Liputan6.com, Guizhou Menjaga serta melestarikan tradisi dari nenek moyang sudah menjadi tanggungjawab bagi para generasi penerus. Seperti halnya tradisi yang terus dijaga dan dilakukan oleh para wanita suku Miao, propinsi Guizhou, Cina berikut ini.
Seperti yang dilansir dari Dailymail, Jumat (16/5/2014), tradisi yang dilakukan oleh para wanita suku Miao adalah tidak akan membuang rambut yang rontok saat disisir. Mereka juga mengumpulkan rambut leluhurnya kemudian menjadikannya sebagai konde untuk acara-acara adat. Rambut ini pun kemudian akan diwariskan turun temurun dari ibu ke anak perempuannya.
Advertisement
Rambut-rambut ini kemudian akan dikumpulkan, dirawat dan dicat dengan baik. Selanjutnya, mereka pun menggunakan tanduk Miao yang kemudian digunakan sebagai penopang sekaligus membentuk rambut agar terlihat indah.
Bukan hanya rambut yang diwariskan, perhiasan, benang, dan aksesoris untuk acara adat juga menjadi tradisi turun temurun hingga kini. Maka tidak heran, jika ada rambut dan perhiasan yang usianya sudah ratusan tahun.
Meski tergolong langka, namun masih ada sekitar 5 ribu penduduk di Miao dan rata-rata wanitanya memelihara tradisi ini. Begitu sayangnya mereka pada rambut tua tersebut, sampai-sampai rambut itu masih terlihat berkilau dan lembut saat digunakan.
Lebih lanjut, dulunya tradisi ini juga dilakukan oleh lelaki, namun lama kelamaan jarang pria yang melakukannya. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati para leluhur. Meski sudah ada bertahun-tahun, namun tradisi ini masih begitu kental di Miao. (Ars/Liz)