Liputan6.com, Jakarta Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengutus para nabi dan rasul kepada umat manusia sepanjang sejarah. Pengiriman para utusan ini memiliki tujuan dan hikmah yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang berbagai tujuan dan hikmah diutusnya para rasul oleh Allah SWT.
Definisi Nabi dan Rasul
Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuan diutusnya para rasul, penting untuk memahami definisi nabi dan rasul:
- Nabi adalah seorang laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri, tanpa kewajiban menyampaikannya kepada orang lain.
- Rasul adalah seorang laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umat manusia.
Jadi, setiap rasul adalah nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul. Para rasul memiliki tugas tambahan untuk menyampaikan risalah Allah kepada manusia.
Advertisement
Tujuan Utama Diutusnya Para Rasul
Berikut adalah beberapa tujuan utama Allah SWT mengutus para rasul:
1. Menyeru Manusia untuk Menyembah Allah
Tujuan terpenting diutusnya para rasul adalah untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), 'Sembahlah Allah dan jauhilah Tagut.'" (QS. An-Nahl: 36)
Para rasul diutus untuk memperkenalkan manusia kepada Tuhan yang sebenarnya, yaitu Allah SWT. Mereka mengajarkan tauhid dan menjauhkan manusia dari segala bentuk kemusyrikan.
2. Menyampaikan Syariat Allah
Para rasul bertugas menyampaikan dan menjelaskan syariat Allah kepada umat manusia. Mereka mengajarkan hukum-hukum Allah dan cara beribadah yang benar. Allah berfirman:
"Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 67)
Melalui para rasul, manusia dapat mengetahui cara menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah SWT.
3. Memberi Kabar Gembira dan Peringatan
Para rasul diutus untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta memberi peringatan kepada orang-orang yang ingkar. Allah berfirman:
"(Mereka Kami utus) sebagai rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus." (QS. An-Nisa: 165)
Dengan adanya kabar gembira dan peringatan ini, manusia memiliki motivasi untuk berbuat baik dan menjauhi kejahatan.
4. Menjadi Teladan bagi Manusia
Para rasul diutus sebagai contoh dan teladan terbaik bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan. Allah berfirman tentang Nabi Muhammad SAW:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." (QS. Al-Ahzab: 21)
Dengan meneladani para rasul, manusia dapat mengetahui cara menerapkan ajaran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Hikmah Diutusnya Para Rasul
Selain tujuan-tujuan di atas, terdapat beberapa hikmah penting dibalik diutusnya para rasul:
1. Menegakkan Hujjah
Dengan diutusnya para rasul, Allah menegakkan hujjah (argumen) atas manusia. Mereka tidak bisa berdalih tidak mengetahui kebenaran pada hari kiamat kelak. Allah berfirman:
"Agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus." (QS. An-Nisa: 165)
2. Menyempurnakan Akal dan Fitrah Manusia
Wahyu yang dibawa para rasul menyempurnakan akal dan fitrah manusia. Tanpa bimbingan wahyu, akal manusia tidak mampu mengetahui seluruh kebenaran tentang Tuhan, alam gaib, dan tujuan penciptaan.
3. Membimbing Manusia ke Jalan Kebahagiaan
Para rasul membimbing manusia menuju jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mereka mengajarkan cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia sehingga membawa ketentraman jiwa.
4. Menjadi Rahmat bagi Seluruh Alam
Diutusnya para rasul merupakan wujud kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk-Nya. Allah berfirman tentang Nabi Muhammad SAW:
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107)
Advertisement
Tugas-tugas Para Rasul
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, para rasul memiliki beberapa tugas utama:
1. Menyampaikan Wahyu
Para rasul bertugas menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia tanpa mengurangi atau menambahkan. Mereka menjaga keaslian wahyu tersebut.
2. Menjelaskan Wahyu
Selain menyampaikan, para rasul juga bertugas menjelaskan makna dan maksud wahyu Allah agar dapat dipahami dan diamalkan dengan benar oleh umat.
3. Membersihkan Jiwa Manusia
Para rasul bertugas membersihkan jiwa manusia dari berbagai penyakit hati seperti syirik, sombong, dengki, dan sebagainya. Mereka mengajarkan cara menyucikan jiwa.
4. Menegakkan Hukum Allah
Para rasul bertugas menegakkan hukum Allah di muka bumi. Mereka memimpin umat untuk menerapkan syariat Allah dalam kehidupan bermasyarakat.
Kekhususan Para Nabi dan Rasul
Allah SWT telah memberikan beberapa kekhususan kepada para nabi dan rasul yang tidak dimiliki manusia biasa:
1. Menerima Wahyu
Para nabi dan rasul menerima wahyu langsung dari Allah SWT, baik melalui malaikat Jibril maupun cara lainnya. Ini merupakan keistimewaan terbesar mereka.
2. Terjaga dari Dosa Besar (Maksum)
Para nabi dan rasul dijaga oleh Allah dari melakukan dosa-dosa besar. Mereka maksum (terpelihara) dalam menyampaikan risalah Allah.
3. Mukjizat
Allah menganugerahkan mukjizat kepada para nabi dan rasul sebagai bukti kebenaran risalah mereka. Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang tidak bisa ditandingi manusia biasa.
4. Jasad Tidak Hancur dalam Kubur
Jasad para nabi dan rasul tidak hancur di dalam kubur. Mereka tetap hidup di alam barzakh dalam keadaan yang mulia.
Advertisement
Perbedaan Nabi dan Rasul
Meskipun memiliki banyak kesamaan, terdapat beberapa perbedaan antara nabi dan rasul:
Aspek | Nabi | Rasul |
---|---|---|
Penerima Wahyu | Menerima wahyu | Menerima wahyu |
Kewajiban Menyampaikan | Tidak wajib menyampaikan | Wajib menyampaikan |
Syariat | Mengikuti syariat nabi sebelumnya | Membawa syariat baru |
Jumlah | Lebih banyak | Lebih sedikit |
Â
Cara Allah Mengutus Para Rasul
Allah SWT mengutus para rasul dengan beberapa cara:
1. Pemilihan Langsung
Allah memilih langsung orang-orang yang akan dijadikan rasul. Mereka adalah manusia-manusia terbaik dari kaumnya.
2. Pemberian Wahyu
Allah memberikan wahyu kepada para rasul melalui berbagai cara, seperti melalui malaikat Jibril, berbicara langsung, atau ilham.
3. Pemberian Mukjizat
Allah menganugerahkan mukjizat kepada para rasul sebagai bukti kerasulan mereka.
4. Pengutusan ke Kaum Tertentu
Sebagian rasul diutus untuk kaum tertentu, sementara sebagian lainnya (seperti Nabi Muhammad SAW) diutus untuk seluruh umat manusia.
Advertisement
Manfaat Beriman kepada Rasul
Beriman kepada para rasul membawa banyak manfaat bagi kehidupan seorang muslim:
1. Menambah Keimanan
Mempelajari kisah para rasul dapat menambah keimanan seseorang kepada Allah SWT.
2. Mendapat Teladan Terbaik
Para rasul adalah teladan terbaik dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam.
3. Memahami Risalah Islam
Mempelajari sejarah para rasul membantu memahami perkembangan risalah Islam dari masa ke masa.
4. Motivasi Berbuat Baik
Kisah perjuangan para rasul menjadi motivasi untuk terus berbuat baik dan berdakwah.
Tradisi Memperingati Maulid Nabi
Salah satu bentuk penghormatan umat Islam kepada Rasulullah SAW adalah dengan memperingati kelahiran beliau yang dikenal dengan Maulid Nabi. Beberapa tradisi dalam peringatan Maulid Nabi antara lain:
1. Pembacaan Sirah Nabawiyah
Membaca dan mempelajari sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW.
2. Pembacaan Shalawat
Memperbanyak membaca shalawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Sedekah dan Berbagi
Melakukan berbagai kegiatan sosial dan berbagi kepada sesama.
4. Ceramah Agama
Mengadakan kajian dan ceramah tentang keteladanan Rasulullah SAW.
Advertisement
Perbandingan Ajaran Para Rasul
Meskipun diutus pada masa dan tempat yang berbeda, ajaran para rasul memiliki kesamaan dalam hal-hal pokok:
1. Tauhid
Semua rasul mengajarkan tauhid (keesaan Allah) sebagai inti ajaran mereka.
2. Akhlak Mulia
Para rasul mengajarkan pentingnya berakhlak mulia dalam kehidupan.
3. Ibadah
Meskipun bentuknya mungkin berbeda, semua rasul mengajarkan pentingnya beribadah kepada Allah.
4. Hari Akhir
Semua rasul menyampaikan adanya hari pembalasan di akhirat kelak.
FAQ Seputar Tujuan Diutusnya Para Rasul
1. Mengapa Allah mengutus banyak rasul, tidak cukup satu saja?
Allah mengutus banyak rasul karena setiap kaum dan zaman memiliki tantangan yang berbeda. Selain itu, untuk menegakkan hujjah atas manusia di setiap masa.
2. Apakah masih ada rasul setelah Nabi Muhammad SAW?
Tidak. Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi dan rasul. Tidak ada lagi nabi atau rasul setelah beliau.
3. Bagaimana cara mengetahui kebenaran seorang rasul?
Kebenaran seorang rasul dapat diketahui melalui mukjizat yang diberikan Allah kepadanya, serta kesesuaian ajarannya dengan fitrah manusia dan rasul-rasul sebelumnya.
4. Apakah semua rasul membawa kitab suci?
Tidak semua rasul membawa kitab suci. Hanya beberapa rasul yang diberikan kitab suci oleh Allah, seperti Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa, dan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.
5. Mengapa para rasul diutus dalam bentuk manusia, bukan malaikat?
Allah mengutus rasul dalam bentuk manusia agar mereka dapat menjadi teladan yang dapat diikuti oleh manusia lainnya. Jika rasul berbentuk malaikat, manusia akan kesulitan untuk mencontoh dan mengikuti ajarannya.
Advertisement
Kesimpulan
Diutusnya para rasul oleh Allah SWT memiliki tujuan dan hikmah yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Mereka diutus untuk membimbing manusia menuju jalan yang benar, menyampaikan syariat Allah, menjadi teladan, dan membawa rahmat bagi seluruh alam. Melalui para rasul, manusia dapat mengenal Allah dengan benar, mengetahui cara beribadah yang tepat, dan memahami tujuan penciptaan mereka.
Beriman kepada para rasul merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Dengan memahami tujuan diutusnya para rasul, kita dapat lebih menghargai perjuangan mereka dan berusaha mengikuti ajaran-ajaran yang mereka bawa. Semoga dengan pemahaman ini, kita dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.