IRWATA Summit 2025 Bakal Digelar, Founder Proyek Blockchain dan Kripto Internasional Kumpul di Indonesia

IRWATA Summit 2025 dirancang sebagai ajang global yang akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, seperti XRP, Polygon, Peaq Network, Chainlink, dan lainnya.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Jan 2025, 17:40 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 17:40 WIB
IRWATA Summit 2025
Indonesia Real World Assets Tokenization Association akan menggelar IRWATA Summit 2025 yang akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional. (Dok IRWATA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Industri blockchain, Web3, AI, dan kripto terus berkembang pesat, dengan valuasi global perusahaan di sektor ini mencapai triliunan dolar AS. Di Indonesia, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan jumlah investor kripto mencapai 20,4 juta orang, dengan nilai transaksi mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Teknologi ini menawarkan solusi transparan, inklusif, dan efisien, menjadikannya inovasi utama dalam sektor finansial.

Namun, perkembangan pesat ini juga menghadirkan tantangan, seperti kegagalan proyek blockchain, lemahnya regulasi, serta kerugian yang dialami masyarakat dan investor. Oleh karena itu, model bisnis baru yang mengintegrasikan real-world assets (RWA) dengan teknologi blockchain mulai berkembang. Model ini tidak hanya mendukung bisnis dunia nyata tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif.

Untuk itu, Indonesia Real World Assets Tokenization Association (Irwata) bakal menggelar IRWATA Summit 2025 pada 26 Februari 2025. Mengambil tema Indonesia Real World Asset Tokenization Association: Blockchain’s Impact on Global Business, acara ini abkal dihadiri oleh puluhan profesional di bidang blockchain hingga kripto.

IRWATA Summit 2025 dirancang sebagai ajang global yang akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, seperti XRP, Polygon, Peaq Network, Chainlink, dan lainnya. Acara ini bertujuan untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital dan tokenisasi RWA, sekaligus menjadi model bagi negara lain.

 

IRWATA Summit 2025
Indonesia Real World Assets Tokenization Association akan menggelar IRWATA Summit 2025 yang akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional. (Dok IRWATA)... Selengkapnya

Ketua Umum IRWATA, Mochamad Sabdo Yusmintiarto, menyebut IRWATA Summit se2025 bagai langkah penting untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain utama di ekonomi digital.

“Blockchain adalah era baru, seperti ledakan dotcom dan startup di masa lalu. Dengan teknologi ini, kita bisa menjembatani dunia digital dan dunia nyata, menciptakan peluang bisnis nyata dan inklusif,” kata Sabdo di Jakarta, dikutip Jumat (24/1/2025).

Wakil Ketua Kemitraan IRWATA, Baby Kristami, menjelaskan bahwa IRWATA Summit akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, termasuk nama besar seperti XRP, Polygon, Peaq Network, dan Chainlink.

"Kami ingin menjadikan Indonesia pusat inovasi tokenisasi aset nyata yang bisa menjadi model bagi negara lain," ungkap Baby.

Stablecoin Berbasis Emas Pertama di Indonesia Resmi Meluncur

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, GudangKripto mengumumkan dimulainya private sale untuk token Gold Indonesia Republic (GIDR). GIDR adalah stablecoin berbasis emas pertama di Indonesia, yang memadukan stabilitas harga emas dengan efisiensi teknologi blockchain. Token ini diterbitkan oleh Blocktogo, sebuah perusahaan konsultan dan pengembang blockchain yang berfokus pada digitalisasi real world asset (RWA).

“Kehadiran GIDR di platform GudangKripto memperluas pilihan aset digital bagi para investor,” ujar Chief Product Officer GudangKripto, Donny Swandono dikutip Kamis (23/1/2025).

“Sebagai stablecoin berbasis emas, GIDR menghadirkan opsi investasi yang lebih stabil, cocok untuk melengkapi portofolio di pasar kripto yang cenderung berfluktuasi tinggi,” tambahnya.

GIDR hadir melalui kerja sama Blocktogo dengan berbagai pihak, termasuk penggunaan layanan Jasa Titipas Emas Korporasi dari PT Pegadaian untuk menitipkan emas fisik. “1 GIDR merepresentasikan 1 gram emas fisik yang dibeli dari Galeri24, anak usaha Pegadaian, dan disimpan di fasilitas penitipan emas Pegadaian. Dengan cara ini, kami memastikan kepercayaan pasar dan perlindungan konsumen tetap terjaga,” jelas Muhammad Yafi, CEO Blocktogo.

 

 

Tahan Inflasi

Selain menjadi instrumen digital yang stabil, GIDR juga memungkinkan pemegang token untuk menukarkannya dengan emas fisik (dengan syarat dan ketentuan tertentu).

“Kami berharap GIDR dapat menjadi solusi investasi terpercaya yang tahan terhadap inflasi, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang aktif di pasar aset kripto,” tambah Yafi.

Menurut data BAPPEBTI, pasar kripto di Indonesia terus berkembang dengan jumlah investor yang meningkat dari sekitar 12 juta pada 2021 menjadi lebih dari 21 juta pada 2024. Volume perdagangan kripto di Indonesia mencapai Rp 450 triliun pada 2024.

"Private sale ini dimulai dengan melepas 1.500 GIDR. Jika permintaan pasar melampaui jumlah ini, Blocktogo siap menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan. Kami optimis GIDR mampu meraih pangsa pasar yang signifikan dalam ekosistem kripto," tutup dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya