Tips Mengepel Lantai agar Keset: Panduan Lengkap untuk Lantai Bersih dan Wangi

Pelajari tips mengepel lantai agar keset dan bersih maksimal. Panduan lengkap mulai dari persiapan, teknik mengepel yang benar, hingga perawatan alat pel.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Des 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 18:35 WIB
tips mengepel lantai agar keset
tips mengepel lantai agar keset ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Memiliki lantai yang bersih dan wangi merupakan dambaan setiap pemilik rumah. Namun, seringkali hasil mengepel tidak sesuai harapan - lantai masih terasa lengket atau bahkan berbau tidak sedap. Artikel ini akan membahas secara mendalam tips mengepel lantai agar keset dan memberikan hasil maksimal. Mari kita pelajari bersama mulai dari persiapan, teknik yang benar, hingga perawatan alat pel agar lantai rumah Anda selalu dalam kondisi prima.

Pengertian dan Pentingnya Mengepel Lantai dengan Benar

Mengepel lantai adalah proses membersihkan permukaan lantai menggunakan kain pel basah yang telah dicelupkan ke dalam air atau cairan pembersih. Tujuannya adalah untuk menghilangkan debu, kotoran, dan noda yang menempel pada lantai. Mengepel merupakan tahap lanjutan setelah menyapu lantai.

Mengepel lantai dengan benar sangatlah penting karena beberapa alasan:

  • Menjaga kebersihan dan kesehatan rumah
  • Mencegah penumpukan debu dan kuman
  • Membuat lantai terlihat lebih bersih dan mengkilap
  • Memperpanjang usia pakai lantai
  • Menciptakan aroma segar di dalam ruangan
  • Memberikan kenyamanan saat berjalan di atas lantai

Jika tidak dilakukan dengan benar, mengepel justru dapat menimbulkan masalah seperti lantai yang lengket, berbau tidak sedap, atau bahkan mempercepat kerusakan lantai. Oleh karena itu, penting untuk memahami teknik mengepel yang tepat agar mendapatkan hasil optimal.

Persiapan Sebelum Mengepel Lantai

Sebelum mulai mengepel, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar proses pembersihan berjalan lancar:

1. Menyapu atau Menyedot Debu Terlebih Dahulu

Langkah pertama dan terpenting adalah menyingkirkan debu dan kotoran kasar dari permukaan lantai. Gunakan sapu atau penyedot debu untuk membersihkan seluruh area yang akan dipel. Pastikan untuk menjangkau sudut-sudut ruangan dan area di bawah perabotan. Langkah ini akan memudahkan proses mengepel dan mencegah debu tersebar saat lantai basah.

2. Memilih Alat Pel yang Tepat

Pilih alat pel yang sesuai dengan jenis lantai dan luas area yang akan dibersihkan. Beberapa opsi alat pel yang umum digunakan:

  • Pel microfiber: Sangat efektif menyerap air dan kotoran, cocok untuk berbagai jenis lantai
  • Pel spons: Baik untuk lantai yang halus seperti marmer atau granit
  • Pel katun: Tahan lama dan mudah dicuci, cocok untuk lantai kayu
  • Pel dengan gagang panjang: Memudahkan pembersihan area yang luas tanpa harus membungkuk

3. Menyiapkan Air dan Cairan Pembersih

Siapkan dua ember: satu berisi air bersih dan satu lagi berisi campuran air dengan cairan pembersih lantai. Pilih cairan pembersih yang sesuai dengan jenis lantai Anda. Untuk lantai keramik atau marmer, gunakan pembersih dengan pH netral. Untuk lantai kayu, pilih pembersih khusus kayu. Ikuti petunjuk pengenceran pada kemasan produk.

4. Mengamankan Area yang Akan Dipel

Sebelum mulai mengepel, pastikan area tersebut aman dan bebas dari barang-barang yang dapat menghalangi. Pindahkan perabotan ringan seperti kursi atau meja kecil. Untuk perabotan berat, Anda bisa mengepel di sekelilingnya. Jangan lupa untuk memasang tanda "Lantai Basah" jika mengepel di area umum untuk mencegah kecelakaan terpeleset.

Teknik Mengepel Lantai yang Benar

Setelah persiapan selesai, saatnya memulai proses mengepel. Berikut adalah langkah-langkah dan teknik yang benar untuk mengepel lantai agar hasilnya maksimal:

1. Mulai dari Sudut Terjauh

Mulailah mengepel dari sudut ruangan yang terjauh dari pintu keluar. Hal ini mencegah Anda menginjak area yang sudah dipel. Bekerjalah mundur menuju pintu keluar sehingga Anda tidak terjebak di sudut ruangan dengan lantai basah di sekitar.

2. Gunakan Teknik Figure 8

Saat mengepel, gunakan gerakan menyerupai angka 8 atau huruf S. Teknik ini memastikan kain pel menyapu permukaan lantai secara menyeluruh dan efektif mengangkat kotoran. Hindari gerakan maju-mundur yang hanya akan menyebarkan kotoran.

3. Peras Kain Pel dengan Tepat

Jangan menggunakan kain pel yang terlalu basah karena dapat meninggalkan genangan air dan membuat lantai licin. Sebaliknya, kain pel yang terlalu kering tidak akan efektif membersihkan. Peras kain pel hingga lembab, tidak menetes saat diangkat.

4. Ganti Air Secara Berkala

Selama proses mengepel, air dalam ember akan menjadi kotor. Ganti air ketika sudah terlihat keruh atau kotor. Menggunakan air kotor hanya akan menyebarkan kembali kotoran ke lantai.

5. Perhatikan Sudut dan Tepi

Jangan lupakan sudut-sudut ruangan dan area di sepanjang tepi dinding. Gunakan ujung kain pel atau kain lap terpisah untuk membersihkan area-area ini dengan teliti.

6. Bilas dengan Air Bersih

Setelah mengepel dengan air sabun, bilas lantai menggunakan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen. Gunakan kain pel yang sudah dibilas bersih dan diperas hingga lembab.

7. Keringkan Lantai

Untuk hasil terbaik, keringkan lantai menggunakan kain pel kering atau handuk bersih. Ini akan mencegah terbentuknya noda air dan membuat lantai lebih cepat kering.

Cara Mengepel Berbagai Jenis Lantai

Setiap jenis lantai memiliki karakteristik dan kebutuhan perawatan yang berbeda. Berikut adalah panduan mengepel untuk beberapa jenis lantai yang umum:

Lantai Keramik

Lantai keramik relatif mudah dibersihkan dan tahan terhadap berbagai jenis pembersih. Gunakan air hangat dicampur dengan sedikit deterjen netral. Hindari pembersih yang mengandung amonia atau bahan abrasif yang dapat merusak lapisan keramik. Setelah mengepel, pastikan untuk mengeringkan lantai agar tidak licin dan mencegah terbentuknya noda air.

Lantai Marmer atau Granit

Lantai marmer dan granit memerlukan perawatan khusus karena sifatnya yang porous. Gunakan pembersih dengan pH netral yang dirancang khusus untuk batu alam. Hindari pembersih yang mengandung asam atau basa kuat karena dapat merusak permukaan batu. Setelah mengepel, segera keringkan lantai untuk mencegah air meresap dan meninggalkan noda.

Lantai Kayu

Lantai kayu sangat sensitif terhadap air berlebih. Gunakan kain pel yang hanya sedikit lembab, bukan basah. Pilih pembersih khusus untuk lantai kayu dan hindari air yang menggenang. Segera lap kering setelah mengepel untuk mencegah air meresap ke dalam kayu yang dapat menyebabkan pembengkakan atau kerusakan.

Lantai Vinyl atau Linoleum

Lantai vinyl dan linoleum dapat dibersihkan dengan campuran air hangat dan deterjen ringan. Hindari pembersih yang terlalu keras atau abrasif yang dapat merusak permukaan. Bilas dengan air bersih dan keringkan untuk mencegah air meresap ke bawah lantai yang dapat menyebabkan pelepasan lem.

Pemilihan Cairan Pembersih Lantai yang Tepat

Memilih cairan pembersih yang tepat sangat penting untuk hasil yang optimal dan menjaga kondisi lantai. Berikut beberapa jenis cairan pembersih dan kegunaannya:

1. Pembersih All-Purpose

Pembersih serbaguna cocok untuk lantai keramik dan vinyl. Pastikan untuk memilih produk dengan pH netral agar aman untuk berbagai jenis permukaan.

2. Pembersih Khusus Lantai Kayu

Dirancang khusus untuk membersihkan dan melindungi lantai kayu. Biasanya mengandung bahan yang dapat memelihara kelembaban alami kayu.

3. Pembersih Batu Alam

Untuk lantai marmer, granit, atau batu alam lainnya. Pembersih ini umumnya bebas asam untuk mencegah kerusakan pada permukaan batu.

4. Pembersih Disinfektan

Berguna untuk membunuh kuman dan bakteri. Ideal untuk area seperti kamar mandi atau dapur. Pastikan produk aman untuk jenis lantai Anda.

5. Pembersih Ramah Lingkungan

Terbuat dari bahan-bahan alami dan biodegradable. Pilihan baik untuk rumah tangga yang peduli lingkungan atau memiliki anggota keluarga dengan alergi.

Selalu baca label produk dan ikuti petunjuk penggunaan. Jika ragu, lakukan tes pada area kecil terlebih dahulu untuk memastikan kecocokan dengan lantai Anda.

Perawatan Alat Pel

Perawatan alat pel yang baik tidak hanya memperpanjang usia pakainya, tetapi juga memastikan kebersihan optimal setiap kali digunakan. Berikut cara merawat alat pel agar selalu dalam kondisi prima:

1. Bersihkan Setelah Digunakan

Segera setelah selesai mengepel, cuci kain pel dengan air bersih dan deterjen. Bilas hingga air bilasan jernih. Ini mencegah penumpukan kotoran dan bakteri.

2. Keringkan dengan Benar

Jemur kain pel di bawah sinar matahari atau di tempat yang berventilasi baik. Hindari menyimpan kain pel dalam keadaan basah karena dapat menimbulkan bau tidak sedap dan pertumbuhan jamur.

3. Simpan dengan Tepat

Simpan alat pel di tempat yang kering dan berventilasi baik. Untuk pel dengan gagang panjang, gantung dengan posisi kepala pel di atas untuk memastikan pengeringan sempurna.

4. Periksa Secara Berkala

Periksa kondisi kain pel secara rutin. Jika sudah mulai aus atau berbau, saatnya untuk mengganti dengan yang baru. Kain pel yang sudah usang tidak akan efektif membersihkan dan dapat menyebarkan kotoran.

5. Sterilisasi Berkala

Sekali sebulan, rendam kain pel dalam larutan air panas dan pemutih encer selama 15-20 menit. Bilas hingga bersih dan keringkan. Ini akan membunuh bakteri dan menghilangkan bau.

Kesalahan Umum dalam Mengepel Lantai

Meskipun terlihat sederhana, banyak orang masih melakukan kesalahan saat mengepel lantai. Berikut beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari:

1. Tidak Menyapu Terlebih Dahulu

Mengepel tanpa menyapu terlebih dahulu hanya akan menyebarkan debu dan kotoran. Selalu sapu atau vakum lantai sebelum mulai mengepel.

2. Menggunakan Terlalu Banyak Air

Lantai yang terlalu basah akan sulit kering dan dapat merusak permukaan, terutama pada lantai kayu. Gunakan kain pel yang lembab, bukan basah kuyup.

3. Tidak Mengganti Air

Menggunakan air kotor hanya akan menyebarkan kembali kotoran ke lantai. Ganti air ketika sudah terlihat kotor.

4. Menggunakan Pembersih yang Salah

Pembersih yang tidak sesuai dapat merusak lantai. Pastikan untuk menggunakan produk yang cocok dengan jenis lantai Anda.

5. Mengabaikan Sudut dan Tepi

Sering kali sudut dan tepi ruangan terabaikan. Pastikan untuk membersihkan area-area ini dengan teliti.

6. Tidak Membiarkan Lantai Kering

Berjalan di atas lantai yang masih basah dapat meninggalkan jejak kaki dan menyebarkan kotoran. Biarkan lantai kering sepenuhnya sebelum digunakan kembali.

Tips Tambahan untuk Lantai yang Selalu Bersih

Selain teknik mengepel yang benar, berikut beberapa tips tambahan untuk menjaga lantai tetap bersih dan terawat:

1. Rutin Membersihkan

Jangan menunggu lantai terlihat kotor baru dibersihkan. Lakukan pembersihan rutin minimal dua kali seminggu untuk mencegah penumpukan kotoran.

2. Tangani Tumpahan Segera

Bersihkan tumpahan cairan atau makanan segera untuk mencegah noda permanen atau kerusakan lantai.

3. Gunakan Keset

Letakkan keset di pintu masuk untuk mengurangi kotoran yang terbawa masuk ke dalam rumah.

4. Hindari Sepatu di Dalam Rumah

Terapkan kebijakan melepas sepatu saat masuk rumah untuk mengurangi kotoran dan keausan pada lantai.

5. Lakukan Perawatan Berkala

Tergantung jenis lantai, lakukan perawatan khusus seperti polishing atau sealing secara berkala untuk menjaga kondisi lantai.

6. Perhatikan Ventilasi

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah kelembaban berlebih yang dapat merusak lantai.

Pertanyaan Umum Seputar Mengepel Lantai

Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait mengepel lantai beserta jawabannya:

1. Seberapa sering sebaiknya mengepel lantai?

Frekuensi ideal adalah 2-3 kali seminggu untuk area umum, dan setiap hari untuk dapur dan kamar mandi. Namun, ini bisa disesuaikan tergantung tingkat aktivitas dan kondisi rumah.

2. Apakah perlu menggunakan air panas saat mengepel?

Air hangat lebih efektif membersihkan dibanding air dingin, terutama untuk noda berminyak. Namun, hindari air terlalu panas untuk lantai kayu atau vinyl karena dapat merusak.

3. Bagaimana cara menghilangkan bau tidak sedap setelah mengepel?

Pastikan menggunakan air bersih dan kain pel yang bersih. Tambahkan sedikit cuka putih atau essential oil ke dalam air pel untuk aroma segar.

4. Apakah aman menggunakan pemutih untuk mengepel?

Pemutih dapat digunakan untuk disinfeksi, tetapi harus diencerkan dengan benar dan tidak cocok untuk semua jenis lantai. Selalu periksa kesesuaian dengan jenis lantai Anda.

5. Bagaimana mengatasi lantai yang masih lengket setelah dipel?

Biasanya ini disebabkan oleh residu pembersih. Bilas lantai dengan air bersih tanpa deterjen dan keringkan dengan baik.

Kesimpulan

Mengepel lantai dengan benar memang membutuhkan sedikit usaha dan pengetahuan, namun hasilnya akan sangat memuaskan. Lantai yang bersih dan terawat tidak hanya meningkatkan estetika rumah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga. Dengan mengikuti tips dan teknik yang telah dibahas dalam artikel ini, Anda dapat memastikan lantai rumah selalu dalam kondisi prima.

Ingatlah bahwa konsistensi adalah kunci. Rutin membersihkan dan merawat lantai akan jauh lebih mudah daripada mengatasi kotoran yang sudah menumpuk. Jadi, terapkan kebiasaan mengepel yang baik dan nikmati keindahan lantai rumah Anda yang selalu bersih, keset, dan wangi. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya