Liputan6.com, Jakarta Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman yang luar biasa, mulai dari suku, agama, bahasa, hingga budaya. Di tengah keberagaman tersebut, bangsa Indonesia memiliki semboyan pemersatu yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Frasa ini memiliki arti dan makna yang sangat penting bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai pengertian, sejarah, makna, dan penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan resmi negara Indonesia yang tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Secara etimologis, kata "Bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, "Tunggal" berarti satu, dan "Ika" berarti itu.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika secara luas menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Meskipun Indonesia memiliki banyak perbedaan, namun tetap terintegrasi dalam kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Semboyan ini menekankan bahwa di tengah keberagaman yang ada, bangsa Indonesia tetap bersatu padu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan untuk menghargai perbedaan dan keberagaman sebagai kekayaan bangsa, bukan sebagai sumber perpecahan. Semboyan ini menjadi landasan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang majemuk.
Advertisement
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika dapat ditelusuri hingga abad ke-14 pada masa Kerajaan Majapahit. Frasa ini pertama kali ditemukan dalam kitab Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga terkenal pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Dalam kitab tersebut, terdapat bait yang berbunyi:
"Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa"
Yang artinya kurang lebih:
"Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran."
Bait ini menggambarkan toleransi beragama antara umat Hindu dan Buddha yang hidup berdampingan secara damai pada masa Kerajaan Majapahit. Meskipun berbeda keyakinan, mereka tetap bersatu dalam satu kerajaan.
Penggunaan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara Indonesia baru dimulai setelah kemerdekaan. Pada tahun 1951, frasa ini dimasukkan ke dalam rancangan lambang negara Garuda Pancasila yang dibuat oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Rancangan tersebut kemudian disetujui dalam sidang kabinet RIS pada 11 Februari 1950 under pimpinan Perdana Menteri Mohammad Hatta.
Bhinneka Tunggal Ika kemudian dikukuhkan sebagai semboyan resmi negara melalui Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara. Sejak saat itu, frasa ini tertulis pada pita yang dicengkeram oleh Garuda Pancasila dan menjadi semboyan pemersatu bangsa Indonesia hingga saat ini.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Beberapa makna penting dari semboyan ini antara lain:
-
Persatuan dalam keberagaman - Bhinneka Tunggal Ika menekankan bahwa meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda-beda, namun tetap bersatu sebagai satu bangsa Indonesia. Perbedaan justru menjadi kekuatan pemersatu, bukan pemecah belah.
-
Toleransi dan saling menghormati - Semboyan ini mengajarkan pentingnya sikap toleran dan saling menghormati di antara sesama warga negara yang berbeda latar belakang. Perbedaan harus disikapi dengan bijak dan tidak boleh menjadi sumber konflik.
-
Kesetaraan dan keadilan - Bhinneka Tunggal Ika menekankan kesetaraan di antara seluruh warga negara tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras atau golongan. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
-
Nasionalisme dan cinta tanah air - Semboyan ini membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air di tengah keberagaman. Meskipun berbeda-beda, seluruh warga negara bersatu dalam identitas sebagai bangsa Indonesia.
-
Kekayaan budaya - Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam sebagai aset bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan, bukan untuk dipertentangkan.
Dengan memahami makna mendalam dari Bhinneka Tunggal Ika, diharapkan seluruh warga negara dapat menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh.
Advertisement
Fungsi Bhinneka Tunggal Ika
Sebagai semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika memiliki beberapa fungsi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, antara lain:
-
Pemersatu bangsa - Bhinneka Tunggal Ika berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang beragam. Semboyan ini menjadi pengikat yang menyatukan berbagai perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Pedoman kehidupan berbangsa - Semboyan ini menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan persatuan.
-
Penguat identitas nasional - Di tengah arus globalisasi, Bhinneka Tunggal Ika berfungsi untuk memperkuat identitas nasional dan jati diri bangsa Indonesia yang beragam namun tetap bersatu.
-
Pemelihara kerukunan - Semboyan ini berfungsi untuk memelihara kerukunan dan mencegah konflik di tengah masyarakat yang majemuk. Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan untuk hidup berdampingan secara damai meski berbeda-beda.
-
Pendorong pembangunan - Dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman justru menjadi modal pembangunan bangsa. Perbedaan dipandang sebagai kekuatan, bukan kelemahan.
Fungsi-fungsi tersebut menunjukkan betapa pentingnya Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Semboyan ini harus terus dijaga dan diamalkan oleh seluruh komponen bangsa.
Penerapan Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh penerapan Bhinneka Tunggal Ika antara lain:
-
Menghormati perbedaan - Menghargai perbedaan agama, suku, budaya dan tidak mendiskriminasi orang lain yang berbeda latar belakang.
-
Toleransi beragama - Menghormati pemeluk agama lain dalam menjalankan ibadahnya dan tidak memaksakan keyakinan pada orang lain.
-
Gotong royong - Bekerja sama dan saling membantu tanpa memandang perbedaan latar belakang dalam kehidupan bermasyarakat.
-
Menggunakan bahasa Indonesia - Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam komunikasi antar suku.
-
Melestarikan budaya - Menjaga dan melestarikan budaya daerah sebagai kekayaan bangsa tanpa merasa budayanya paling unggul.
-
Musyawarah mufakat - Menyelesaikan perselisihan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat.
-
Nasionalisme - Mencintai produk dalam negeri dan bangga menjadi bangsa Indonesia.
Penerapan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari akan menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Diperlukan kesadaran dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat untuk mengamalkan semboyan ini.
Advertisement
Tantangan Mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika
Meskipun Bhinneka Tunggal Ika telah menjadi semboyan negara selama puluhan tahun, namun dalam praktiknya masih terdapat berbagai tantangan dalam mewujudkan semangat persatuan dalam keberagaman. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
-
Primordialisme - Sikap yang menganggap kelompoknya lebih unggul dari kelompok lain masih sering muncul dan berpotensi memicu konflik.
-
Intoleransi - Masih terdapat kelompok-kelompok yang tidak toleran terhadap perbedaan dan cenderung memaksakan pandangannya pada pihak lain.
-
Diskriminasi - Perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok tertentu atas dasar perbedaan suku, agama, ras masih kerap terjadi di berbagai bidang.
-
Konflik horizontal - Gesekan antar kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang masih sering terjadi di beberapa daerah.
-
Separatisme - Gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI masih menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa di beberapa wilayah.
-
Radikalisme - Paham radikal yang menolak kebhinekaan dan ingin mengganti ideologi negara masih menjadi tantangan serius.
-
Kesenjangan ekonomi - Ketimpangan ekonomi antar daerah dan golongan masyarakat berpotensi memicu kecemburuan sosial.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan upaya serius dan berkesinambungan dari pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika. Pendidikan multikultural dan penguatan nilai-nilai kebangsaan menjadi kunci penting dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Peran Pemerintah dalam Menjaga Bhinneka Tunggal Ika
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat. Beberapa peran penting pemerintah antara lain:
-
Membuat kebijakan yang inklusif - Pemerintah harus memastikan setiap kebijakan yang dibuat mengakomodasi kepentingan seluruh golongan masyarakat tanpa diskriminasi.
-
Penegakan hukum yang adil - Aparat penegak hukum harus bertindak tegas terhadap segala bentuk intoleransi, diskriminasi dan tindakan yang mengancam persatuan bangsa.
-
Pendidikan multikultural - Memasukkan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi dalam kurikulum pendidikan nasional sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
-
Pembangunan yang merata - Melaksanakan pembangunan yang berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan antar daerah.
-
Dialog antar golongan - Memfasilitasi dialog dan komunikasi antar berbagai kelompok masyarakat untuk membangun saling pengertian.
-
Pelestarian budaya - Mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya daerah sebagai kekayaan bangsa.
-
Penguatan nilai kebangsaan - Melakukan sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan menjalankan peran-peran tersebut secara konsisten, pemerintah dapat memperkuat fondasi Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa. Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran pemerintahan dari pusat hingga daerah untuk mewujudkan semangat kebhinekaan dalam setiap kebijakan dan program pembangunan.
Advertisement
Peran Masyarakat dalam Menjaga Bhinneka Tunggal Ika
Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam menjaga dan mengamalkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa peran penting yang dapat dilakukan masyarakat antara lain:
-
Menanamkan nilai toleransi - Orang tua dan tokoh masyarakat harus menanamkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati perbedaan sejak dini.
-
Menghindari ujaran kebencian - Tidak menyebarkan informasi atau ujaran yang mengandung kebencian terhadap kelompok tertentu, baik di dunia nyata maupun media sosial.
-
Aktif dalam kegiatan sosial - Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan tanpa memandang perbedaan latar belakang.
-
Melestarikan budaya lokal - Menjaga dan melestarikan budaya daerah masing-masing sebagai kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama.
-
Menggunakan hak pilih - Berpartisipasi dalam pemilihan umum dan memilih pemimpin yang menjunjung tinggi kebhinekaan.
-
Kritis terhadap isu SARA - Bersikap kritis terhadap isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
-
Memberi teladan - Tokoh masyarakat, agama, dan publik figur harus memberi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Peran aktif seluruh lapisan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman harus terus ditumbuhkan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas. Dengan demikian, Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi semboyan, tapi benar-benar menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
FAQ Seputar Bhinneka Tunggal Ika
-
Apa arti Bhinneka Tunggal Ika?Bhinneka Tunggal Ika berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Artinya meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan yang berbeda-beda, namun tetap bersatu sebagai satu bangsa Indonesia.
-
Siapa pencipta semboyan Bhinneka Tunggal Ika?Frasa Bhinneka Tunggal Ika pertama kali ditemukan dalam kitab Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga pada masa Kerajaan Majapahit abad ke-14.
-
Sejak kapan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara?Bhinneka Tunggal Ika resmi menjadi semboyan negara Indonesia sejak 1951 melalui PP No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara.
-
Apa lambang negara yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika?Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia.
-
Mengapa Bhinneka Tunggal Ika penting bagi Indonesia?Bhinneka Tunggal Ika penting karena menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang sangat beragam. Semboyan ini menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan.
Advertisement
Kesimpulan
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti dan makna yang sangat penting bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Semboyan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan landasan filosofis yang mempersatukan keberagaman Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di tengah tantangan global dan dinamika sosial yang terus berubah, nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika harus terus diperkuat dan diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan komitmen dan kerja sama dari seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah hingga setiap warga negara. Pendidikan multikultural, penegakan hukum yang adil, dialog antar golongan, serta keteladanan para pemimpin menjadi kunci penting dalam menghadapi berbagai tantangan kebhinekaan.
Dengan terus menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia akan mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Perbedaan justru akan menjadi kekuatan yang memperkaya dan memajukan bangsa, bukan menjadi sumber perpecahan. Semoga semangat Bhinneka Tunggal Ika terus hidup dan menjadi pedoman dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
