Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (24/4/2024). Bursa saham Asia Pasifik naik ikuti wall street seiring kemungkinan perang dagang antara Amerika Serikat dan China mencair sehingga memberikan optimisme kepada investor.
Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat lebih dari 1%, memperpanjang kenaikan hari sebelumnya. Indeks Topix bertambah 0,81%. Indeks Kospi dari Korea Selatan mendatar dan indeks Kosdaq naik 0,34%. Â Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,27%. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 22.069, melemah dari penutupan sebelumnya 22.072,62.
Baca Juga
Di sisi lain, Korea Selatan mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) berkontraksi 0,1% pada kuartal I 2025, menurut data awal yang dirilis Kamis pekan ini. PDB tersebut tidak mencapai kenaikan 0,1% yang diharapkan oleh jajak pendapat Reuters.
Advertisement
Kontrak berjangka AS melemah setelah indeks utama AS membukukan kenaikan kedua berturut-turut. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,1%, sementara kontrak berjangka Nasdaq 100 diperdagangkan hampir 0,1% lebih tinggi. Kontrak berjangka yang terkait dengan Dow Jones Industrial Average turun 45 poin, atau 0,1%.
Di wall street, tiga indeks utama ditutup lebih tinggi dengan harapan ketegangan perdagangan AS-China akan segera mereda. Presiden Donald Trump juga mengisyaratkan ia tidak berencana untuk mencopot Ketua Federal Reserve Jerome Powell dari jabatannya sebagai pemimpin bank sentral.
Dow Jones Industrial Average naik 419,59 poin, atau 1,07%, dan ditutup pada 39.606,57. S&P 500 naik 1,67% dan ditutup pada level 5.375,86, dan Nasdaq Composite naik 2,50% dan ditutup pada level 16.708,05. Ketiga indeks membukukan kenaikan berturut-turut.
Â
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 23 April 2025
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melonjak pada Rabu, 23 April 2025. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street. Hal ini terjadi seiring optimisme terhadap ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mereda.
Optimisme itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan tarif final barang China ke AS tidak akan dekati 145%. Namun, ia menambahkan, tarif itu juga tidak akan 0%.
Selain itu, Donald Trump juga tidak berniat untuk memecat ketua the Federal Reserve Jerome Powell.
Adapun indeks saham acuan di Hong Kong memimpin penguatan di Asia. Indeks Hang Seng melonjak 2,37% ke posisi 22.072,62. Indeks Hang Seng teknologi melesat 3,07% ke posisi 5.049,40. Indeks CSI 300 di China mendatar di posisi 3.786,88.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,89% menjadi 34.868,63. Indeks Topix mendaki 2,06% ke posisi 2.584,32.
Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 1,57% ke posisi 2.525,56. Indeks Kosdaq naik 1,39% menjadi 726,08. Indeks Nifty 50 menguat 0,52% dan indeks ASX 200 di Australia bertambah 1,33% ke posisi 7.920,50.
Â
Advertisement
Penutupan IHSG pada 23 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus posisi 6.600 pada perdagangan Rabu (23/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau. Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 5,75%.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,47% ke posisi 6.634,37. Indeks LQ45 bertambah 1,98% ke posisi 744,78. Seluruh indeks saham acuan menghijau. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.642,91 dan level terendah 6.588,25.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, sebanyak 412 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.286.794 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.860.
Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG. Sedangkan sektor saham basic turun 1,56% dan sektor saham teknologi melemah 0,03%.
Sektor saham properti melesat 2,45%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan melejit 2,22%, sektor saham keuangan bertambah 1,71% dan sektor saham consumer siklikal mendaki 1,7%.
Selain itu, sektor saham energi bertambah 0,52%, sektor saham industri naik 1,27%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 1,61%. Lalu sektor saham infrastruktur bertambah 0,78% dan sektor saham transportasi naik 0,53%.
