Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, konsep takdir merupakan salah satu aspek fundamental yang wajib diimani oleh setiap muslim. Takdir sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang takdir mubram, mulai dari pengertian, dalil-dalil yang mendasarinya, hingga contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Takdir Mubram
Takdir mubram adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat pasti dan tidak dapat diubah oleh manusia dengan cara apapun. Istilah "mubram" berasal dari bahasa Arab yang bermakna "pasti" atau "tidak dapat dielakkan". Dengan demikian, takdir mubram merujuk pada ketentuan Allah yang sudah final dan akan terjadi sesuai dengan kehendak-Nya, tanpa bisa ditolak atau dimodifikasi oleh usaha manusia.
Dalam literatur Islam, takdir mubram dijelaskan sebagai ketetapan Allah SWT kepada makhluk-Nya yang tidak akan mengalami perubahan. Artinya, kita sebagai manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengubah takdir tersebut dengan cara apapun. Takdir mubram ini mencakup hal-hal yang sudah ditentukan oleh Allah sejak zaman azali, jauh sebelum penciptaan alam semesta.
Konsep takdir mubram erat kaitannya dengan sifat-sifat Allah SWT seperti Al-'Alim (Maha Mengetahui) dan Al-Qadir (Maha Kuasa). Allah dengan ilmu-Nya yang tak terbatas telah mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi, dan dengan kekuasaan-Nya yang mutlak menetapkan hal-hal tertentu sebagai takdir yang pasti.
Pemahaman tentang takdir mubram ini penting dalam konteks keimanan seorang muslim. Dengan memahami bahwa ada hal-hal yang sudah ditetapkan secara pasti oleh Allah, seorang muslim diharapkan dapat lebih berserah diri (tawakal) kepada Allah dan menerima dengan ikhlas segala ketentuan-Nya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa konsep takdir mubram tidak berarti manusia harus bersikap pasif atau fatalistik. Justru, pemahaman yang benar tentang takdir mubram seharusnya mendorong seorang muslim untuk lebih giat berusaha dalam hal-hal yang masih bisa diupayakan (takdir muallaq), sambil tetap berserah diri kepada Allah atas hasil akhirnya.
Advertisement
Dalil-dalil Tentang Takdir Mubram
Konsep takdir mubram memiliki landasan yang kuat dalam Al-Quran dan hadits. Berikut beberapa dalil yang menjelaskan tentang takdir mubram:
1. Surah An-Nisa Ayat 78
Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 78:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِندِ اللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
Aina mā takūnū yudrikkumul-mautu wa lau kuntum fī burūjim musyayyadah, wa in tuṣibhum ḥasanatuy yaqūlū hāżihī min 'indillāh, wa in tuṣibhum sayyi`atuy yaqūlū hāżihī min 'indik, qul kullum min 'indillāh, fa māli hā`ulā`il-qaumi lā yakādūna yafqahūna ḥadīṡā
Artinya: "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, "Ini dari sisi Allah" dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, "Ini dari engkau (Nabi Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?"
Ayat ini menjelaskan bahwa kematian adalah salah satu bentuk takdir mubram yang pasti akan menimpa setiap manusia, tidak peduli di mana pun mereka berada. Bahkan benteng yang paling kokoh sekalipun tidak dapat menghindarkan seseorang dari kematian jika waktunya telah tiba.
2. Surah Al-A'raf Ayat 34
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 34:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Wa likulli ummatin ajal, fa iżā jā`a ajaluhum lā yasta`khirūna sā'ataw wa lā yastaqdimūn
Artinya: "Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan."
Ayat ini menegaskan bahwa setiap umat atau individu memiliki batas waktu (ajal) yang telah ditetapkan. Ketika waktu tersebut tiba, tidak ada yang dapat menundanya walau hanya sejenak, atau mempercepat kedatangannya. Ini menunjukkan sifat pasti dari takdir mubram berkaitan dengan waktu kematian.
3. Hadits Riwayat Muslim
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya penciptaan salah seorang di antara kamu dikumpulkan dalam perut ibunya selama 40 hari berupa nuthfah (benih), kemudian menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama itu pula, kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu rezeki, ajal, amal, dan nasibnya, apakah celaka atau bahagia."
Hadits ini menjelaskan bahwa beberapa aspek penting dalam kehidupan manusia seperti rezeki, ajal, amal, dan nasib akhir (celaka atau bahagia) telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak manusia masih berada dalam kandungan ibunya. Ini merupakan bentuk takdir mubram yang tidak dapat diubah.
Contoh Takdir Mubram dalam Kehidupan
Untuk lebih memahami konsep takdir mubram, berikut beberapa contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kelahiran
Kelahiran seseorang merupakan salah satu bentuk takdir mubram yang paling jelas. Kita tidak memiliki kuasa untuk memilih kapan, di mana, dan dari orang tua siapa kita dilahirkan. Semua aspek terkait kelahiran kita telah ditetapkan oleh Allah SWT jauh sebelum kita ada di dunia ini. Termasuk dalam hal ini adalah:
- Waktu kelahiran
- Tempat kelahiran
- Orang tua biologis
- Jenis kelamin
- Ciri-ciri fisik bawaan
- Potensi genetik
Meskipun teknologi modern memungkinkan orang tua untuk mengetahui beberapa aspek seperti jenis kelamin janin sebelum lahir, atau bahkan berusaha mempengaruhi jenis kelamin anak melalui berbagai metode, pada akhirnya Allah-lah yang menentukan semua aspek kelahiran tersebut.
2. Kematian
Seperti yang telah dijelaskan dalam dalil-dalil sebelumnya, kematian adalah takdir mubram yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Beberapa aspek terkait kematian yang termasuk dalam takdir mubram antara lain:
- Waktu kematian
- Tempat kematian
- Cara kematian
Meskipun manusia dapat berusaha menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya, pada akhirnya ajal akan tetap datang sesuai dengan ketetapan Allah. Tidak ada yang dapat menghindari atau menunda kematian ketika waktunya telah tiba.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin seorang bayi yang dilahirkan merupakan takdir mubram. Meskipun teknologi modern memungkinkan orang tua untuk mengetahui jenis kelamin janin sebelum lahir, atau bahkan berusaha mempengaruhi jenis kelamin anak melalui berbagai metode, pada akhirnya Allah-lah yang menentukan apakah seorang anak akan lahir sebagai laki-laki atau perempuan.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun ada individu yang melakukan operasi perubahan kelamin, hal ini tidak mengubah takdir mubram mereka. Secara genetik dan biologis, jenis kelamin asli mereka tetap tidak berubah.
4. Orang Tua Biologis
Siapa yang menjadi orang tua biologis kita adalah takdir mubram yang tidak bisa kita pilih. Kita dilahirkan dari pasangan tertentu sesuai dengan ketetapan Allah SWT. Meskipun seseorang bisa memiliki orang tua angkat atau wali, namun orang tua biologisnya tetap tidak berubah.
5. Bencana Alam
Peristiwa alam seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi merupakan contoh takdir mubram. Manusia tidak memiliki kendali atas kapan dan di mana bencana alam akan terjadi. Meskipun ilmu pengetahuan dapat membantu memprediksi dan mengurangi dampak bencana, namun kejadian itu sendiri tetap merupakan kehendak Allah SWT.
6. Hari Kiamat
Kedatangan hari kiamat adalah takdir mubram yang pasti akan terjadi. Waktu terjadinya kiamat hanya diketahui oleh Allah SWT dan merupakan rahasia-Nya. Manusia hanya diberitahu tanda-tandanya, namun tidak ada yang tahu kapan persisnya hari itu akan tiba.
Advertisement
Perbedaan Takdir Mubram dan Takdir Muallaq
Untuk memahami takdir mubram dengan lebih baik, penting untuk membandingkannya dengan jenis takdir lainnya, yaitu takdir muallaq. Berikut beberapa perbedaan utama antara kedua jenis takdir ini:
1. Sifat Ketetapan
Takdir mubram bersifat pasti dan tidak dapat diubah, sementara takdir muallaq masih dapat berubah sesuai dengan usaha dan doa manusia. Takdir mubram telah ditetapkan secara mutlak oleh Allah SWT, sedangkan takdir muallaq masih tergantung pada sebab-akibat dan ikhtiar manusia.
2. Peran Manusia
Dalam takdir mubram, manusia tidak memiliki peran untuk mengubah atau mempengaruhinya. Sebaliknya, dalam takdir muallaq, manusia memiliki peran aktif melalui usaha, ikhtiar, dan doa untuk mempengaruhi hasilnya.
3. Contoh Kasus
Contoh takdir mubram meliputi kelahiran, kematian, dan jenis kelamin. Sementara contoh takdir muallaq termasuk kesuksesan dalam karir, kesehatan, dan rezeki. Seseorang dapat berusaha untuk meraih kesuksesan atau menjaga kesehatannya, namun tidak dapat mengubah waktu kelahiran atau kematiannya.
4. Respon yang Diharapkan
Terhadap takdir mubram, manusia diharapkan untuk menerima dan berserah diri kepada Allah SWT (tawakal). Sedangkan untuk takdir muallaq, manusia didorong untuk berusaha semaksimal mungkin sambil berdoa kepada Allah SWT.
5. Pengaruh Doa
Doa tidak dapat mengubah takdir mubram, namun dapat membantu seseorang dalam menerima dan menghadapinya dengan lebih baik. Sebaliknya, doa dapat mempengaruhi hasil dari takdir muallaq, karena Allah SWT mungkin mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Hikmah di Balik Takdir Mubram
Meskipun takdir mubram bersifat pasti dan tidak dapat diubah, terdapat banyak hikmah yang dapat kita petik dari konsep ini:
1. Memperkuat Keimanan
Meyakini adanya takdir mubram dapat memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan memiliki rencana yang pasti untuk setiap makhluk-Nya.
2. Mengajarkan Kerendahan Hati
Memahami bahwa ada hal-hal yang di luar kendali kita dapat mengajarkan sikap rendah hati. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun manusia memiliki kemampuan dan kecerdasan, ada batasan-batasan yang tidak dapat kita lampaui.
3. Mendorong Sikap Tawakal
Konsep takdir mubram mendorong kita untuk berserah diri kepada Allah SWT (tawakal) setelah berusaha. Ini mengajarkan bahwa ada hal-hal yang harus kita terima dengan lapang dada karena merupakan ketetapan Allah yang terbaik.
4. Mengurangi Kecemasan
Meyakini adanya takdir mubram dapat membantu mengurangi kecemasan berlebihan terhadap hal-hal yang di luar kendali kita. Misalnya, kita tidak perlu terlalu cemas tentang kapan kematian akan datang, karena itu adalah takdir yang telah ditetapkan.
5. Meningkatkan Fokus pada Hal yang Dapat Diubah
Dengan memahami mana yang termasuk takdir mubram dan mana yang tidak, kita dapat lebih fokus pada hal-hal yang masih dapat kita pengaruhi dan perbaiki dalam hidup.
Advertisement
Sikap Muslim Terhadap Takdir Mubram
Sebagai seorang muslim, penting untuk memiliki sikap yang tepat dalam menghadapi takdir mubram. Berikut beberapa sikap yang seharusnya dimiliki:
1. Menerima dengan Ikhlas
Kita harus menerima takdir mubram dengan ikhlas dan ridha, karena itu merupakan ketetapan terbaik dari Allah SWT. Sikap ini akan membawa ketenangan hati dan kedamaian jiwa.
2. Bersabar dalam Menghadapi Ujian
Jika takdir mubram yang kita alami berupa ujian atau musibah, kita harus bersabar dalam menghadapinya. Kesabaran ini akan mendatangkan pahala dan menguatkan iman kita.
3. Bersyukur atas Nikmat
Untuk takdir mubram yang berupa nikmat atau kebaikan, kita harus bersyukur kepada Allah SWT. Rasa syukur ini akan mendatangkan keberkahan dan tambahan nikmat.
4. Introspeksi Diri
Meskipun takdir mubram tidak dapat diubah, kita tetap perlu melakukan introspeksi diri. Ini penting untuk memperbaiki diri dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian.
5. Tetap Berusaha dan Berdoa
Meskipun ada takdir yang tidak dapat diubah, kita tetap harus berusaha dan berdoa untuk hal-hal yang masih bisa diupayakan. Ini menunjukkan sikap optimis dan tawakal kepada Allah SWT.
Kesalahpahaman Umum Tentang Takdir Mubram
Terdapat beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi terkait konsep takdir mubram. Penting untuk meluruskan pemahaman ini agar tidak menimbulkan sikap yang keliru dalam menghadapi takdir:
1. Anggapan Bahwa Semua Takdir Adalah Mubram
Beberapa orang keliru menganggap bahwa semua yang terjadi dalam hidup adalah takdir mubram yang tidak bisa diubah. Padahal, dalam Islam dikenal juga konsep takdir muallaq yang masih bisa dipengaruhi oleh usaha manusia.
2. Sikap Pasrah Tanpa Usaha
Kesalahpahaman lain adalah bersikap pasrah total tanpa melakukan usaha apa pun, dengan alasan semua sudah ditakdirkan. Padahal, Islam mengajarkan keseimbangan antara tawakal dan ikhtiar.
3. Menyalahkan Takdir atas Kegagalan
Ada pula yang suka menyalahkan takdir atas setiap kegagalan yang dialami, padahal bisa jadi kegagalan tersebut disebabkan oleh kurangnya usaha atau kesalahan sendiri.
4. Menganggap Doa Tidak Berguna
Beberapa orang berpikir bahwa berdoa tidak ada gunanya jika berhadapan dengan takdir mubram. Padahal, doa tetap bermanfaat untuk menguatkan hati dan membantu kita menerima takdir dengan lebih baik.
5. Mencoba Meramal Takdir
Ada pula yang berusaha meramal atau memprediksi takdir mubram melalui berbagai cara. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menegaskan bahwa pengetahuan tentang takdir hanya milik Allah SWT.
Advertisement
Pengaruh Pemahaman Takdir Mubram Terhadap Kehidupan
Pemahaman yang benar tentang takdir mubram dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Berikut beberapa pengaruhnya:
1. Ketenangan Jiwa
Meyakini adanya takdir mubram dapat membawa ketenangan jiwa, karena kita menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT yang Maha Bijaksana.
2. Motivasi untuk Berusaha
Pemahaman yang benar tentang takdir mubram justru dapat menjadi motivasi untuk berusaha maksimal dalam hal-hal yang masih bisa diupayakan (takdir muallaq).
3. Sikap Positif dalam Menghadapi Tantangan
Ketika menghadapi tantangan atau kesulitan, pemahaman tentang takdir mubram dapat membantu kita bersikap lebih positif dan tidak mudah putus asa.
4. Rasa Syukur yang Lebih Dalam
Menyadari bahwa banyak hal baik dalam hidup kita merupakan takdir mubram dari Allah SWT dapat menumbuhkan rasa syukur yang lebih dalam.
5. Hubungan Sosial yang Lebih Baik
Pemahaman tentang takdir mubram dapat membantu kita lebih memahami dan memaafkan orang lain, karena menyadari bahwa setiap orang memiliki takdirnya masing-masing.
Pertanyaan Umum Seputar Takdir Mubram
1. Apakah takdir mubram berarti kita tidak perlu berusaha?
Tidak. Meskipun ada takdir yang bersifat mubram (pasti), Islam tetap mengajarkan kita untuk berusaha dan berikhtiar dalam segala hal. Kita tidak tahu mana yang termasuk takdir mubram dan mana yang muallaq, jadi kita tetap harus berusaha semaksimal mungkin.
2. Bagaimana cara membedakan antara takdir mubram dan muallaq?
Secara umum, kita tidak bisa mengetahui dengan pasti mana yang termasuk takdir mubram dan mana yang muallaq. Yang bisa kita lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin dalam segala hal, sambil berserah diri kepada Allah atas hasilnya.
3. Apakah doa bisa mengubah takdir mubram?
Takdir mubram tidak bisa diubah oleh doa. Namun, doa tetap bermanfaat untuk menguatkan hati kita dalam menerima takdir tersebut dan memohon kebaikan dalam menghadapinya.
4. Bagaimana sikap yang benar terhadap musibah yang menimpa kita?
Kita harus bersabar dan menerima musibah sebagai bagian dari takdir Allah. Namun, kita juga harus berusaha untuk mengatasi atau meminimalisir dampak musibah tersebut sejauh yang kita mampu.
5. Apakah konsep takdir mubram ada dalam agama lain?
Konsep yang mirip dengan takdir mubram juga ada dalam beberapa agama lain, meskipun dengan istilah dan pemahaman yang mungkin berbeda. Namun, pemahaman Islam tentang takdir mubram memiliki keunikannya tersendiri.
Advertisement
Kesimpulan
Takdir mubram merupakan konsep penting dalam ajaran Islam yang merujuk pada ketetapan Allah SWT yang bersifat pasti dan tidak dapat diubah oleh manusia. Pemahaman yang benar tentang takdir mubram dapat memperkuat keimanan, mengajarkan kerendahan hati, dan membantu kita menghadapi berbagai situasi dalam hidup dengan lebih bijaksana.
Meskipun ada hal-hal yang sudah ditetapkan sebagai takdir mubram, Islam tetap mengajarkan pentingnya berusaha dan berdoa untuk hal-hal yang masih bisa diupayakan. Keseimbangan antara menerima takdir mubram dan berusaha dalam ranah takdir muallaq adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan memahami dan meyakini konsep takdir mubram, seorang muslim dapat menjalani hidupnya dengan lebih tenang, fokus, dan produktif. Kita diingatkan untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT, sambil tetap berusaha maksimal dalam setiap aspek kehidupan yang masih bisa kita pengaruhi. Pada akhirnya, pemahaman yang benar tentang takdir mubram akan membawa kita pada kehidupan yang lebih bermakna dan selaras dengan kehendak Allah SWT.