Liputan6.com, Jakarta Tramadol adalah obat pereda nyeri yang cukup kuat dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat ini termasuk dalam golongan analgesik opioid yang digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Sebelum menggunakan tramadol, penting untuk memahami fungsi, dosis yang tepat, serta efek samping yang mungkin timbul. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang obat tramadol.
Pengertian Tramadol
Tramadol adalah obat analgesik opioid sintetik yang bekerja pada sistem saraf pusat untuk mengurangi rasa nyeri. Obat ini pertama kali disintesis pada tahun 1962 oleh perusahaan farmasi Jerman dan mulai dipasarkan untuk pengobatan nyeri pada tahun 1977.
Sebagai analgesik opioid, tramadol memiliki efek yang mirip dengan morfin namun dengan potensi yang lebih rendah. Obat ini bekerja dengan cara:
- Mengikat reseptor opioid μ di otak dan sumsum tulang belakang
- Menghambat pengambilan kembali (reuptake) neurotransmitter norepinefrin dan serotonin
- Meningkatkan pelepasan serotonin
Melalui mekanisme kerja tersebut, tramadol dapat mengubah cara otak merespons dan mempersepsikan rasa nyeri. Efek analgesiknya setara dengan kodein, namun lebih lemah dibandingkan morfin.
Tramadol tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, antara lain:
- Tablet
- Kapsul
- Tablet lepas lambat
- Larutan oral
- Suppositoria
- Injeksi
Di Indonesia, tramadol termasuk dalam golongan obat keras yang peredarannya diawasi ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter dan tidak boleh digunakan sembarangan.
Advertisement
Fungsi dan Manfaat Tramadol
Fungsi utama tramadol adalah sebagai obat pereda nyeri untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Beberapa kondisi yang biasanya diobati dengan tramadol antara lain:
- Nyeri pasca operasi
- Nyeri kronis seperti nyeri kanker
- Nyeri neuropatik (nyeri akibat kerusakan saraf)
- Nyeri muskuloskeletal seperti nyeri punggung bawah
- Nyeri akibat cedera atau trauma
- Nyeri persalinan
- Nyeri gigi yang parah
Tramadol biasanya diresepkan ketika obat pereda nyeri yang lebih ringan seperti parasetamol atau ibuprofen tidak cukup efektif mengatasi rasa sakit. Manfaat penggunaan tramadol antara lain:
- Meredakan nyeri sedang hingga berat dengan cepat
- Efektif untuk nyeri akut maupun kronis
- Dapat digunakan untuk nyeri neuropatik yang sulit diatasi obat lain
- Risiko ketergantungan lebih rendah dibanding opioid kuat seperti morfin
- Tersedia dalam berbagai bentuk sediaan untuk fleksibilitas penggunaan
- Dapat dikombinasikan dengan analgesik lain untuk efek yang lebih optimal
Selain sebagai analgesik, tramadol juga memiliki efek antidepresan ringan karena pengaruhnya terhadap serotonin dan norepinefrin. Namun penggunaannya untuk depresi tidak direkomendasikan karena risiko efek samping dan potensi ketergantungan.
Penting untuk diingat bahwa tramadol hanya boleh digunakan sesuai resep dan petunjuk dokter. Penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping serius hingga overdosis.
Dosis dan Cara Penggunaan
Dosis tramadol harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan nyeri. Dokter akan menentukan dosis yang tepat berdasarkan usia, berat badan, fungsi ginjal dan hati, serta respons terhadap pengobatan. Berikut adalah panduan dosis umum tramadol untuk orang dewasa:
- Tablet/kapsul biasa: 50-100 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 400 mg per hari.
- Tablet lepas lambat: 100-200 mg setiap 12 jam. Dosis maksimal 300 mg per hari.
- Larutan oral: 50-100 mg (5-10 mL) setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 400 mg per hari.
- Injeksi: 50-100 mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimal 600 mg per hari.
Untuk lansia di atas 75 tahun, dosis awal biasanya lebih rendah dan dosis maksimal tidak melebihi 300 mg per hari. Tramadol tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah 12 tahun.
Cara penggunaan tramadol yang benar:
- Ikuti petunjuk dosis dan jadwal penggunaan dari dokter
- Tablet/kapsul dapat diminum dengan atau tanpa makanan
- Telan utuh tablet/kapsul dengan segelas air, jangan dikunyah atau dihancurkan
- Untuk larutan oral, gunakan sendok takar yang disertakan
- Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dokter
- Jika lupa minum satu dosis, segera minum begitu ingat jika belum waktunya dosis berikutnya
- Jangan menghentikan penggunaan secara tiba-tiba untuk menghindari gejala putus obat
Penggunaan tramadol harus dipantau ketat oleh dokter. Dosis dapat disesuaikan secara bertahap untuk mendapatkan efek optimal dengan efek samping minimal. Jangan menggunakan tramadol lebih lama atau dengan dosis lebih tinggi dari yang diresepkan.
Advertisement
Efek Samping
Seperti obat-obatan lain, tramadol dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi biasanya ringan dan akan hilang seiring waktu. Namun ada juga efek samping yang lebih serius yang memerlukan penanganan medis.
Efek samping umum tramadol meliputi:
- Pusing dan sakit kepala
- Mengantuk
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Mulut kering
- Berkeringat
- Kelelahan
- Gatal-gatal
Efek samping yang lebih serius namun jarang terjadi antara lain:
- Kejang
- Depresi pernapasan
- Reaksi alergi berat (anafilaksis)
- Sindrom serotonin
- Gangguan irama jantung
- Penurunan kesadaran
- Halusinasi
- Kecemasan berlebihan
Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu atau memburuk. Hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis segera jika terjadi tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal parah, sesak napas, atau bengkak pada wajah dan tenggorokan.
Penggunaan jangka panjang tramadol juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Penghentian mendadak setelah penggunaan lama dapat menimbulkan gejala putus obat seperti kecemasan, keringat berlebih, menggigil, mual, dan nyeri otot.
Peringatan dan Perhatian
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan selama menggunakan tramadol:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat, terutama terhadap opioid
- Informasikan kondisi medis yang Anda miliki, terutama gangguan hati, ginjal, paru-paru, atau kejang
- Tramadol dapat menyebabkan kantuk dan pusing. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin berbahaya sampai Anda tahu bagaimana obat ini mempengaruhi Anda
- Hindari konsumsi alkohol selama menggunakan tramadol karena dapat meningkatkan efek samping
- Tramadol dapat meningkatkan risiko kejang pada orang dengan epilepsi atau riwayat kejang
- Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin yang berbahaya
- Tramadol dapat menyebabkan ketergantungan. Jangan menggunakan lebih lama atau dengan dosis lebih tinggi dari yang diresepkan
- Hati-hati penggunaan pada lansia karena lebih rentan terhadap efek samping
- Tramadol tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui karena dapat membahayakan janin atau bayi
Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko atau kondisi medis tertentu sebelum menggunakan tramadol. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko pengobatan untuk kasus Anda.
Advertisement
Interaksi Obat
Tramadol dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain. Interaksi ini dapat mempengaruhi cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa interaksi penting yang perlu diperhatikan:
- Obat penghambat monoamine oxidase (MAOI): Penggunaan bersamaan dapat menyebabkan sindrom serotonin yang berbahaya. Jangan gunakan tramadol jika Anda menggunakan MAOI atau baru berhenti menggunakannya dalam 14 hari terakhir.
- Obat-obatan yang menekan sistem saraf pusat seperti benzodiazepine, barbiturat, dan alkohol: Dapat meningkatkan efek depresi pernapasan.
- Antidepresan SSRI, SNRI, dan trisiklik: Meningkatkan risiko kejang dan sindrom serotonin.
- Warfarin dan obat pengencer darah lain: Dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Karbamazepin: Dapat mengurangi efektivitas tramadol.
- Digoksin: Tramadol dapat meningkatkan kadar digoksin dalam darah.
- Ondansetron: Dapat mengurangi efek analgesik tramadol.
Selalu beri tahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat bebas, suplemen herbal, dan vitamin. Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis atau memantau Anda lebih ketat untuk efek samping jika Anda menggunakan obat-obatan yang berinteraksi dengan tramadol.
Overdosis
Overdosis tramadol dapat terjadi jika seseorang menggunakan dosis yang lebih tinggi dari yang diresepkan atau menggunakannya bersamaan dengan obat-obatan lain yang menekan sistem saraf pusat. Gejala overdosis tramadol meliputi:
- Pupil mata mengecil (miosis)
- Muntah
- Kulit dingin dan lembab
- Depresi pernapasan (napas lambat atau dangkal)
- Penurunan kesadaran hingga koma
- Kejang
- Denyut jantung lambat (bradikardia)
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Henti jantung
Overdosis tramadol adalah keadaan darurat medis yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Jika Anda menduga seseorang mengalami overdosis tramadol:
- Segera hubungi layanan gawat darurat
- Jika korban tidak sadarkan diri, periksa napas dan denyut nadi. Lakukan resusitasi jantung paru (RJP) jika diperlukan
- Jika korban masih sadar, jaga agar tetap terjaga dan bernapas
- Jangan membuat korban muntah kecuali diarahkan oleh petugas medis
- Kumpulkan informasi tentang dosis yang dikonsumsi dan obat lain yang mungkin digunakan
Penanganan overdosis tramadol biasanya melibatkan pemberian antidot nalokson untuk memblokir efek opioid, dukungan pernapasan, dan perawatan suportif lainnya. Pemantauan ketat di rumah sakit diperlukan karena gejala overdosis dapat berlangsung hingga 24 jam atau lebih.
Advertisement
Cara Penyimpanan
Penyimpanan yang tepat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan obat tramadol. Berikut adalah panduan penyimpanan tramadol:
- Simpan pada suhu ruangan antara 20-25°C, jauhkan dari panas dan kelembaban berlebih
- Lindungi dari cahaya matahari langsung
- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan kemasan aslinya
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
- Jangan menyimpan di kamar mandi atau dekat wastafel
- Pisahkan dari obat-obatan lain untuk menghindari kesalahan penggunaan
- Periksa tanggal kedaluwarsa dan jangan gunakan obat yang sudah kedaluwarsa
- Buang obat yang tidak terpakai atau kedaluwarsa dengan cara yang aman, jangan membuangnya ke toilet atau tempat sampah biasa
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang cara penyimpanan yang tepat, tanyakan kepada apoteker atau dokter. Penyimpanan yang benar akan memastikan obat tetap efektif dan aman digunakan hingga tanggal kedaluwarsa.
Kesimpulan
Tramadol adalah obat pereda nyeri kuat yang efektif untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Meski bermanfaat, penggunaannya harus hati-hati dan sesuai petunjuk dokter karena berisiko efek samping dan ketergantungan. Pemahaman yang baik tentang fungsi, dosis yang tepat, serta potensi efek samping tramadol sangat penting bagi keamanan penggunaannya. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mulai menggunakan tramadol atau jika mengalami efek samping yang mengganggu. Dengan penggunaan yang bertanggung jawab, tramadol dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Advertisement