Mikrosefali Picu Berbagai Masalah pada Bayi, Apa Saja?

Mikrosefali adalah kondisi disabilitas di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari yang diharapkan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi.(FOTO:pexels/lauragarcia).

Liputan6.com, Jakarta Mikrosefali adalah kondisi disabilitas di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari yang diharapkan.

Selama kehamilan, kepala bayi tumbuh karena otak bayi tumbuh. Sedangkan, akibat mikrosefali otak bayi tidak berkembang dengan baik selama kehamilan atau berhenti tumbuh setelah lahir. Ini yang mengakibatkan ukuran kepala lebih kecil dari biasanya.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bayi dengan mikrosefali dapat memiliki berbagai masalah lain. Ini tergantung pada seberapa parah mikrosefali mereka.

Mikrosefali telah dikaitkan dengan masalah-masalah berikut:

-Kejang.

-Keterlambatan perkembangan, seperti masalah dengan bicara atau tonggak perkembangan lainnya (seperti duduk, berdiri, dan berjalan).

-Disabilitas intelektual (penurunan kemampuan untuk belajar dan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari).

-Masalah dengan gerakan dan keseimbangan.

-Masalah makan, seperti kesulitan menelan.

-Gangguan pendengaran.

-Masalah penglihatan.

“Masalah-masalah ini dapat berkisar dari ringan hingga parah dan seringkali seumur hidup,” mengutip laman resmi CDC, Jumat (11/3/2022).

Simak Video Berikut Ini

Mikrosefali Parah

Mikrosefali parah adalah bentuk yang lebih serius dan ekstrem dari kondisi ini di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.

Mikrosefali yang parah dapat terjadi karena otak bayi belum berkembang dengan baik selama kehamilan, atau otak mulai berkembang dengan benar dan kemudian rusak di beberapa titik selama kehamilan.

Karena otak bayi kecil dan kurang berkembang, bayi dengan mikrosefali parah dapat mengalami lebih banyak masalah di atas ketimbang bayi dengan mikrosefali ringan.

Dapat Mengancam Jiwa

Mikrosefali dapat menjadi kondisi yang terisolasi, artinya dapat terjadi tanpa disabilitas lahir utama lainnya. Dapat pula terjadi dalam kombinasi dengan disabilitas lahir utama lainnya atau disebut pula disabilitas ganda.

Mikrosefali yang parah juga dapat mengancam jiwa. Karena sulit untuk memprediksi saat lahir masalah apa yang akan dialami bayi dari mikrosefali, bayi dengan mikrosefali seringkali memerlukan tindak lanjut yang ketat.

Ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya