Liputan6.com, Jakarta Sudah tiga hari para peserta Diklat Paskibraka menjalankan latihan PBB dan formasi bersama Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden). Wakil Koordinator Pelatih Kapten Inf Suswan melihat bahwa calon Paskibraka tingkat nasional 2016 dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan baik sehingga latihan gabungan dengan Paspampres tidak menemukan kendala yang berarti.
"Padahal, penekanan dari para pelatih tidak harus mengikuti Paspampers begitu juga Paspampers tidak perlu mengikuti adik-adik Paskibraka. Tapi dengan sendirinya, karena kita latih dengan alat metronom itu, mereka bisa menyesuaikan masing-masing bagian antara Paspampres dengan Paskibraka," kata Suswan di Wisma-D PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (4/8/2016)
Advertisement
Secara keseluruhan Suswan dan tim pelatih dari Garnisun menilai ke-68 peserta Diklat Paskibraka sudah cukup bagus meski belum terlalu sempurna. Semua materi yang diberikan para pelatih mereka laksanakan dengan sangat baik. Namun, masih ditemukan ada peserta yang ragu-ragu dalam bertindak. "Mau menaikkan atau menurunkan bendera masih ragu. Penghayatan lagu juga masih kurang. Tapi langkah demi langkah dan ayunan tangan sudah mulai bagus," ujar Suswan.
Sebelum latihan ke dalam lapangan yang dibuat semirip mungkin dengan yang di Istana Negara, para calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tersebut menjalankan "pemanasan" di jalan beraspal depan lapangan Wisma PP-PON Menpora, Cibubur. Pelatih akan mengecek siapa saja peserta yang masih kurang untuk dipisahkan sementara waktu agar dilatih secara khusus.
"Jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa orang saja. Kekurangan mereka rata-rata di langkah tegap dan ayunan tangan yang masih kurang. Setelah saya keluarkan untuk saya latih sendiri, begitu dimasukkan lagi ke dalam barisan, mereka bisa langsung menyesuaikan dengan yang lain," kata Suswan.
Yang membuat Suswan agak sedikit bingung adalah kondisi para peserta Diklat Paskibraka yang mulai menurun begitu jam menunjukkan pukul 12.00 ke atas. "Moril mereka agak turun, down," ujar Suswan.
Saat ini Suswan belum bisa memahami faktor apa yang menyebabkan kondisi tersebut sampai terjadi. Apakah karena terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, jarang makan buah atau sengatan matahari. Memang, Suswan tidak memungkiri bahwa terik matahari yang begitu menyengat membuat orang mudah sekali lelah. Diam saja sudah lelah apalagi calon Paskibraka itu yang harus latihan PBB dan formasi.
"Tapi, saya tidak akan berpantang dengan matahari. Mereka masih muda-muda, masih 17 tahun yang seharusnya secara fisik prima sekali. Makan mereka cukup. Snack mereka juga cukup. Istirahat juga sangat cukup karena tidak pernah lebih dari jam 11 malam. Artinya, pada saat pagi para Paskibraka ini sudah fresh," kata Suswan menekankan.