Apa Itu Menyunting adalah: Pengertian, Proses, dan Manfaatnya

Menyunting adalah proses memperbaiki naskah agar siap terbit. Pelajari pengertian, proses, dan manfaat menyunting dalam penulisan dan penerbitan.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2024, 14:40 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 14:40 WIB
menyunting adalah
menyunting adalah ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Menyunting merupakan tahapan penting dalam proses penulisan dan penerbitan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan menyunting? Bagaimana prosesnya dan apa saja manfaatnya? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian, proses, dan berbagai aspek penting dalam kegiatan menyunting.

Pengertian Menyunting

Menyunting adalah proses memperbaiki dan menyempurnakan naskah agar siap untuk diterbitkan atau dipublikasikan. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan dan perbaikan berbagai aspek tulisan seperti tata bahasa, ejaan, struktur kalimat, gaya bahasa, konsistensi, dan keakuratan informasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyunting didefinisikan sebagai:

  1. Menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat).
  2. Merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah).
  3. Menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyunting bukan sekadar memperbaiki kesalahan ejaan atau tata bahasa, tetapi juga melibatkan proses yang lebih komprehensif untuk memastikan kualitas dan kelayakan sebuah naskah sebelum dipublikasikan.

Menyunting berbeda dengan sekadar mengoreksi. Mengoreksi biasanya hanya fokus pada perbaikan kesalahan teknis seperti ejaan dan tata bahasa. Sementara menyunting melibatkan penilaian dan perbaikan yang lebih mendalam terhadap struktur, alur, gaya bahasa, dan kualitas konten secara keseluruhan.

Proses Menyunting

Proses menyunting biasanya melibatkan beberapa tahapan sebagai berikut:

  1. Membaca keseluruhan naskah: Penyunting pertama-tama membaca seluruh naskah untuk mendapatkan gambaran umum tentang isi, struktur, dan gaya penulisan.
  2. Evaluasi awal: Menilai kekuatan dan kelemahan naskah secara umum, termasuk aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau dikembangkan.
  3. Penyuntingan substantif: Memeriksa dan memperbaiki struktur, alur, dan organisasi ide dalam naskah. Ini bisa melibatkan pengaturan ulang paragraf atau bagian-bagian tertentu.
  4. Penyuntingan gaya: Memperbaiki gaya bahasa, tone, dan cara penyampaian agar sesuai dengan target pembaca dan tujuan penulisan.
  5. Penyuntingan bahasa: Memperbaiki tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek teknis lainnya.
  6. Pemeriksaan konsistensi: Memastikan konsistensi dalam penggunaan istilah, gaya penulisan, dan format di seluruh naskah.
  7. Verifikasi fakta: Memeriksa keakuratan informasi, data, dan referensi yang digunakan dalam naskah.
  8. Penyuntingan final: Melakukan pemeriksaan terakhir untuk memastikan semua perbaikan telah dilakukan dengan tepat.
  9. Umpan balik: Memberikan komentar dan saran kepada penulis jika ada bagian yang perlu diperbaiki atau dikembangkan lebih lanjut.

Proses menyunting bisa memakan waktu yang cukup lama tergantung pada panjang dan kompleksitas naskah. Penyunting profesional biasanya melakukan beberapa kali pembacaan dan perbaikan untuk memastikan kualitas terbaik.

Jenis-Jenis Penyuntingan

Ada beberapa jenis penyuntingan yang biasa dilakukan, tergantung pada kebutuhan dan tahapan dalam proses penulisan:

  1. Penyuntingan Substantif: Fokus pada struktur, organisasi, dan konten naskah secara keseluruhan. Ini bisa melibatkan pengaturan ulang bagian-bagian naskah, penambahan atau pengurangan materi, dan perbaikan alur logika.
  2. Penyuntingan Gaya: Memperbaiki cara penyampaian ide agar lebih jelas, menarik, dan sesuai dengan target pembaca. Ini melibatkan perbaikan pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya bahasa.
  3. Penyuntingan Bahasa: Memperbaiki aspek-aspek teknis bahasa seperti tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan penggunaan kata.
  4. Penyuntingan Fakta: Memverifikasi keakuratan informasi, data, dan referensi yang digunakan dalam naskah.
  5. Penyuntingan Format: Memastikan konsistensi dan kesesuaian format naskah dengan pedoman atau gaya selingkung yang ditentukan.

Setiap jenis penyuntingan ini memiliki fokus dan tujuan yang berbeda, namun semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas naskah secara keseluruhan.

Aspek-Aspek yang Disunting

Dalam proses menyunting, ada beberapa aspek utama yang menjadi perhatian penyunting:

  1. Struktur dan Organisasi: Memastikan alur ide dan informasi tersusun secara logis dan efektif.
  2. Tata Bahasa: Memperbaiki kesalahan gramatikal seperti penggunaan kata kerja, kata benda, dan struktur kalimat.
  3. Ejaan dan Tanda Baca: Memastikan penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
  4. Gaya Bahasa: Menyesuaikan tone dan gaya penulisan agar sesuai dengan target pembaca dan tujuan penulisan.
  5. Konsistensi: Memastikan penggunaan istilah, format, dan gaya yang konsisten di seluruh naskah.
  6. Keakuratan: Memeriksa kebenaran fakta, data, dan informasi yang disajikan dalam naskah.
  7. Kejelasan: Memastikan ide dan informasi disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
  8. Koherensi: Memastikan adanya hubungan yang logis antara ide-ide yang disampaikan.
  9. Kelengkapan: Memastikan semua informasi yang diperlukan telah disajikan dengan lengkap.
  10. Kesesuaian: Memastikan naskah sesuai dengan tujuan, target pembaca, dan pedoman penulisan yang ditentukan.

Penyunting harus memperhatikan semua aspek ini untuk menghasilkan naskah yang berkualitas tinggi dan siap untuk dipublikasikan.

Manfaat Menyunting

Menyunting memberikan berbagai manfaat penting dalam proses penulisan dan penerbitan:

  1. Meningkatkan Kualitas Naskah: Menyunting membantu memperbaiki berbagai aspek naskah, mulai dari struktur hingga tata bahasa, sehingga menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas.
  2. Memperjelas Pesan: Proses penyuntingan membantu memastikan bahwa ide dan informasi disampaikan dengan jelas dan efektif kepada pembaca.
  3. Menghilangkan Kesalahan: Menyunting membantu menghilangkan berbagai kesalahan, baik yang bersifat teknis seperti ejaan dan tata bahasa, maupun kesalahan faktual.
  4. Meningkatkan Konsistensi: Penyuntingan memastikan adanya konsistensi dalam penggunaan istilah, gaya bahasa, dan format di seluruh naskah.
  5. Menyesuaikan dengan Target Pembaca: Menyunting membantu menyesuaikan gaya dan tone penulisan agar sesuai dengan target pembaca yang dituju.
  6. Meningkatkan Kredibilitas: Naskah yang telah disunting dengan baik akan meningkatkan kredibilitas penulis dan penerbit di mata pembaca.
  7. Menghemat Waktu dan Biaya: Meskipun memerlukan waktu dan biaya di awal, penyuntingan yang baik dapat menghemat waktu dan biaya dalam jangka panjang dengan menghindari kesalahan dan revisi yang berulang.
  8. Meningkatkan Daya Jual: Untuk naskah yang akan diterbitkan, penyuntingan yang baik dapat meningkatkan daya jual dengan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
  9. Pembelajaran bagi Penulis: Proses penyuntingan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi penulis untuk meningkatkan keterampilan menulis mereka di masa depan.

Dengan berbagai manfaat ini, menyunting menjadi tahapan yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan dalam proses penulisan dan penerbitan.

Tips Menyunting yang Efektif

Untuk melakukan penyuntingan yang efektif, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  1. Beri Jeda: Setelah menulis, beri jeda beberapa waktu sebelum mulai menyunting. Ini membantu Anda melihat naskah dengan perspektif yang lebih segar.
  2. Baca Keras-keras: Membaca naskah dengan suara keras dapat membantu Anda mendeteksi kalimat yang janggal atau tidak lancar.
  3. Gunakan Alat Bantu: Manfaatkan alat pemeriksaan ejaan dan tata bahasa, tapi jangan terlalu bergantung padanya.
  4. Fokus pada Satu Aspek: Lakukan penyuntingan secara bertahap, fokus pada satu aspek dalam setiap pembacaan (misalnya struktur, tata bahasa, gaya bahasa).
  5. Perhatikan Transisi: Pastikan ada transisi yang baik antara paragraf dan bagian-bagian dalam naskah.
  6. Hilangkan Kata-kata yang Tidak Perlu: Hapus kata-kata yang berlebihan atau tidak menambah nilai pada kalimat.
  7. Periksa Konsistensi: Pastikan penggunaan istilah, gaya, dan format konsisten di seluruh naskah.
  8. Verifikasi Fakta: Periksa kembali semua fakta, data, dan referensi yang digunakan.
  9. Minta Pendapat Orang Lain: Mintalah orang lain untuk membaca dan memberikan umpan balik pada naskah Anda.
  10. Gunakan Daftar Periksa: Buat daftar periksa (checklist) untuk memastikan semua aspek penting telah disunting.

Dengan menerapkan tips-tips ini, proses penyuntingan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan menghasilkan naskah yang lebih berkualitas.

Perbedaan Menyunting dan Mengedit

Meskipun sering digunakan secara bergantian, istilah "menyunting" dan "mengedit" sebenarnya memiliki beberapa perbedaan:

 

  • Cakupan:

 

- Menyunting biasanya lebih komprehensif, melibatkan perbaikan struktur, konten, gaya, dan aspek teknis.

- Mengedit sering kali lebih terfokus pada perbaikan aspek teknis seperti tata bahasa dan ejaan.

 

  • Kedalaman:

 

- Menyunting melibatkan analisis mendalam terhadap konten, struktur, dan gaya penulisan.

- Mengedit biasanya lebih berfokus pada perbaikan permukaan seperti kesalahan ketik atau tata bahasa.

 

  • Tujuan:

 

- Menyunting bertujuan untuk meningkatkan kualitas naskah secara keseluruhan.

- Mengedit lebih bertujuan untuk menghilangkan kesalahan dan memastikan kepatuhan pada aturan bahasa.

 

  • Tingkat Perubahan:

 

- Menyunting dapat melibatkan perubahan substansial pada naskah, termasuk pengaturan ulang atau penulisan ulang bagian-bagian tertentu.

- Mengedit biasanya melibatkan perubahan yang lebih kecil dan terbatas.

 

  • Keterampilan yang Dibutuhkan:

 

- Menyunting membutuhkan pemahaman mendalam tentang struktur narasi, gaya penulisan, dan konten.

- Mengedit lebih membutuhkan penguasaan aturan tata bahasa dan ejaan.

 

Meskipun ada perbedaan, dalam praktiknya, batas antara menyunting dan mengedit sering kali kabur. Banyak profesional melakukan kedua tugas ini sebagai bagian dari proses penyempurnaan naskah.

Peran Penyunting dalam Penerbitan

Penyunting memainkan peran krusial dalam industri penerbitan. Berikut adalah beberapa peran utama penyunting:

  1. Gatekeeper Kualitas: Penyunting bertindak sebagai penjaga gerbang kualitas, memastikan hanya naskah yang memenuhi standar tertentu yang diterbitkan.
  2. Penghubung antara Penulis dan Pembaca: Penyunting membantu menjembatani kesenjangan antara apa yang ingin disampaikan penulis dan apa yang dapat dipahami pembaca.
  3. Pengembang Naskah: Penyunting bekerja sama dengan penulis untuk mengembangkan dan memperbaiki naskah, sering kali memberikan saran dan umpan balik yang berharga.
  4. Penjaga Standar Editorial: Penyunting memastikan bahwa semua naskah yang diterbitkan memenuhi standar editorial yang ditetapkan oleh penerbit.
  5. Penyelaras Gaya: Penyunting memastikan konsistensi gaya dan tone di seluruh publikasi, terutama untuk majalah atau seri buku.
  6. Verifikator Fakta: Penyunting bertanggung jawab untuk memverifikasi keakuratan informasi dan fakta dalam naskah.
  7. Penasihat Hukum: Penyunting harus waspada terhadap potensi masalah hukum seperti pencemaran nama baik atau pelanggaran hak cipta.
  8. Manajer Proyek: Dalam banyak kasus, penyunting juga bertindak sebagai manajer proyek, mengkoordinasikan berbagai aspek produksi buku.
  9. Inovator: Penyunting sering kali terlibat dalam pengembangan ide-ide baru untuk buku atau seri.

Peran penyunting sangat penting dalam memastikan kualitas dan keberhasilan sebuah publikasi. Mereka tidak hanya memperbaiki naskah, tetapi juga berkontribusi secara signifikan pada proses kreatif dan bisnis penerbitan.

Keterampilan yang Dibutuhkan Penyunting

Untuk menjadi penyunting yang efektif, seseorang perlu memiliki berbagai keterampilan, antara lain:

  1. Penguasaan Bahasa: Pemahaman mendalam tentang tata bahasa, ejaan, dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
  2. Kemampuan Analitis: Mampu menganalisis struktur, alur, dan logika dalam sebuah naskah.
  3. Ketelitian: Mampu memperhatikan detail-detail kecil dalam naskah.
  4. Kreativitas: Kemampuan untuk memberikan solusi kreatif untuk masalah dalam naskah.
  5. Komunikasi: Mampu berkomunikasi dengan baik dengan penulis dan tim penerbitan lainnya.
  6. Manajemen Waktu: Kemampuan untuk mengelola berbagai proyek dengan tenggat waktu yang ketat.
  7. Pengetahuan Luas: Wawasan yang luas tentang berbagai topik untuk dapat menyunting berbagai jenis naskah.
  8. Keterampilan Teknologi: Familiar dengan perangkat lunak pengolah kata dan alat penyuntingan digital.
  9. Diplomasi: Kemampuan untuk memberikan kritik konstruktif dengan cara yang positif dan membangun.
  10. Fleksibilitas: Mampu beradaptasi dengan berbagai gaya penulisan dan jenis naskah.

Pengembangan keterampilan-keterampilan ini membutuhkan waktu dan pengalaman. Banyak penyunting profesional terus mengembangkan keterampilan mereka sepanjang karir mereka.

Tantangan dalam Menyunting

Menyunting bukanlah tugas yang mudah dan sering kali menghadapi berbagai tantangan:

  1. Menjaga Suara Penulis: Salah satu tantangan terbesar adalah memperbaiki naskah sambil tetap mempertahankan gaya dan suara unik penulis.
  2. Mengelola Ego Penulis: Beberapa penulis mungkin sensitif terhadap kritik atau saran perubahan pada karya mereka.
  3. Tenggat Waktu yang Ketat: Penyunting sering bekerja di bawah tekanan waktu yang ketat untuk menyelesaikan proyek.
  4. Keseimbangan antara Kualitas dan Efisiensi: Mencari keseimbangan antara melakukan penyuntingan yang menyeluruh dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
  5. Konsistensi: Memastikan konsistensi dalam gaya, tone, dan penggunaan istilah di seluruh naskah, terutama untuk karya panjang atau seri.
  6. Menangani Berbagai Jenis Naskah: Penyunting mungkin perlu beradaptasi dengan berbagai genre dan gaya penulisan yang berbeda.
  7. Mengikuti Perkembangan Bahasa: Bahasa terus berkembang, dan penyunting perlu terus memperbarui pengetahuan mereka.
  8. Mengatasi Masalah Teknis: Berurusan dengan format file yang berbeda atau masalah teknis lainnya dalam proses penyuntingan digital.
  9. Menangani Konten Sensitif: Beberapa naskah mungkin mengandung konten yang sensitif atau kontroversial yang memerlukan penanganan khusus.
  10. Menjaga Objektivitas: Tetap objektif dan profesional, terutama ketika menyunting naskah yang mungkin bertentangan dengan pandangan pribadi.

Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kombinasi keterampilan, pengalaman, dan profesionalisme yang terus dikembangkan sepanjang karir seorang penyunting.

Teknologi dalam Penyuntingan

Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia penyuntingan:

  1. Perangkat Lunak Pengolah Kata: Program seperti Microsoft Word dan Google Docs menyediakan fitur pelacakan perubahan yang memudahkan proses penyuntingan.
  2. Alat Pemeriksaan Tata Bahasa dan Ejaan: Aplikasi seperti Grammarly atau Hemingway Editor membantu mendeteksi kesalahan tata bahasa dan ejaan.
  3. Perangkat Lunak Manajemen Proyek: Alat seperti Trello atau Asana membantu penyunting mengelola berbagai proyek dan tenggat waktu.
  4. Alat Deteksi Plagiarisme: Program seperti Turnitin membantu memastikan orisinalitas konten.
  5. Kecerdasan Buatan (AI): AI mulai digunakan untuk membantu proses penyuntingan, meskipun masih belum bisa sepenuhnya menggantikan penyunting manusia.
  6. Cloud Computing: Memungkinkan kolaborasi real-time antara penyunting dan penulis dari lokasi yang berbeda.
  7. E-reader dan Tablet: Memudahkan penyunting untuk membaca dan menandai naskah secara digital.
  8. Perangkat Lunak Penerbitan Desktop: Program seperti Adobe InDesign membantu dalam proses tata letak dan desain buku.
  9. Alat Terjemahan: Meskipun tidak sempurna, alat terjemahan online dapat membantu penyunting yang bekerja dengan naskah multibahasa.
  10. Basis Data Terminologi: Membantu menjaga konsistensi penggunaan istilah dalam proyek besar atau seri.

Meskipun teknologi telah banyak membantu, penting untuk diingat bahwa alat-alat ini hanya membantu dan tidak dapat sepenuhnya menggantikan keahlian dan penilaian manusia dalam proses penyuntingan.

FAQ Seputar Menyunting

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang menyunting:

  1. Q: Apakah penyunting dan editor itu sama? A: Meskipun istilah ini sering digunakan secara bergantian, penyunting biasanya melakukan pekerjaan yang lebih komprehensif, termasuk perbaikan struktur dan konten, sementara editor lebih fokus pada perbaikan teknis seperti tata bahasa dan ejaan.
  2. Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyunting sebuah naskah? A: Waktu yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada panjang dan kompleksitas naskah, serta jenis penyuntingan yang dilakukan. Bisa berkisar dari beberapa jam hingga beberapa minggu.
  3. Q: Apakah penulis perlu menyunting naskah mereka sendiri? A: Ya, penulis sebaiknya melakukan penyuntingan awal sebelum menyerahkan naskah ke penyunting profesional. Ini membantu menghasilkan draft yang lebih baik dan memudahkan proses penyuntingan selanjutnya.
  4. Q: Apakah perangkat lunak pemeriksa tata bahasa bisa menggantikan penyunting manusia? A: Tidak sepenuhnya. Meskipun alat-alat ini berguna, mereka tidak dapat menggantikan penilaian dan pemahaman konteks yang dimiliki penyunting manusia.
  5. Q: Bagaimana cara menjadi penyunting profesional? A: Biasanya dimulai dengan pendidikan di bidang bahasa atau sastra, diikuti dengan pelatihan khusus dan pengalaman praktis. Banyak penyunting juga memiliki sertifikasi profesional.
  6. Q: Apakah penyunting juga menulis konten? A: Beberapa penyunting juga menulis, tetapi peran utama mereka adalah memperbaiki dan menyempurnakan tulisan orang lain.
  7. Q: Bagaimana cara menangani perbedaan pendapat antara penulis dan penyunting? A: Komunikasi yang baik dan sikap profesional sangat penting. Penyunting harus dapat menjelaskan alasan di balik saran mereka, sementara tetap menghormati visi penulis.
  8. Q: Apakah ada standar etika dalam penyuntingan? A: Ya, ada kode etik profesional untuk penyunting yang mencakup hal-hal seperti menjaga kerahasiaan, menghormati hak cipta, dan menjaga integritas karya penulis.

Pemahaman tentang aspek-aspek ini dapat membantu baik penulis maupun calon penyunting dalam memahami proses dan peran penyuntingan dalam dunia penulisan dan penerbitan.

Kesimpulan

Menyunting adalah proses yang sangat penting dalam dunia penulisan dan penerbitan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan perbaikan teknis seperti tata bahasa dan ejaan, tetapi juga mencakup aspek-aspek yang lebih mendalam seperti struktur, alur, dan kualitas konten secara keseluruhan. Penyunting memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa sebuah naskah tidak hanya bebas dari kesalahan, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesannya kepada pembaca.

Melalui proses menyunting, sebuah naskah dapat ditingkatkan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya