Liputan6.com, Jakarta Brand Alexander McQueen memang selalu berhasil untuk memukau pengunjung peragaan busana dengan rancangan-rancangan nan mengagumkan. Hal ini memang tak terlepas dari sentuhan tangan dingin sang pendiri label, yakni Lee Alexander McQueen. Meski Lee telah meninggal pada tahun 2010 silam, rumah mode itu tetap terus menelurkan koleksi-koleksi menawan hingga kini.
Sarah Burton selaku penerus Lee di label tersebut berhasil meneruskan legasi sang pendiri label melalui karya-karyanya. Keindahan karya Sarah untuk brand Alexander McQueen juga dapat dilihat pada koleksi Spring/Summer 2018. Untuk koleksi ini, Sarah mengambil inspirasi taman Great Dixter.
Advertisement
Great Dixter merupakan sebuah rumah yang berlokasi di East Susex, Inggris. Rumah tersebut dibangun oleh arsitek Edein Lutyens pada tahun 1910-1912. Bangunan asli rumah tersebut berasal dari pertengahan abad ke-15. Dalam membangun rumah tersebut, Lutyens juga membuat sebuah taman cantik. Bangunan dan taman tersebut termasuk ke dalam kategori peninggalan sejarah yang dilindungi.
Alexander Mcqueen Spring Summer Collection 2018
Inspirasi taman Great Dixter diolah oleh Sarah menjadi rangkaian busana feminin. Sebagaimana inspirasinya, banyak busana di koleksi Alexander McQueen kali ini menghadirkan detail bunga, baik sebagai motif maupun embellishment. Tema bunga tersebut tertuang dalam busana ragam bahan, mulai dari wol, organza, jacquards sutera, tulle sutera dan lain sebagainya.
Untuk warna koleksi, penggunaan palet feminin tampak begitu terasa pada kreasi-kreasi Alexander McQueen tersebut. Contohnya adalah warna pink, fuschia, merah tua, serta beberapa shades lainnya. Selain karya-karya feminin nan cantik, label tersebut juga menghadirkan opsi busana yag lebih berkesan formal dengan skema tailoring. Melalui kontras dua macam kategori kresi, yakni feminin dan formal, koleksi Alexander McQueen kali ini bisa menjadi pilihan lengkap untuk kebutuhan Anda di musim mendatang.