Harga Kripto Hari Ini 29 Juni 2024: Bitcoin Cs Kembali Berkubang di Zona Merah

Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp 993.435.154m75 pada perdagangan hari Sabtu, 29 Juni 2024, turun dalam 24 jam maupun sepekan. Sejumlah aset kripto lainnya pun juga masih berada di zona merah.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp 36.846,61 triliun, menurun 1,68% dibandingkan hari terakhir. Bitcoin masing menguasai pasar kripto pada hari ini. Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan sejumlah kripto dengan kapitalisasi pasar teratas lainnya mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini. Hanya ada beberapa koin saja yang mampu bangkit dan bisa berada di zona hijau.

Mengutip data dari Coinmarketcap, Sabtu (29/6/2024), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) terpantau melemah. Bitcoin dalam 24 jam turun 2,37% dan 5,88% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp 993.435.154,75 per coin.

Kripto Ethereum (ETH) juga terbakar. Ether melemah 2,58% dalam 24 jam dan 3,90% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp 55.352.167,82 per koin.

Harga kripto stablecoin Tether (USDT) juga menurun hingga 0,47% dalam 24 jam dan 0,91% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan di kisaran Rp 16.320,45 per koin.

Pelemahan juga terjadi pada Binance Coin. BNB melemah 2,60% dalam 24 jam dan 2,96% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp 9.306.997 per koin.

Sementara itu, Solana (SOL) melemah 5,60% dalam sehari namun masih menguat 4,98% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp 2.312.504,42 per koin.

Adapun USD Coin (USDC) mengalami penurunan 0,39% dalam 24 jam dan 0,77% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp 16.349,78 per koin.

XRP juga melemah ke zona merah hari ini, menurun 1,21% dalam 24 jam dan 4,11% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.726,36 per koin.

Harga Toncoin (TON) menurun 3,29% persen dalam 24 jam namun masih menguat 5,27% sepekan. Harga Toncoin kini diperdagangkan Rp 122.937,21.

Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) melemah 3,18% dalam sehari dan 0,82% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.020,90 per token.

Kemudian Cardano (ADA) menurun 1,73% dalam 24 jam terakhir namun masih menguat 3,19% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp 6.334,07 per koin.

Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp 36.846,61 triliun, menurun 1,68% dibandingkan hari terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Analis Ungkap Penyebab Harga Bitcoin Anjlok dari Kisaran Rp 984,6 Juta

Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Analis onchain Bitcoin (BTC) terkemuka, Willy Woo mengungkapkan penurunan harga mata uang kripto teratas itu ke kisaran USD 58.000 (Rp 951,8 juta) didorong oleh spekulan yang terus membuka posisi pembelian baru.

Dikutip dari News.bitcoin.com, Kamis (27/6/2024) Willy Woo berpendapat para spekulan ini berkontribusi pada lebih banyak bahan bakar untuk lebih banyak likuidasi dalam tekanan jangka panjang, yang pada akhirnya menyebabkan BTC turun di bawah kisaran USD 60.000 (Rp 984,6 juta).

Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, Willy Woo juga mengaitkan sebagian tekanan tersebut dengan para penambang bitcoin yang menyesuaikan diri dengan kenyataan pasca-halving.

"Penambang melakukan penjualan BTC untuk membayar peningkatan perangkat keras karena perangkat keras lama tidak lagi menguntungkan. Penambang terlemah menutup tokonya dan dilikuidasi,” beber Willy Woo.

Untuk menutupi kekurangan pendapatan, para penambang telah menjual lebih banyak BTC ke pasar dibandingkan sebelum halving, ungkapnya.

 


Pemusnahan Penambang

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Namun, dalam postingannya pada 24 Juni 2024, Willy Woo menggambarkan hal ini sebagai pemusnahan penambang yang lemah, yang menurutnya akan diikuti oleh kenaikan harga. 

Untuk mendukung prediksinya tentang rebound BTC, Willy Woo membagikan grafik yang menurut dia menunjukkan pembalikan.

Namun, analis onchain tersebut juga memperingatkan bahwa meskipun prediksi ini berhasil, BTC masih perlu menghilangkan open interest berjangka dalam sistem sebelum harga dapat naik lagi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya