014 mendatang. Sejatinya karena pemuda Indonesia juga merupakan rakyat, yang dapat memegang kendali dari kekuasaan tertinggi. Dan pilihan ada di tangan kita nantinya. Jika kita pemuda sebagai rakyat apatis, maka fungsi control akan menjadi lemah. Penguasa pun dapat bertindak sewenang-wenang sehingga dapat menghancurkan Indonesia tercinta kita. Untuk itulah, gunakanlah hak pilih kalian dalam pemilu dan jangan sampai golput karena besar dampaknya bagi masyarakat Indonesia. (bnu)

Penulis:
Cora Amyra Uqiyanus
Jakarta, coramyrxxx@yahoo.co.id.

Baca Juga:
[Resolusi 2014] Membuka Pintu Gerbang di Negeri `Paman Sam`
[Resolusi 2014] Memenangkan Semua Festival Kreatif

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya