OJK Susun Aturan Peralihan Pengawasan Aset Kripto, Apa Isinya?

OJK susun naskah mengenai Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) penyelenggaraan perdagangan aset keuangan digital termasuk aset kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Agu 2024, 17:34 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 17:34 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. OJK susun naskah mengenai Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) penyelenggaraan perdagangan aset keuangan digital termasuk aset kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengawas Pasar kripto Hasan Fawzi mengungkapkan dalam rangka persiapan pengawasan penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) dan aset kripto, OJK telah menyusun naskah mengenai Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) penyelenggaraan perdagangan aset keuangan digital termasuk aset kripto.

“Selanjutnya OJK sedang menyusun RPOJK terkait penyelenggaraan perdagangan aset keuangan digital termasuk aset kripto sebagai persiapan peralihan tugas pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital dan aset kripto dari Bappebti ke OJK,” kata Hasan dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juli 2024, Senin (5/8/2024). 

Pada kesempatan yang sama, Hasan menjelaskan industri kripto yang mengalami tren pertumbuhan. Jumlah investor kripto tanah air masih mengalami peningkatan menjadi 20,24 juta investor pada Juni 2024, dibandingkan Mei 2024 sebesar 19,75 juta investor.

Sedangkan untuk nilai transaksi pada Juni 2024 mengalami perlambatan menjadi Rp 40,5 triliun dari sebelumnya Rp 49,8 triliun pada akhir Mei 2024.

“Namun secara akumulatif, nilai transaksi aset kripto pada semester I 2024 mengalami peningkatan signifikan mencapai Rp 354,17 triliun atau secara tahunan tumbuh lebih dari 3 kali lipat,” jelas Hasan. 

Adaptasi Investor Kripto Dalam Negeri

Hasan menambahkan jika dilihat tingkat adaptasi investor kripto dalam negeri memang sangat cepat. Hal itu ditandai dengan Indonesia menjadi negara dengan jumlah investor kripto terbesar ke-7 di dunia pada 2023.

Bahkan dalam global crypto adoption dalam perspektif global Indonesia terbesar ke-5. Hal ini menunjukkan minat besar di aset kripto.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nilai Transaksi Kripto Melesat 3 Kali Lipat Sepanjang 2024

Ilustrasi aset kripto Ethereum. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Ethereum. (Foto By AI)

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar kripto Hasan Fawzi mengungkapkan pada Juni 2024 mengalami perlambatan menjadi Rp 40,5 triliun dari sebelumnya Rp 49,8 triliun pada akhir Mei 2024.

“Namun secara akumulatif, nilai transaksi aset kripto pada semester I 2024 mengalami peningkatan signifikan mencapai Rp 354,17 triliun atau secara tahunan tumbuh lebih dari 3 kali lipat,” kata Hasan dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juli 2024, Senin (5/8/2024).Meskipun begitu, tren pertumbuhan investor kripto masih mengalami peningkatan. Investor kripto meningkat menjadi 20,24 juta investor pada Juni 2024, dibandingkan Mei 2024 sebesar 19,75 juta investor.

Hasan menuturkan, dalam rangka persiapan pengawasan penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) dan aset kripto, OJK telah menyusun naskah mengenai Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) penyelenggaraan perdagangan aset keuangan digital termasuk aset kripto.

“Selanjutnya OJK sedang menyusun RPOJK terkait penyelenggaraan perdagangan aset keuangan digital termasuk aset kripto sebagai persiapan peralihan tugas pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital dan aset kripto dari Bappebti ke OJK,” pungkasnya. 

 


Adaptasi Investor Kripto

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Hasan menambahkan jika dilihat tingkat adaptasi investor kripto dalam negeri memang sangat cepat. Hal itu ditandai dengan Indonesia menjadi negara dengan jumlah investor kripto terbesar ke-7 di dunia pada 2023.

Bahkan dalam global crypto adoption dalam perspektif global Indonesia terbesar ke-5. Hal ini menunjukkan minat besar di aset kripto. Di sisi lain berdasarkan survey dari berbagai sumber terkait adopsi aset kripto termasuk Indonesia, kelompok investor aset kripto tanah air masih masuk dalam kategori level awal atau early stage.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya