Cara Daftar Haji Reguler, Lengkap dengan Prosedur dan Biayanya

Pelajari cara daftar haji reguler dengan panduan lengkap ini. Temukan syarat, prosedur, biaya, dan tips penting untuk mempersiapkan ibadah haji Anda.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Des 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 11:30 WIB
cara daftar haji reguler
cara daftar haji reguler ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap Muslim yang mampu. Namun, proses pendaftaran haji sering kali dianggap rumit dan membingungkan, terutama bagi yang baru pertama kali. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara daftar haji reguler, mulai dari persyaratan, prosedur, biaya, hingga tips penting yang perlu Anda ketahui.

Memahami Jenis-jenis Haji di Indonesia

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara daftar haji reguler, penting untuk memahami perbedaan antara haji reguler dan haji plus (khusus). Di Indonesia, terdapat dua jenis layanan keberangkatan haji:

  1. Haji Reguler: Diselenggarakan langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama RI. Program ini menawarkan biaya yang relatif lebih terjangkau, namun dengan waktu tunggu yang lebih lama.
  2. Haji Plus (Khusus): Diselenggarakan oleh biro perjalanan swasta yang telah mendapat izin dari Kementerian Agama sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Haji plus menawarkan fasilitas yang lebih baik dan waktu tunggu yang lebih singkat, namun dengan biaya yang lebih tinggi.

Artikel ini akan fokus membahas cara daftar haji reguler, yang merupakan pilihan mayoritas calon jamaah haji di Indonesia.

Syarat Pendaftaran Haji Reguler

Sebelum mendaftar haji reguler, pastikan Anda memenuhi persyaratan berikut yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI:

  1. Beragama Islam
  2. Berusia minimal 12 tahun pada saat mendaftar
  3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku
  4. Memiliki Kartu Keluarga (KK)
  5. Memiliki akte kelahiran atau surat kenal lahir atau kutipan akta nikah atau ijazah
  6. Memiliki tabungan haji atas nama calon jamaah di Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH)
  7. Sehat jasmani dan rohani
  8. Bagi wanita, tidak dalam keadaan hamil pada saat pendaftaran

Selain persyaratan di atas, calon jamaah juga perlu menyiapkan pas foto terbaru dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Ukuran 3x4 cm dan 4x6 cm
  2. Latar belakang putih
  3. Wajah terlihat 80%
  4. Tidak mengenakan pakaian dinas
  5. Wanita mengenakan busana muslimah
  6. Tidak menggunakan kacamata
  7. Berwarna, bukan hitam putih

Prosedur Pendaftaran Haji Reguler

Setelah memastikan semua persyaratan terpenuhi, ikuti langkah-langkah berikut untuk mendaftar haji reguler:

1. Membuka Tabungan Haji

Langkah pertama adalah membuka tabungan haji di salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Saat ini, terdapat 30 bank yang termasuk dalam daftar BPS-BPIH, baik bank konvensional maupun bank syariah.

Untuk membuka tabungan haji, siapkan dokumen berikut:

  • KTP asli
  • Kartu Keluarga (KK) asli
  • Setoran awal sesuai ketentuan bank (biasanya mulai dari Rp100.000 hingga Rp500.000)

Setelah tabungan haji terbuka, Anda perlu melakukan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp25.000.000. Setoran ini akan digunakan untuk mendapatkan nomor porsi haji.

2. Pendaftaran di Kementerian Agama

Setelah melakukan setoran awal BPIH, langkah selanjutnya adalah mendaftar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) sesuai domisili. Siapkan dokumen berikut:

  • Bukti setoran awal BPIH dari bank
  • Fotokopi KTP (3 lembar)
  • Fotokopi Kartu Keluarga (2 lembar)
  • Fotokopi akte kelahiran/buku nikah/ijazah (2 lembar)
  • Pas foto berwarna ukuran 3x4 cm (10 lembar) dan 4x6 cm (2 lembar)

Prosedur pendaftaran di Kemenag meliputi:

  1. Mengisi formulir Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH)
  2. Verifikasi data dan dokumen oleh petugas
  3. Pengambilan foto dan sidik jari
  4. Penerbitan SPPH yang berisi nomor porsi haji

Setelah mendapatkan nomor porsi, calon jamaah harus menunggu panggilan keberangkatan. Waktu tunggu keberangkatan haji reguler bervariasi, tergantung pada kuota haji yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi dan jumlah pendaftar di daerah masing-masing.

Selama masa tunggu, calon jamaah disarankan untuk:

  • Menjaga kesehatan fisik dan mental
  • Mempelajari manasik haji
  • Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti paspor haji
  • Melunasi sisa biaya haji ketika mendapat panggilan pelunasan

Biaya Haji Reguler Terkini

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau biasa disebut ongkos naik haji (ONH) ditetapkan setiap tahun oleh pemerintah. Untuk tahun 1445 H/2024 M, BPIH rata-rata sebesar Rp93.410.286 per jamaah haji reguler. Namun, jamaah hanya perlu membayar sekitar 60% dari total biaya tersebut, yaitu rata-rata Rp56.046.171 per jamaah. Sisanya ditanggung oleh pemerintah melalui dana optimalisasi yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Rincian biaya haji reguler 2024 meliputi:

  1. Biaya penerbangan
  2. Akomodasi di Makkah dan Madinah
  3. Biaya hidup (living cost)
  4. Biaya transportasi darat di Arab Saudi
  5. Biaya administrasi dan operasional

Perlu diingat bahwa biaya ini dapat berubah setiap tahunnya, tergantung pada berbagai faktor seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan kebijakan pemerintah Arab Saudi.

Tips Penting dalam Pendaftaran Haji Reguler

Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan saat mendaftar haji reguler:

1. Persiapkan Dana Sejak Dini

Mengingat biaya haji yang cukup besar, mulailah menabung sejak dini. Anda bisa membuka tabungan haji di bank syariah yang menawarkan program tabungan haji dengan setoran awal yang ringan. Beberapa bank bahkan menyediakan fasilitas autodebet untuk memudahkan setoran rutin.

2. Pastikan Keaslian Biro Perjalanan

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa biro perjalanan dalam proses pendaftaran, pastikan biro tersebut terdaftar resmi di Kementerian Agama. Hindari biro yang menawarkan harga terlalu murah atau janji keberangkatan cepat tanpa bukti yang jelas.

3. Jaga Kesehatan

Persiapkan diri secara fisik dan mental sejak jauh hari. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter untuk menjaga kebugaran. Hal ini penting mengingat ibadah haji memerlukan stamina yang prima.

4. Pelajari Manasik Haji

Manfaatkan waktu tunggu untuk mempelajari tata cara ibadah haji atau manasik haji. Anda bisa mengikuti bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama atau lembaga-lembaga keagamaan terpercaya.

5. Siapkan Dokumen dengan Teliti

Pastikan semua dokumen yang diperlukan lengkap dan masih berlaku. Simpan salinan dokumen penting seperti KTP, KK, dan bukti setoran BPIH di tempat yang aman.

6. Pantau Informasi Terkini

Selalu update informasi terbaru mengenai pendaftaran haji melalui website resmi Kementerian Agama atau sumber-sumber terpercaya lainnya. Kebijakan dan prosedur pendaftaran haji dapat berubah dari waktu ke waktu.

Waktu Tunggu Haji Reguler

Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan calon jamaah haji adalah berapa lama waktu tunggu untuk bisa berangkat. Waktu tunggu haji reguler di Indonesia bervariasi, tergantung pada provinsi dan kabupaten/kota tempat pendaftaran. Berdasarkan data terbaru, estimasi waktu tunggu haji reguler berkisar antara 11 hingga 47 tahun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu antara lain:

  1. Jumlah kuota haji yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi
  2. Jumlah pendaftar haji di masing-masing daerah
  3. Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan kuota haji

Meskipun waktu tunggu yang panjang sering kali menjadi kendala, ada kabar baik bagi calon jamaah haji Indonesia. Pada Oktober 2023, Presiden Joko Widodo berhasil melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi dan mendapatkan kesepakatan penambahan kuota haji Indonesia untuk tahun 2024 menjadi 221.000 jamaah, bertambah sebanyak 20.000 dari tahun sebelumnya. Penambahan kuota ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tunggu keberangkatan haji bagi calon jamaah di Indonesia.

Alternatif Selama Masa Tunggu Haji

Mengingat waktu tunggu haji yang cukup lama, berikut beberapa alternatif yang bisa dilakukan selama menunggu keberangkatan:

Umrah bisa menjadi alternatif untuk mengobati kerinduan akan Baitullah. Prosedur dan biaya umrah umumnya lebih sederhana dibandingkan haji, sehingga bisa dilakukan lebih sering.

2. Meningkatkan Ibadah dan Amal Saleh

Manfaatkan waktu tunggu untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amal saleh. Ingatlah bahwa niat yang tulus untuk menunaikan ibadah haji sudah dicatat sebagai kebaikan oleh Allah SWT.

3. Mempersiapkan Diri

Gunakan waktu yang ada untuk mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual. Pelajari lebih dalam tentang ibadah haji, sejarah Islam, dan bahasa Arab dasar.

4. Menabung untuk Biaya Tambahan

Selain setoran BPIH, siapkan dana tambahan untuk keperluan lain seperti oleh-oleh atau biaya tak terduga selama di Tanah Suci.

5. Mempertimbangkan Asuransi Haji

Beberapa lembaga keuangan menawarkan produk asuransi khusus calon jamaah haji. Produk ini biasanya mencakup perlindungan jiwa dan kesehatan, serta fasilitas badal haji jika jamaah meninggal sebelum keberangkatan.

Kesimpulan

Mendaftar haji reguler memang memerlukan persiapan yang matang dan kesabaran yang tinggi. Namun, dengan memahami prosedur dan persyaratan yang ada, serta melakukan persiapan sejak dini, Anda dapat memastikan proses pendaftaran berjalan lancar. Ingatlah bahwa ibadah haji bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membutuhkan niat tulus dan kesungguhan hati.

Semoga panduan cara daftar haji reguler ini bermanfaat bagi Anda yang berencana menunaikan ibadah haji. Jangan lupa untuk selalu memantau informasi terbaru dari Kementerian Agama dan berdoa agar diberi kemudahan dalam mewujudkan impian beribadah di Tanah Suci. Semoga Allah SWT memudahkan jalan bagi setiap Muslim untuk dapat menunaikan ibadah haji. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya