Liputan6.com, Jakarta - Sangobion merupakan suplemen zat besi yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah anemia defisiensi besi. Produk ini mengandung kombinasi zat besi, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.
Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi yang diperlukan untuk memproduksi hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika kadar hemoglobin rendah, tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga muncul gejala seperti kelelahan, pucat, dan sesak napas.
Advertisement
Sangobion hadir dalam beberapa bentuk sediaan seperti kapsul, sirup, dan tablet effervescent. Produk ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak, dengan dosis yang disesuaikan. Sangobion termasuk dalam golongan obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep dokter.
Advertisement
Manfaat Sangobion
Berikut adalah beberapa manfaat utama mengonsumsi Sangobion:
- Mengatasi anemia defisiensi besi
- Mencegah kekurangan zat besi
- Membantu pembentukan sel darah merah
- Meningkatkan kadar hemoglobin
- Menambah energi dan mengurangi kelelahan
- Mendukung sistem kekebalan tubuh
- Membantu perkembangan janin pada ibu hamil
- Mengganti kehilangan darah saat menstruasi
- Mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
Sangobion sangat bermanfaat bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi, seperti:
- Wanita hamil dan menyusui
- Wanita dengan menstruasi berat
- Remaja dalam masa pertumbuhan
- Vegetarian atau vegan
- Atlet
- Penderita penyakit kronis
- Lansia
Dengan mengonsumsi Sangobion secara teratur sesuai anjuran, kadar zat besi dan hemoglobin dalam tubuh dapat meningkat. Hal ini akan membantu mengatasi gejala anemia seperti kelelahan, pucat, pusing, dan sesak napas.
Advertisement
Kandungan Sangobion
Sangobion mengandung kombinasi zat besi dan nutrisi pendukung lainnya yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Berikut adalah kandungan utama dalam Sangobion:
- Ferrous gluconate (zat besi): 250 mg (setara dengan 30 mg zat besi elemental)
- Asam folat: 400 mcg
- Vitamin C: 50 mg
- Vitamin B12: 7,5 mcg
- Vitamin B6: 1,7 mg
- Tembaga sulfat: 50 mcg
Zat besi dalam bentuk ferrous gluconate merupakan komponen utama Sangobion. Zat besi diperlukan untuk membentuk hemoglobin yang mengangkut oksigen dalam darah. Asam folat dan vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin B6 dan tembaga juga mendukung proses pembentukan sel darah.
Kombinasi nutrisi dalam Sangobion dirancang untuk memberikan efek yang optimal dalam mengatasi anemia defisiensi besi. Kandungan zat besi yang cukup tinggi membantu meningkatkan kadar hemoglobin dengan cepat.
Dosis dan Aturan Pakai Sangobion
Dosis Sangobion yang dianjurkan dapat berbeda-beda tergantung usia, kondisi, dan bentuk sediaan yang digunakan. Berikut adalah panduan dosis umum Sangobion:
Sangobion Kapsul
- Dewasa: 1 kapsul, 1 kali sehari
- Anak usia 6-12 tahun: 1 kapsul, 1 kali sehari
Sangobion Sirup
- Dewasa: 15 ml (1 sendok takar), 1 kali sehari
- Anak usia 6-12 tahun: 10 ml (2/3 sendok takar), 1 kali sehari
- Anak usia 2-5 tahun: 5 ml (1/3 sendok takar), 1 kali sehari
Sangobion Tablet Effervescent
- Dewasa: 1 tablet dilarutkan dalam 200 ml air, 1 kali sehari
Aturan pakai Sangobion:
- Konsumsi Sangobion sesuai dosis yang dianjurkan, jangan melebihi dosis tanpa petunjuk dokter
- Sangobion sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan untuk penyerapan optimal
- Jika timbul gangguan pencernaan, Sangobion dapat diminum bersama makanan
- Hindari mengonsumsi Sangobion bersamaan dengan teh, kopi, atau susu karena dapat mengganggu penyerapan zat besi
- Untuk hasil optimal, konsumsi Sangobion secara teratur setiap hari pada waktu yang sama
- Lanjutkan penggunaan Sangobion selama 3-6 bulan atau sesuai anjuran dokter
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat sesuai kondisi Anda, terutama untuk ibu hamil, anak-anak, atau penderita penyakit tertentu.
Advertisement
Efek Samping Sangobion
Meskipun Sangobion umumnya aman dikonsumsi, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Mual dan muntah
- Nyeri perut atau kram
- Sembelit atau diare
- Perubahan warna tinja menjadi hitam
- Sakit kepala
- Pusing
Efek samping ini biasanya ringan dan akan hilang seiring waktu ketika tubuh menyesuaikan diri. Namun, jika efek samping berlangsung lama atau memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
Dalam kasus yang jarang terjadi, Sangobion dapat menyebabkan efek samping serius seperti:
- Reaksi alergi (ruam kulit, gatal, pembengkakan, sesak napas)
- Nyeri dada
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Kesulitan menelan
- Tinja berdarah atau berwarna hitam seperti ter
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hentikan penggunaan Sangobion dan dapatkan pertolongan medis.
Untuk meminimalkan efek samping, ikuti aturan pakai yang dianjurkan dan konsumsi Sangobion bersama makanan jika timbul gangguan pencernaan. Jika efek samping mengganggu, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau merekomendasikan alternatif lain.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum mengonsumsi Sangobion, perhatikan hal-hal berikut:
- Jangan menggunakan Sangobion jika Anda alergi terhadap zat besi atau komponen lainnya dalam produk ini
- Konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan Sangobion jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti thalassemia, anemia hemolitik, atau penyakit hati
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui. Meskipun umumnya aman, dosis Sangobion perlu disesuaikan
- Hindari penggunaan Sangobion pada anak di bawah 2 tahun tanpa pengawasan dokter
- Jangan mengonsumsi Sangobion melebihi dosis yang dianjurkan karena dapat menyebabkan keracunan zat besi
- Simpan Sangobion jauh dari jangkauan anak-anak untuk mencegah keracunan akibat konsumsi berlebihan
- Hentikan penggunaan dan segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius
Sangobion mungkin tidak cocok untuk beberapa kondisi berikut:
- Kelebihan zat besi (hemokromatosis)
- Anemia yang bukan disebabkan defisiensi besi
- Transfusi darah berulang
- Tukak lambung
- Penyakit hati atau ginjal berat
Selalu konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan Sangobion jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Advertisement
Interaksi Obat
Sangobion dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat atau suplemen lain. Interaksi ini dapat mempengaruhi efektivitas Sangobion atau meningkatkan risiko efek samping. Berikut beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:
- Antibiotik golongan tetrasiklin dan quinolon: Zat besi dapat mengurangi penyerapan antibiotik ini. Beri jarak minimal 2 jam antara konsumsi Sangobion dan antibiotik
- Obat antasida: Dapat mengurangi penyerapan zat besi. Konsumsi Sangobion minimal 2 jam sebelum atau sesudah antasida
- Levodopa: Zat besi dapat mengurangi efektivitas obat Parkinson ini
- Levothyroxine: Zat besi dapat mengganggu penyerapan obat tiroid. Konsumsi dengan jarak minimal 4 jam
- Penghambat pompa proton (omeprazole, lansoprazole): Dapat mengurangi penyerapan zat besi
- Suplemen kalsium: Kalsium dapat mengganggu penyerapan zat besi. Konsumsi dengan jarak minimal 2 jam
- Suplemen seng: Zat besi dan seng dapat saling menghambat penyerapan. Konsumsi pada waktu yang berbeda
Selain itu, beberapa makanan dan minuman juga dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari Sangobion:
- Teh dan kopi: Mengandung tanin yang menghambat penyerapan zat besi
- Susu dan produk susu: Kalsium dalam susu dapat mengurangi penyerapan zat besi
- Makanan tinggi serat: Serat dapat mengikat zat besi dan mengurangi penyerapannya
Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi, konsumsi Sangobion dengan makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk atau stroberi. Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Selalu informasikan kepada dokter atau apoteker mengenai obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi sebelum menggunakan Sangobion. Mereka dapat memberikan saran terbaik untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Varian Produk Sangobion
Sangobion tersedia dalam beberapa varian produk untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok usia dan preferensi konsumen. Berikut adalah varian-varian produk Sangobion yang tersedia di pasaran:
1. Sangobion Kapsul
- Bentuk: Kapsul
- Isi: 10 kapsul per strip
- Dosis: 1 kapsul sehari untuk dewasa
- Keunggulan: Praktis dikonsumsi, cocok untuk dewasa
2. Sangobion Vita-Tonik
- Bentuk: Sirup
- Isi: Botol 250 ml
- Dosis: 15 ml (1 sendok takar) sehari untuk dewasa
- Keunggulan: Mudah dikonsumsi, rasa enak, cocok untuk yang sulit menelan kapsul
3. Sangobion Kids
- Bentuk: Sirup
- Isi: Botol 100 ml
- Dosis: Disesuaikan dengan usia anak
- Keunggulan: Khusus untuk anak-anak, rasa yang disukai anak-anak
4. Sangobion Fizz
- Bentuk: Tablet effervescent
- Isi: 10 tablet per tube
- Dosis: 1 tablet sehari untuk dewasa
- Keunggulan: Mudah larut dalam air, rasa segar, praktis dibawa bepergian
5. Sangobion Baby
- Bentuk: Tetes
- Isi: Botol 15 ml dengan pipet
- Dosis: Sesuai anjuran dokter
- Keunggulan: Khusus untuk bayi, mudah diberikan dengan pipet
Setiap varian Sangobion memiliki komposisi yang sedikit berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan kelompok usia tertentu. Misalnya, Sangobion Kids mengandung dosis zat besi yang lebih rendah dibandingkan Sangobion untuk dewasa.
Pilih varian Sangobion yang sesuai dengan usia, kondisi, dan preferensi Anda. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan rekomendasi varian yang paling tepat.
Advertisement
Cara Penyimpanan
Penyimpanan yang tepat akan membantu menjaga kualitas dan efektivitas Sangobion. Berikut adalah panduan penyimpanan Sangobion:
- Simpan Sangobion pada suhu ruangan, antara 15-30°C
- Hindari paparan sinar matahari langsung
- Jauhkan dari kelembaban dan panas berlebih
- Simpan dalam kemasan aslinya dan tutup rapat setelah digunakan
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Untuk Sangobion sirup, kocok botol sebelum digunakan
- Jangan menggunakan Sangobion yang sudah kadaluarsa
Perhatikan juga hal-hal berikut:
- Jangan menyimpan Sangobion di kamar mandi atau dekat wastafel
- Hindari menyimpan Sangobion di dalam mobil, terutama saat cuaca panas
- Jangan memindahkan Sangobion ke wadah lain, kecuali wadah khusus obat yang berlabel jelas
- Periksa tanggal kadaluarsa secara berkala dan buang Sangobion yang sudah tidak layak pakai
Dengan penyimpanan yang tepat, Sangobion akan tetap efektif hingga tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang cara penyimpanan yang benar, konsultasikan dengan apoteker.
FAQ Seputar Sangobion
1. Apakah Sangobion aman untuk ibu hamil?
Sangobion umumnya aman dikonsumsi ibu hamil dan bahkan dianjurkan untuk mencegah anemia selama kehamilan. Namun, tetap konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk menentukan dosis yang tepat.
2. Berapa lama Sangobion harus dikonsumsi?
Durasi penggunaan Sangobion tergantung pada tingkat keparahan anemia dan respon tubuh. Umumnya, Sangobion perlu dikonsumsi selama 3-6 bulan untuk mengatasi anemia. Namun, ikuti anjuran dokter untuk durasi yang tepat sesuai kondisi Anda.
3. Apakah Sangobion bisa diminum bersamaan dengan vitamin prenatal?
Sebaiknya beri jarak waktu antara konsumsi Sangobion dan vitamin prenatal untuk menghindari interaksi. Konsultasikan dengan dokter untuk jadwal konsumsi yang tepat.
4. Apakah Sangobion bisa menyebabkan kenaikan berat badan?
Sangobion sendiri tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Namun, ketika anemia teratasi, nafsu makan mungkin meningkat yang bisa berdampak pada berat badan.
5. Bisakah Sangobion dikonsumsi saat menstruasi?
Ya, Sangobion sangat bermanfaat dikonsumsi saat menstruasi untuk mengganti kehilangan zat besi akibat pendarahan.
6. Apakah ada efek samping jangka panjang dari konsumsi Sangobion?
Jika dikonsumsi sesuai anjuran, Sangobion umumnya tidak menimbulkan efek samping jangka panjang. Namun, konsumsi zat besi berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penumpukan zat besi di organ tubuh.
7. Bagaimana cara mengetahui Sangobion sudah bekerja?
Anda mungkin mulai merasa lebih berenergi dan gejala anemia berkurang setelah beberapa minggu konsumsi rutin. Namun, pemeriksaan darah adalah cara terbaik untuk memastikan peningkatan kadar hemoglobin.
8. Apakah Sangobion bisa diminum bersamaan dengan obat maag?
Sebaiknya beri jarak minimal 2 jam antara konsumsi Sangobion dan obat maag, terutama antasida, karena bisa mengganggu penyerapan zat besi.
9. Bisakah Sangobion menyebabkan konstipasi?
Ya, konstipasi adalah salah satu efek samping yang mungkin terjadi. Jika mengalami konstipasi, tingkatkan asupan serat dan air, atau konsultasikan ke dokter untuk solusi lebih lanjut.
10. Apakah ada alternatif alami selain Sangobion untuk mengatasi anemia?
Mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan bisa membantu mengatasi anemia ringan. Namun, untuk anemia sedang hingga berat, suplemen seperti Sangobion biasanya diperlukan untuk pemulihan yang lebih cepat.
Advertisement
Kesimpulan
Sangobion merupakan suplemen zat besi yang efektif untuk mengatasi dan mencegah anemia defisiensi besi. Dengan kandungan zat besi, vitamin, dan mineral yang lengkap, Sangobion membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan kadar hemoglobin dalam tubuh. Produk ini tersedia dalam berbagai bentuk sediaan untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok usia.
Meski umumnya aman dikonsumsi, penting untuk mengikuti dosis dan aturan pakai yang dianjurkan. Perhatikan juga interaksi Sangobion dengan obat-obatan lain atau makanan tertentu untuk memaksimalkan penyerapan zat besi. Jika mengalami efek samping yang mengganggu atau memiliki kondisi medis tertentu, selalu konsultasikan dengan dokter.
Penggunaan Sangobion secara teratur, dikombinasikan dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat membantu mengatasi anemia dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Namun, ingatlah bahwa Sangobion bukan pengganti makanan bergizi. Tetap utamakan asupan zat besi dari sumber alami dalam diet sehari-hari untuk kesehatan optimal.