Fungsi Xilem pada Tumbuhan: Pengertian, Struktur, dan Peran Pentingnya

Pelajari fungsi xilem pada tumbuhan secara lengkap, termasuk pengertian, struktur, jenis, dan peran pentingnya dalam transportasi air dan mineral.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Des 2024, 08:45 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 08:45 WIB
fungsi xilem
fungsi xilem ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Tumbuhan memiliki berbagai jaringan yang berperan penting dalam menunjang kehidupannya. Salah satu jaringan yang memiliki fungsi vital adalah xilem. Jaringan xilem berperan krusial dalam mengangkut air dan nutrisi mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Tanpa adanya xilem, tumbuhan tidak akan mampu mendistribusikan air dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang fungsi xilem dan perannya yang sangat penting bagi kehidupan tumbuhan.

Pengertian Xilem: Jaringan Pengangkut Vital Tumbuhan

Xilem merupakan salah satu jaringan pengangkut utama yang ditemukan pada tumbuhan vaskular. Istilah "xilem" berasal dari bahasa Yunani "xylon" yang berarti kayu. Hal ini karena xilem merupakan komponen utama penyusun kayu pada tumbuhan berkayu. Xilem terdiri dari serangkaian sel-sel yang membentuk saluran panjang dari akar hingga ke daun.

Fungsi utama xilem adalah mengangkut air dan mineral terlarut dari akar menuju ke seluruh bagian tumbuhan, terutama daun. Xilem bekerja melawan gaya gravitasi untuk mengalirkan air dari bawah ke atas. Selain itu, xilem juga berperan sebagai jaringan penyokong yang memberikan kekuatan dan dukungan struktural bagi tumbuhan.

Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari beberapa tipe sel, termasuk sel-sel mati yang telah kehilangan isi selnya dan hanya menyisakan dinding sel yang tebal dan kuat. Dinding sel xilem mengalami lignifikasi atau penebalan oleh lignin yang memberikan kekuatan dan kekakuan. Hal inilah yang membuat xilem mampu menopang struktur tumbuhan sekaligus mengangkut air dalam volume besar.

Berbeda dengan floem yang mengangkut hasil fotosintesis, xilem hanya berperan dalam transportasi air dan mineral dari akar ke atas. Xilem merupakan jaringan yang sangat efisien dalam mengangkut air karena memiliki struktur khusus berupa pembuluh xilem dan trakeid yang memungkinkan aliran air secara cepat ke seluruh bagian tumbuhan.

Struktur dan Komponen Penyusun Xilem

Xilem tersusun dari beberapa komponen utama yang bekerja sama membentuk sistem pengangkutan air yang efisien. Berikut adalah struktur dan komponen penyusun xilem:

1. Trakeid

Trakeid merupakan sel panjang dan sempit dengan ujung runcing yang menjadi komponen utama xilem. Trakeid memiliki dinding sel yang tebal dan terlignifikasi. Ciri khas trakeid adalah adanya ceruk atau lubang-lubang kecil pada dindingnya yang memungkinkan air mengalir dari satu sel ke sel lainnya. Trakeid berfungsi mengangkut air sekaligus memberikan dukungan mekanis bagi tumbuhan.

2. Pembuluh Xilem

Pembuluh xilem atau vessel element merupakan sel-sel pendek dan lebar yang tersusun memanjang membentuk tabung. Ujung-ujung sel pembuluh xilem memiliki lubang besar yang disebut pelat perforasi. Pelat perforasi memungkinkan aliran air yang lebih cepat dan efisien dibandingkan trakeid. Pembuluh xilem hanya ditemukan pada tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbunga).

3. Parenkim Xilem

Parenkim xilem merupakan sel-sel hidup yang terdapat di antara trakeid dan pembuluh xilem. Parenkim xilem berfungsi menyimpan cadangan makanan dan membantu transportasi lateral air dan mineral. Sel-sel parenkim xilem juga berperan dalam proses penyembuhan luka pada jaringan xilem.

4. Serat Xilem

Serat xilem merupakan sel-sel panjang dengan dinding tebal yang memberikan kekuatan dan dukungan mekanis bagi jaringan xilem. Serat xilem membantu xilem menahan tekanan negatif yang terjadi saat proses pengangkutan air.

Keempat komponen utama xilem tersebut bekerja sama membentuk jaringan pengangkut air yang efisien. Trakeid dan pembuluh xilem berperan dalam transportasi vertikal air, sementara parenkim xilem membantu transportasi lateral. Serat xilem memberikan dukungan struktural agar xilem tetap kuat saat mengangkut air dalam volume besar melawan gravitasi.

Jenis-jenis Xilem pada Tumbuhan

Berdasarkan waktu terbentuknya dalam proses pertumbuhan tumbuhan, xilem dapat dibedakan menjadi dua jenis utama:

1. Xilem Primer

Xilem primer merupakan jaringan xilem yang pertama kali terbentuk saat pertumbuhan primer tumbuhan. Xilem primer berasal dari prokambium, yaitu jaringan meristem yang terdapat pada ujung akar dan batang. Xilem primer terdiri dari dua bagian:

  • Protoxilem: Bagian xilem primer yang terbentuk paling awal dan terletak di bagian luar. Sel-sel protoxilem memiliki dinding yang tipis dan mudah rusak saat tumbuhan mengalami pertumbuhan memanjang.
  • Metaxilem: Bagian xilem primer yang terbentuk setelah protoxilem dan terletak lebih ke dalam. Metaxilem memiliki sel-sel yang lebih besar dan dinding yang lebih tebal dibandingkan protoxilem.

Xilem primer berperan penting dalam mengangkut air dan mineral selama fase pertumbuhan awal tumbuhan. Xilem primer terutama ditemukan pada tumbuhan herba dan bagian ujung tumbuhan berkayu yang masih muda.

2. Xilem Sekunder

Xilem sekunder merupakan jaringan xilem yang terbentuk setelah pertumbuhan primer selesai. Xilem sekunder dihasilkan oleh aktivitas kambium vaskular, yaitu jaringan meristem lateral yang terdapat di antara xilem dan floem. Xilem sekunder terus terbentuk sepanjang hidup tumbuhan, menyebabkan pertambahan diameter batang dan akar.

Xilem sekunder memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan xilem primer. Sel-sel xilem sekunder tersusun dalam pola radial membentuk lingkaran tahun pada batang pohon. Xilem sekunder terdiri dari trakeid, pembuluh xilem, parenkim, dan serat dalam jumlah yang lebih banyak.

Xilem sekunder berperan penting dalam:

  • Mengangkut air dan mineral dalam volume yang lebih besar seiring pertumbuhan tumbuhan
  • Memberikan dukungan mekanis yang kuat bagi tumbuhan berkayu
  • Menyimpan cadangan makanan dan air
  • Membentuk kayu pada tumbuhan berkayu

Pemahaman tentang jenis-jenis xilem ini penting untuk memahami proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Xilem primer dominan pada tumbuhan muda, sementara xilem sekunder berperan besar pada tumbuhan berkayu dewasa.

Fungsi Xilem pada Tumbuhan

Xilem memiliki beberapa fungsi vital bagi kehidupan tumbuhan. Berikut adalah penjelasan detail mengenai fungsi-fungsi utama xilem:

1. Transportasi Air dan Mineral

Fungsi utama xilem adalah mengangkut air dan mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tumbuhan, terutama daun. Xilem mampu mengangkut air dalam volume besar melawan gaya gravitasi. Proses ini terjadi melalui beberapa mekanisme:

  • Tekanan akar: Penyerapan aktif mineral oleh akar menciptakan gradien osmotik yang mendorong air masuk ke xilem
  • Kohesi-adhesi: Gaya tarik-menarik antar molekul air (kohesi) dan antara air dengan dinding xilem (adhesi) memungkinkan air terangkat ke atas
  • Transpirasi: Penguapan air dari daun menciptakan tekanan negatif yang "menarik" air dari bawah

Xilem mengangkut berbagai mineral penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan metabolisme tumbuhan.

2. Dukungan Struktural

Xilem berperan penting dalam memberikan kekuatan dan dukungan mekanis bagi tumbuhan. Dinding sel xilem yang tebal dan terlignifikasi membuat jaringan ini sangat kuat. Xilem membantu tumbuhan tetap tegak dan menahan beban seperti daun, buah, serta tekanan angin. Pada tumbuhan berkayu, xilem sekunder membentuk kayu yang memberikan kekuatan struktural utama.

3. Penyimpanan

Sel-sel parenkim xilem berperan dalam menyimpan cadangan makanan berupa pati dan lemak. Xilem juga dapat menyimpan air dalam jumlah terbatas, yang berguna saat tumbuhan mengalami kekurangan air. Fungsi penyimpanan ini terutama penting pada tumbuhan berkayu.

4. Pertahanan

Xilem membantu pertahanan tumbuhan terhadap patogen dan kerusakan mekanis. Dinding sel xilem yang keras menyulitkan penetrasi patogen. Saat terjadi luka, xilem dapat membentuk tilosis (pertumbuhan sel parenkim ke dalam pembuluh) untuk menutup pembuluh yang rusak dan mencegah penyebaran patogen.

5. Sinyal Hormonal

Xilem juga berperan dalam transportasi hormon tumbuhan, terutama hormon sitokinin yang diproduksi di akar. Hormon ini penting untuk koordinasi pertumbuhan antara akar dan tajuk tumbuhan.

6. Regulasi pH

Xilem membantu menjaga keseimbangan pH dalam tumbuhan dengan mengangkut ion-ion yang berperan dalam buffer pH.

Fungsi-fungsi xilem tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Tanpa xilem yang berfungsi dengan baik, tumbuhan tidak akan mampu mengangkut air dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, fotosintesis, dan proses-proses metabolisme lainnya.

Mekanisme Kerja Xilem dalam Mengangkut Air dan Mineral

Xilem mengangkut air dan mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tumbuhan melalui serangkaian proses yang kompleks. Berikut adalah penjelasan detail mengenai mekanisme kerja xilem:

1. Penyerapan Air dan Mineral oleh Akar

Proses dimulai dari penyerapan air dan mineral oleh rambut-rambut akar. Rambut akar memiliki permukaan yang luas untuk menyerap air dan mineral dari tanah. Air masuk ke dalam sel-sel akar melalui osmosis, sementara mineral diserap secara aktif menggunakan energi.

2. Pergerakan Air ke Xilem Akar

Air dan mineral yang diserap bergerak melintasi sel-sel akar menuju xilem melalui tiga jalur:

  • Jalur apoplas: Air bergerak melalui dinding sel dan ruang antar sel
  • Jalur simplas: Air bergerak melalui sitoplasma sel yang terhubung oleh plasmodesmata
  • Jalur transmembran: Air bergerak masuk dan keluar sel melewati membran plasma

Pita Caspary pada endodermis akar memaksa air dan mineral melewati membran sel sebelum mencapai xilem, memungkinkan seleksi zat yang masuk ke xilem.

3. Tekanan Akar

Penyerapan aktif mineral oleh sel-sel akar menciptakan gradien osmotik yang mendorong air masuk ke xilem. Hal ini menghasilkan tekanan positif yang mendorong air ke atas melalui xilem. Tekanan akar berperan penting terutama pada malam hari saat transpirasi rendah.

4. Kohesi-Adhesi dan Tegangan Permukaan

Air memiliki sifat kohesi (gaya tarik-menarik antar molekul air) yang kuat. Hal ini memungkinkan terbentuknya kolom air yang kontinu dari akar hingga daun. Adhesi antara molekul air dengan dinding xilem juga membantu air "menempel" dan bergerak ke atas.

Tegangan permukaan air di ujung atas kolom (pada stomata daun) menciptakan gaya kapiler yang membantu mengangkat air. Struktur xilem yang sempit (terutama trakeid) meningkatkan efek kapiler ini.

5. Transpirasi dan Tarikan Transpirasi

Transpirasi atau penguapan air dari daun menciptakan tekanan negatif (tarikan) pada kolom air dalam xilem. Saat air menguap dari sel-sel mesofil daun, terjadi gradien potensial air yang "menarik" air dari xilem. Tarikan transpirasi ini merupakan kekuatan utama yang menggerakkan air ke atas dalam xilem.

6. Aliran Massal

Kombinasi dari tekanan akar, kohesi-adhesi, dan tarikan transpirasi menghasilkan aliran massal air dan mineral terlarut melalui xilem. Air bergerak sebagai satu kesatuan dari area bertekanan tinggi (akar) ke area bertekanan rendah (daun).

7. Distribusi ke Sel-Sel Tumbuhan

Setelah mencapai daun, air dan mineral keluar dari xilem dan didistribusikan ke sel-sel mesofil melalui apoplas dan simplas. Sebagian air digunakan untuk fotosintesis, sebagian disimpan, dan sebagian besar ditranspirasikan kembali ke atmosfer.

Mekanisme kerja xilem ini memungkinkan tumbuhan mengangkut air dan mineral dalam volume besar melawan gravitasi. Sistem ini sangat efisien, memungkinkan pohon setinggi 100 meter lebih untuk mengangkut air dari akar ke pucuk daunnya.

Perbedaan Xilem dan Floem

Xilem dan floem merupakan dua jaringan pengangkut utama pada tumbuhan vaskular. Meskipun keduanya sama-sama berperan dalam transportasi, xilem dan floem memiliki beberapa perbedaan penting:

1. Fungsi Utama

  • Xilem: Mengangkut air dan mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tumbuhan
  • Floem: Mengangkut hasil fotosintesis (terutama sukrosa) dari daun ke seluruh bagian tumbuhan

2. Arah Pengangkutan

  • Xilem: Satu arah, dari akar ke atas (unidirectional)
  • Floem: Dua arah, bisa ke atas atau ke bawah tergantung kebutuhan (bidirectional)

3. Mekanisme Pengangkutan

  • Xilem: Pasif, menggunakan tekanan akar, kohesi-adhesi, dan tarikan transpirasi
  • Floem: Aktif, menggunakan energi dalam proses loading dan unloading sukrosa (teori aliran tekanan)

4. Komponen Sel Utama

  • Xilem: Trakeid dan pembuluh xilem (sel-sel mati tanpa isi sel)
  • Floem: Sel-sel tapis dan sel-sel pengiring (sel-sel hidup)

5. Struktur Dinding Sel

  • Xilem: Dinding sel tebal, terlignifikasi, dan kaku
  • Floem: Dinding sel tipis dan fleksibel

6. Dukungan Struktural

  • Xilem: Memberikan dukungan mekanis yang kuat bagi tumbuhan
  • Floem: Memberikan sedikit dukungan struktural

7. Umur Fungsional

  • Xilem: Tetap fungsional setelah sel-selnya mati
  • Floem: Hanya fungsional selama sel-selnya hidup

8. Posisi dalam Batang

  • Xilem: Umumnya terletak lebih ke dalam (dekat dengan pusat batang)
  • Floem: Umumnya terletak lebih ke luar (dekat dengan kulit batang)

9. Kecepatan Transportasi

  • Xilem: Relatif cepat (dapat mencapai beberapa meter per jam)
  • Floem: Relatif lambat (beberapa sentimeter per jam)

10. Respon terhadap Gravitasi

  • Xilem: Bekerja melawan gravitasi untuk mengangkut air ke atas
  • Floem: Tidak terpengaruh secara signifikan oleh gravitasi

Pemahaman tentang perbedaan xilem dan floem ini penting untuk memahami bagaimana tumbuhan mengatur transportasi air, mineral, dan hasil fotosintesis. Kedua jaringan ini bekerja sama secara harmonis untuk memastikan seluruh bagian tumbuhan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Gangguan pada Xilem dan Dampaknya bagi Tumbuhan

Xilem yang berfungsi normal sangat penting bagi kesehatan dan pertumbuhan tumbuhan. Berbagai gangguan pada xilem dapat menyebabkan masalah serius bagi tumbuhan. Berikut adalah beberapa gangguan yang dapat terjadi pada xilem beserta dampaknya:

1. Embolisme Xilem

Embolisme xilem terjadi ketika gelembung udara masuk dan memblokir pembuluh xilem. Hal ini dapat disebabkan oleh:

  • Kekeringan ekstrem yang menyebabkan tekanan negatif berlebihan dalam xilem
  • Pembekuan air dalam xilem saat suhu sangat rendah
  • Kerusakan mekanis pada batang atau cabang

Dampak: Embolisme menghambat aliran air dalam xilem, menyebabkan layu, klorosis (menguningnya daun), dan bahkan kematian bagian tumbuhan di atas titik embolisme.

2. Infeksi Patogen

Berbagai patogen seperti jamur dan bakteri dapat menginfeksi dan merusak xilem. Contohnya penyakit layu vaskular yang disebabkan oleh Fusarium atau Verticillium.

Dampak: Patogen dapat menyumbat pembuluh xilem, menghambat aliran air dan nutrisi. Hal ini menyebabkan layu, kerdil, dan kematian tumbuhan.

3. Kerusakan oleh Serangga

Beberapa serangga seperti penggerek batang dapat merusak jaringan xilem secara langsung.

Dampak: Kerusakan fisik pada xilem mengganggu aliran air dan nutrisi, menyebabkan pertumbuhan terhambat dan kematian cabang atau seluruh tumbuhan.

4. Mutasi Genetik

Mutasi pada gen-gen yang mengatur pembentukan xilem dapat menyebabkan abnormalitas struktur xilem.

Dampak: Xilem yang terbentuk tidak normal dapat mengurangi efisiensi transportasi air dan dukungan struktural, menyebabkan pertumbuhan terhambat.

5. Tekanan Lingkungan

Kondisi lingkungan ekstrem seperti kekeringan berkepanjangan, banjir, atau salinitas tinggi dapat merusak atau mengganggu fungsi xilem.

Dampak: Gangguan fungsi xilem menyebabkan stress air, pertumbuhan terhambat, dan penurunan produktivitas tumbuhan.

6. Polusi

Polutan udara seperti ozon atau logam berat dalam tanah dapat merusak struktur xilem atau mengganggu fungsinya.

Dampak: Penurunan efisiensi transportasi air dan mineral, menyebabkan pertumbuhan terhambat dan kerentanan terhadap stress.

7. Kavitasi

Kavitasi terjadi ketika tekanan negatif dalam xilem menjadi terlalu tinggi, menyebabkan kolom air terputus.

Dampak: Menghambat aliran air dalam xilem, menyebabkan stress air dan penurunan laju fotosintesis.

Gangguan-gangguan pada xilem ini dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan dan produktivitas tumbuhan. Pemahaman tentang gangguan xilem penting untuk diagnosis masalah pada tumbuhan dan pengembangan strategi manajemen tanaman yang efektif.

Peran Xilem dalam Evolusi Tumbuhan Darat

Xilem memainkan peran krusial dalam evolusi tumbuhan dari lingkungan air ke darat. Perkembangan xilem merupakan salah satu adaptasi kunci yang memungkinkan tumbuhan berkolonisasi dan berkembang di lingkungan terestrial. Berikut adalah penjelasan detail tentang peran xilem dalam evolusi tumbuhan darat:

1. Transportasi Air Efisien

Xilem memungkinkan transportasi air yang efisien dari tanah ke seluruh bagian tumbuhan. Ini merupakan adaptasi penting untuk mengatasi tantangan kekeringan di lingkungan darat. Tumbuhan awal seperti lumut belum memiliki jaringan pengangkut sejati, membatasi ukuran dan distribusinya. Perkembangan xilem memungkinkan tumbuhan tumbuh lebih tinggi dan menyebar lebih luas di daratan.

2. Dukungan Struktural

Dinding sel xilem yang terlignifikasi memberikan kekuatan dan dukungan mekanis bagi tumbuhan. Ini memungkinkan tumbuhan tumbuh lebih tinggi, melawan gravitasi dan menahan beban seperti daun dan cabang. Kemampuan ini sangat penting untuk kolonisasi lingkungan darat yang tidak memiliki daya apung air.

3. Adaptasi terhadap Kekeringan

Struktur xilem yang sempit dan kuat memungkinkan tumbuhan menahan tekanan negatif yang tinggi tanpa mengalami kavitasi. Ini merupakan adaptasi penting terhadap kondisi kering di daratan. Evolusi trakeid ke pembuluh xilem pada Angiospermae meningkatkan efisiensi transportasi air sekaligus mempertahankan resistensi terhadap kavitasi.

4. Diversifikasi Habitat

Perkembangan xilem memungkinkan tumbuhan mengkolonisasi berbagai habitat darat, dari daerah lembab hingga kering. Variasi struktur xilem memungkinkan adaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan, mendorong diversifikasi tumbuhan darat.

5. Peningkatan Ukuran Tubuh

Xilem memungkinkan tumbuhan mencapai ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan tumbuhan non-vaskular. Ini membuka niche ekologis baru dan memungkinkan tumbuhan mendominasi ekosistem darat.

6. Evolusi Daun

Perkembangan xilem berkaitan erat dengan evolusi daun. Xilem yang efisien memungkinkan perkembangan daun yang lebih luas dan kompleks, meningkatkan kapasitas fotosintesis tumbuhan darat.

7. Koevolusi dengan Arthropoda

Perkembangan xilem dan peningkatan ukuran tumbuhan berkontribusi pada koevolusi dengan arthropoda darat. Tumbuhan vaskular menyediakan habitat dan sumber makanan baru bagi serangga dan arthropoda lainnya.

8. Perubahan Siklus Hidup

Xilem berperan dalam perubahan siklus hidup tumbuhan darat, mendukung dominasi sporofit dalam siklus hidup tumbuhan vaskular.

9. Kontribusi pada Perubahan Atmosfer

Peningkatan ukuran dan distribusi tumbuhan vaskular berkat xilem berkontribusi pada perubahan komposisi atmosfer bumi, meningkatkan kadar oksigen dan menurunkan karbon dioksida.

Perkembangan xilem merupakan salah satu inovasi evolusioner terpenting dalam sejarah kehidupan di bumi. Xilem tidak hanya memungkinkan tumbuhan berkolonisasi di darat, tetapi juga mendorong diversifikasi dan dominasi tumbuhan vaskular di ekosistem terestrial. Pemahaman tentang evolusi xilem penting untuk memahami sejarah kehidupan di bumi dan evolusi ekosistem darat.

Kesimpulan

Xilem merupakan jaringan yang memiliki peran vital dalam kehidupan tumbuhan. Fungsi utamanya sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan menjadikan xilem komponen krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Struktur xilem yang terdiri dari trakeid, pembuluh xilem, parenkim, dan serat memungkinkan transportasi air yang efisien sekaligus memberikan dukungan struktural bagi tumbuhan.

Mekanisme kerja xilem yang melibatkan tekanan akar, kohesi-adhesi, dan tarikan transpirasi memungkinkan tumbuhan mengangkut air melawan gravitasi. Perbedaan xilem dengan floem menunjukkan spesialisasi fungsi dalam sistem vaskular tumbuhan. Gangguan pada xilem dapat berdampak serius bagi kesehatan tumbuhan, menekankan pentingnya menjaga fungsi xilem yang optimal.

Dalam konteks evolusi, perkembangan xilem menjadi salah satu faktor kunci yang memungkinkan tumbuhan berkolonisasi di daratan. Xilem tidak hanya memfasilitasi transportasi air yang efisien, tetapi juga memberikan dukungan struktural yang diperlukan untuk pertumbuhan di lingkungan terestrial. Pemahaman mendalam tentang fungsi dan peran xilem penting bagi ilmu botani, pertanian, dan pemahaman kita tentang evolusi kehidupan di bumi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya