Liputan6.com, Jakarta Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia yang masih eksis hingga saat ini. Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia selama lebih dari satu abad. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang maksud dan tujuan Muhammadiyah, sejarah berdirinya, serta peran pentingnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Definisi dan Latar Belakang Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Nama Muhammadiyah sendiri berasal dari kata "Muhammad" yaitu nama Nabi terakhir, dengan penambahan "yah" yang berarti pengikut. Jadi, Muhammadiyah dapat diartikan sebagai kelompok pengikut Nabi Muhammad SAW.
Latar belakang berdirinya Muhammadiyah tidak terlepas dari kondisi umat Islam di Indonesia pada awal abad ke-20 yang mengalami kemunduran dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa faktor yang mendorong lahirnya Muhammadiyah antara lain:
- Keprihatinan terhadap praktik keagamaan yang bercampur dengan tradisi lokal dan dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang murni
- Keterbelakangan umat Islam dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial
- Pengaruh kolonialisme Belanda yang membatasi ruang gerak umat Islam
- Munculnya gerakan pembaruan Islam di berbagai negara yang menginspirasi K.H. Ahmad Dahlan
Melihat kondisi tersebut, K.H. Ahmad Dahlan tergerak untuk melakukan pembaruan dan pencerahan bagi umat Islam Indonesia melalui pendirian organisasi Muhammadiyah.
Advertisement
Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Maksud dan tujuan Muhammadiyah tertuang dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab III pasal 6, yaitu:
"Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya."
Untuk memahami lebih jauh tentang maksud dan tujuan tersebut, berikut adalah penjelasan lebih rinci:
1. Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam
Muhammadiyah berupaya untuk mengembalikan pemahaman dan pengamalan Islam kepada sumber aslinya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hal ini dilakukan melalui gerakan pemurnian akidah dan ibadah dari unsur-unsur yang dianggap bid'ah, khurafat, dan takhayul. Selain itu, Muhammadiyah juga mendorong ijtihad dalam menghadapi persoalan-persoalan kontemporer dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar Islam.
2. Mewujudkan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya
Konsep "masyarakat Islam yang sebenar-benarnya" dalam pandangan Muhammadiyah memiliki beberapa karakteristik:
- Masyarakat yang berpegang teguh pada tauhid dan ajaran Islam yang murni
- Masyarakat yang maju dalam berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya
- Masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
- Masyarakat yang toleran, inklusif, dan mampu hidup berdampingan dengan kelompok lain dalam kerangka persatuan bangsa
- Masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan peradaban global
3. Melaksanakan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Muhammadiyah menjalankan dakwah tidak hanya melalui ceramah dan pengajian, tetapi juga melalui berbagai amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. Dakwah Muhammadiyah bersifat pencerahan (tanwir) yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup umat.
4. Melakukan Pembaruan (Tajdid) dalam Pemahaman dan Pengamalan Islam
Muhammadiyah memiliki semangat tajdid atau pembaruan yang berupaya untuk menafsirkan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasarnya. Pembaruan ini mencakup aspek pemikiran, sistem organisasi, dan metode dakwah.
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Untuk memahami maksud dan tujuan Muhammadiyah secara lebih komprehensif, penting untuk mengetahui sejarah berdirinya organisasi ini. Berikut adalah rangkaian peristiwa penting dalam sejarah Muhammadiyah:
Masa Awal Pendirian (1912-1923)
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan 18 November 1912 M di Kauman, Yogyakarta. Pada awalnya, Muhammadiyah berfokus pada kegiatan pendidikan dan dakwah di lingkungan Kauman. K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, yang kemudian menjadi cikal bakal sistem pendidikan Muhammadiyah.
Masa Pengembangan (1923-1942)
Setelah wafatnya K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1923, kepemimpinan Muhammadiyah dilanjutkan oleh para penerusnya. Pada periode ini, Muhammadiyah mulai memperluas wilayah dakwahnya ke luar Yogyakarta. Cabang-cabang Muhammadiyah didirikan di berbagai daerah di Pulau Jawa dan kemudian menyebar ke pulau-pulau lain di Indonesia.
Masa Perjuangan Kemerdekaan (1942-1965)
Selama masa penjajahan Jepang dan perjuangan kemerdekaan, Muhammadiyah tetap aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Banyak tokoh Muhammadiyah yang terlibat dalam pergerakan nasional dan ikut serta dalam perumusan dasar negara. Setelah kemerdekaan, Muhammadiyah terus berkembang dan memperluas amal usahanya di berbagai bidang.
Masa Konsolidasi dan Pengembangan (1965-sekarang)
Pada periode ini, Muhammadiyah semakin mapan sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang berpengaruh di Indonesia. Amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial terus bertambah. Muhammadiyah juga mulai mengembangkan sayap internasionalnya dengan mendirikan cabang-cabang di luar negeri.
Advertisement
Visi dan Misi Muhammadiyah
Untuk mewujudkan maksud dan tujuannya, Muhammadiyah memiliki visi dan misi yang jelas:
Visi Muhammadiyah
Visi Muhammadiyah adalah "Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya". Visi ini mencerminkan cita-cita Muhammadiyah untuk membentuk masyarakat yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni namun tetap mampu menghadapi tantangan zaman modern.
Misi Muhammadiyah
Untuk mencapai visinya, Muhammadiyah menjalankan misi sebagai berikut:
- Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW.
- Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.
- Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk pedoman hidup umat manusia.
- Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Kontribusi Muhammadiyah bagi Masyarakat
Dalam upaya mewujudkan maksud dan tujuannya, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, antara lain:
1. Bidang Pendidikan
Muhammadiyah dikenal luas sebagai pelopor pendidikan Islam modern di Indonesia. Organisasi ini telah mendirikan ribuan lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Sistem pendidikan Muhammadiyah mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, serta menekankan pada pembentukan karakter dan kecakapan hidup.
2. Bidang Kesehatan
Muhammadiyah memiliki jaringan rumah sakit, klinik, dan layanan kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan kesehatan Muhammadiyah tidak hanya ditujukan bagi umat Islam, tetapi juga bagi masyarakat umum tanpa membedakan latar belakang agama dan suku.
3. Bidang Sosial
Melalui berbagai lembaga amal usahanya, Muhammadiyah aktif dalam kegiatan sosial seperti penyantunan anak yatim, pemberdayaan masyarakat miskin, dan penanggulangan bencana. Muhammadiyah juga memiliki lembaga zakat, infaq, dan shadaqah yang mengelola dan menyalurkan dana umat untuk kepentingan sosial.
4. Bidang Ekonomi
Muhammadiyah mengembangkan berbagai usaha ekonomi seperti koperasi, lembaga keuangan mikro, dan badan usaha lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.
5. Bidang Keagamaan
Selain mengelola ribuan masjid dan musholla, Muhammadiyah juga aktif dalam pengembangan pemikiran Islam melalui lembaga tarjih dan tajdid. Muhammadiyah berperan dalam memberikan fatwa dan panduan keagamaan bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan kontemporer.
Advertisement
Tantangan dan Peluang Muhammadiyah di Era Modern
Dalam upaya mewujudkan maksud dan tujuannya di era modern, Muhammadiyah menghadapi berbagai tantangan sekaligus peluang:
Tantangan:
- Globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat
- Munculnya paham-paham keagamaan yang ekstrem
- Perubahan sosial dan budaya yang mempengaruhi nilai-nilai keislaman
- Persaingan dalam pengelolaan lembaga pendidikan dan kesehatan
- Isu-isu kontemporer seperti lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan HAM
Peluang:
- Pemanfaatan teknologi informasi untuk dakwah dan pengembangan organisasi
- Kerjasama internasional dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
- Pengembangan ekonomi syariah dan kewirausahaan berbasis nilai-nilai Islam
- Peran dalam menjaga moderasi beragama dan kerukunan antar umat beragama
- Kontribusi dalam pembangunan karakter bangsa dan peningkatan kualitas SDM Indonesia
Perbedaan Muhammadiyah dengan Organisasi Islam Lainnya
Meskipun memiliki tujuan yang sama yaitu menegakkan ajaran Islam, Muhammadiyah memiliki beberapa perbedaan dengan organisasi Islam lainnya di Indonesia:
- Fokus pada pembaruan (tajdid) dan rasionalitas dalam memahami ajaran Islam
- Penekanan pada amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial
- Pendekatan dakwah yang lebih berorientasi pada aksi nyata (bil hal) daripada hanya ceramah (bil lisan)
- Keterbukaan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Sikap moderat dan inklusif dalam isu-isu kebangsaan dan keumatan
Advertisement
Cara Bergabung dan Berkontribusi dalam Muhammadiyah
Bagi yang tertarik untuk bergabung dan berkontribusi dalam Muhammadiyah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat ditempuh:
- Mendaftar sebagai anggota Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang atau Ranting terdekat
- Mengikuti pengajian dan kegiatan-kegiatan Muhammadiyah di lingkungan sekitar
- Berpartisipasi dalam amal usaha Muhammadiyah seperti menjadi tenaga pendidik, relawan, atau donatur
- Mengikuti pelatihan kader dan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah
- Aktif dalam organisasi otonom Muhammadiyah sesuai dengan minat dan usia (seperti Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, IMM, dan Tapak Suci)
Kesimpulan
Maksud dan tujuan Muhammadiyah yang berpusat pada upaya menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam serta mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya telah menjadi landasan kuat bagi gerakan ini selama lebih dari satu abad. Melalui berbagai amal usaha dan kontribusinya di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan keagamaan, Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Di tengah berbagai tantangan zaman, Muhammadiyah terus berupaya untuk menjaga relevansinya dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar Islam namun terbuka terhadap kemajuan dan perubahan. Dengan semangat tajdid dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar, Muhammadiyah diharapkan dapat terus memberikan pencerahan dan membawa kemajuan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia di masa depan.
Bagi generasi muda dan masyarakat luas, memahami maksud dan tujuan Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi untuk turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan semangat keislaman yang moderat, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan. Dengan demikian, cita-cita mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dapat terus diupayakan dalam konteks keindonesiaan dan kemanusiaan universal.
Advertisement
