Kalau 8 Hal Ini Ada di Hubunganmu, Bisa Jadi Pasanganmu Tidak Tulus

Liputan6.com, Jakarta - Cinta sejati adalah komitmen dua hati yang saling berjuang, mendukung, dan tumbuh bersama. Namun, tidak semua hubungan dibangun atas dasar ketulusan. Dalam menjalin cinta, banyak individu yang terjebak dalam hubungan semu, penuh kepura-puraan dan manipulasi.

Ketika cinta terasa hambar, atau hanya sepihak, bisa jadi itu bukan cinta yang sebenarnya. Oleh karena itu, ketahui beberapa tanda yang patut diwaspadai, agar kamu tidak terjebak dalam cinta palsu.

1. Enggan Menyelesaikan Masalah Bersama

Setiap hubungan pasti punya konflik. Tapi pasangan yang benar-benar mencintaimu akan duduk bersama mencari solusi.

Bila dia justru memilih kabur atau menghindar setiap ada masalah, maka dia tidak tertarik membangun hubungan yang dewasa dan bertanggung jawab.

2. Kamu Bukan Prioritasnya

Sering dibatalkan sepihak dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal? Kalau ini terjadi berulang kali, besar kemungkinan kamu bukanlah prioritas dalam hidupnya. Hubungan sehat selalu memberi ruang bagi satu sama lain.

3. Masih Sering Membicarakan Mantan

Membawa-bawa mantan, apalagi membandingkanmu dengannya, adalah tanda ia belum move on. Lebih parah, kamu mungkin hanya jadi pelarian atau 'rebound' semata.

4. Enggan Bicara Masa Depan

Apakah dia menghindar saat kamu mulai membicarakan rencana ke depan, seperti liburan bersama atau bertemu keluarga?

Ketika seseorang serius, mereka akan secara alami membicarakan masa depan bersama. Kalau tidak, mungkin dia memang tak pernah berniat menetap bersamamu.

Cinta bukan soal gaya hidup mewah. Tapi jika pasanganmu terlalu sering memamerkan barang mahal, mengajak ke tempat elite, bahkan marah saat kamu tak bisa ikut gaya hidupnya, itu bisa jadi ia hanya mencintai “gaya hidupmu,” bukan dirimu.

Jika pasanganmu lebih sering menunjukkan cinta lewat unggahan manis di media sosial atau di hadapan teman-teman, tapi bersikap cuek saat kalian berdua, hati-hati. Bisa jadi itu hanya pencitraan. Cinta sejati tak butuh panggung, ia hadir dalam keheningan sekalipun.

Komunikasi adalah jantung dari hubungan. Tapi jika setiap percakapan terasa kaku, singkat, dan hanya terjadi saat dia butuh sesuatu darimu, itu pertanda ia tak benar-benar peduli. Dalam cinta yang tulus, kedua belah pihak akan antusias berbagi pikiran dan perasaan.

Hubungan yang sehat menerima pasangan apa adanya, bukan memaksanya berubah sesuai ekspektasi. Jika dia terus berusaha mengubah caramu berpakaian, bertindak, bahkan berteman, itu bisa jadi upaya kontrol, bukan cinta.