Liputan6.com, Jakarta Saling melengkapi adalah kata yang cocok diucapkan untuk menggambarkan hubungan penyandang disabilitas Melanie Knecht dan Trevor Hahn. Keduanya saling bantu satu sama lain dalam menjalani hobi mendaki gunung. Kisah mereka berhasil menginspirasi banyak orang.
Melanie terlahir dengan spina bifida. Kondisi itu membuatnya tidak mampu berjalan. Sedang Trevor terkena glaukoma sejak lima tahun lalu sehingga kehilangan penglihatan.
Mulanya, kedua penyandang disabilitas ini bertemu di kelas boxing. Setelah itu, Melanie dan Trevor bertemu lagi di kelas panjat tebing. Keduanya tinggal di Fort Collins, Colorado.
Advertisement
Keakraban terjalin dari obrolan tentang petualangan. Pada dasarnya Melanie memang memiliki hobi berkemah dan Trevor memiliki hobi olahraga luar ruangan.
Obrolan tersebut diawali Melanie yang menceritakan perjalanannya ke Easter Island. Ia melakukan perjalanan itu dengan cara digendong orang lain. Keduanya pun kemudian sepakat untuk bertualang bersama.
Â
The Dream Team
Walaupun penglihatan Trevor hilang, ia dapat menaklukkan puncak Himalaya dengan mengandalkan arahan suara dari rekannya. Inilah yang kemudian mereka lakukan di setiap perjalanan. Trevor menggendong Melanie dan perempuan itu menunjukkan jalan secara verbal.
"Dia adalah kakinya, dan aku matanya, boom! Bersama, kami adalah dream team," kata Melanie seperti dikutip dari Goodnewsnetwork.Â
Melanie dan Trevor tak merasa satu sama lain menjadi beban. Mereka dapat bekerja sama dengan baik. Keduanya pun sering membagikan momen-momen mendaki mereka di akun Instagram @hiking_with_sight.
Advertisement