Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan pesat yang terjadi terhadap teknologi blockchain, menunjukkan perubahan signifikan. Hal tersebut mendorong berbagai industri untuk dapat mengevaluasi tren dan menyesuaikan kembali strategi yang diperlukan.
Berdasarkan laporan BitMEX berjudul “Lima Cara Dunia Kripto Akan Berubah pada tahun 2022,” baru-baru ini, mengungkapkan pandangan yang lebih jelas menurut para ahli dari BitMEX terhadap perkembangan signifikan yang akan membentuk ruang kripto di dunia pada tahun yang akan datang.
Salah satu isi laporan tersebut mencatat, ragam konsep seperti play-to-earn telah mengambil alih dunia, dan dengan kualitas gameplay yang akan meningkat, adopsi dapat tumbuh secara eksponensial pada 2022.
Advertisement
BitMEX menegaskan, dalam beberapa tahun kedepan akan sangat memungkinkan bagi jutaan pengguna untuk menemukan kripto melalui game mengingat satu dari setiap dua game developer ingin beralih ke blockchain dan NFT.
Koin yang mendukung konsep play-to-earn mungkin akan lebih berkembang daripada koin lain karena kesuksesannya didorong oleh perubahan nyata pada perilaku konsumen.
CEO BitMEX, Alexander Hoeptner, mengatakan BitMEX telah berbagi wawasan industri mengenai mata uang kripto dan ruang blockchain secara global untuk membantu publik agar lebih memahami dan dapat memanfaatkan teknologi revolusioner ini.
“Saat ini kami sangat senang dapat berbagi informasi terbaru kami dengan Indonesia, yang merupakan rumah bagi basis pengguna kripto terbesar ketujuh di dunia,” kata Hoeptner, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).
Tak hanya itu, laporan tersebut juga menjelaskan perkembangan platform blockchain Solana yang diprediksi segera mengurangi dominasi ethereum.
Meskipun telah meningkat lebih dari 11.400 persen pada tahun 2021, proyek Solana masih memiliki ruang untuk terus berkembang, berkat keunggulannya yang cenderung membuat proses transaksi menjadi lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan proyek-proyek terkemuka lainnya.
Adapun, jutaan crypto-curious yang ingin mencari eksposur lebih dari Bitcoin dan Ethereum diprediksikan mengkatalisasi pertumbuhan Solana.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Efek New York Daftar Merek Dagang untuk Pasar NFT
Sebelumnya, Bursa Efek New York (NYSE) telah mengajukan pendaftaran ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) untuk menyediakan pasar online untuk berbagai barang digital termasuk NFT, mata uang kripto, media digital, dan karya seni.
Jika bursa itu menindaklanjuti rencana ini, mereka akan bersaing dengan perusahaan marketplace NFT seperti OpenSea dan Rarible.
Pendaftaran merek dagang itu diungkapkan oleh pengacara merek dagang Michael Kondoudis. Dia menjelaskan, NYSE mengajukan aplikasi pada 10 Februari untuk mendaftarkan merek dagang "NYSE" yang ikonik untuk beberapa produk berbasis kripto seperti barang virtual, NFT, token, serta pasar online untuk dibeli dan menjual aset digital dan pertukaran.
"Permohonan baru yang diajukan pada tanggal 10 mengatakan bahwa @NYSE memiliki rencana untuk merek dagang NYSE untuk NFT, cryptocurrency, koleksi digital, dan pasar untuk memperdagangkan dan menukarnya,” kata Kondoudis di Twitter, seperti dikutip dari Coin Rivet, Kamis, 24 Februari 2022.
Pada April, NYSE mencetak set NFT pertamanya dengan penghormatan kepada enam saham teknologi panas yang memulai debutnya di bursa terbesar dunia, termasuk Spotify, Roblox dan Coupang.
Pada saat itu, bursa mengatakan tidak menjual NFT, hanya mencetaknya hanya untuk tujuan peringatan.
Dengan pengajuan merek dagang terbaru ini, menjadi jelas NYSE mungkin memiliki rencana yang jauh lebih ambisius untuk NFT.
Advertisement