Liputan6.com, Jakarta Zina merupakan salah satu dosa besar dalam Islam yang memiliki dampak serius baik di dunia maupun di akhirat. Namun, Allah SWT Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang benar. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara menghapus dosa zina, mulai dari pengertian zina, hukumnya dalam Islam, hingga langkah-langkah praktis untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
Pengertian dan Hukum Zina dalam Islam
Zina didefinisikan sebagai hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat dalam pernikahan yang sah. Islam memandang zina sebagai perbuatan yang sangat tercela dan dilarang keras. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)
Hukum zina dalam Islam sangat tegas. Bagi pelaku zina yang sudah menikah (muhsan), hukumannya adalah rajam (dilempar batu hingga meninggal). Sedangkan bagi yang belum menikah (ghairu muhsan), hukumannya adalah dicambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun.
Namun, perlu diingat bahwa hukuman ini hanya dapat dilaksanakan dalam sistem pemerintahan Islam yang menerapkan hukum syariah secara penuh, dan dengan syarat-syarat pembuktian yang sangat ketat (empat saksi yang melihat langsung kejadian).
Advertisement
Dampak Negatif Zina
Zina memiliki berbagai dampak negatif, baik secara individual maupun sosial:
- Merusak kesucian jiwa dan fitrah manusia
- Menimbulkan penyakit menular seksual
- Merusak institusi keluarga dan tatanan sosial
- Menciptakan generasi yang lemah moral dan spiritual
- Menjauhkan diri dari rahmat dan ampunan Allah SWT
- Merendahkan martabat manusia
Mengingat besarnya dampak negatif zina, Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan menghindari segala hal yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan zina.
Cara Menghapus Dosa Zina
Berikut adalah panduan lengkap untuk menghapus dosa zina dan kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT:
1. Taubat Nasuha
Langkah pertama dan paling penting dalam menghapus dosa zina adalah melakukan taubat nasuha. Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat-syarat berikut:
Â
- Berhenti seketika dari perbuatan zina
Â
Â
- Menyesali perbuatan tersebut dengan sepenuh hati
Â
Â
- Bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi
Â
Â
- Memohon ampunan kepada Allah SWT dengan tulus
Â
Â
- Mengembalikan hak-hak orang lain jika ada yang terzalimi
Â
Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At-Tahrim: 8)
2. Memperbanyak Istighfar
Istighfar atau memohon ampunan kepada Allah SWT merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghapus dosa-dosa, termasuk dosa zina. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)
Bacaan istighfar yang dapat diamalkan:
Â
- Astaghfirullahal 'azhim (Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung)
Â
Â
- Astaghfirullahal 'azhim wa atuubu ilaih (Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan aku bertaubat kepada-Nya)
Â
Usahakan untuk mengucapkan istighfar setidaknya 100 kali sehari, terutama di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir
3. Melaksanakan Shalat Taubat
Shalat taubat adalah shalat sunnah yang dilakukan khusus untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Cara melaksanakan shalat taubat:
Â
- Berniat shalat taubat dua rakaat karena Allah SWT
Â
Â
- Lakukan shalat seperti shalat sunnah biasa
Â
Â
- Setelah salam, perbanyak istighfar dan doa memohon ampunan
Â
Waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat taubat adalah pada malam hari, terutama sepertiga malam terakhir.
4. Memperbanyak Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran secara rutin dapat membantu menjernihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al-Quran juga berfungsi sebagai obat dan penawar bagi jiwa yang gundah. Allah SWT berfirman:
"Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-Isra: 82)
Usahakan untuk membaca Al-Quran setiap hari, minimal satu juz. Selain membaca, penting juga untuk memahami makna dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
5. Memperbanyak Amalan Sunnah
Melakukan amalan-amalan sunnah dapat membantu menghapus dosa-dosa kecil dan memperkuat iman. Beberapa amalan sunnah yang dianjurkan:
Â
- Puasa Senin-Kamis
Â
Â
- Shalat Dhuha
Â
Â
- Shalat Tahajud
Â
Â
- Bersedekah
Â
Â
- Dzikir pagi dan petang
Â
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa setahun penuh." (HR. Muslim)
6. Menjaga Wudhu
Menjaga wudhu sepanjang hari dapat membantu melindungi diri dari godaan setan dan perbuatan maksiat. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berwudhu dengan baik, maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya, bahkan dari bawah kuku-kukunya." (HR. Muslim)
Usahakan untuk selalu dalam keadaan suci dan segera memperbaharui wudhu jika batal.
7. Menjauhi Lingkungan dan Faktor Pemicu Zina
Untuk menghindari kembali terjerumus dalam perbuatan zina, penting untuk menjauhi lingkungan dan faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya zina, seperti:
Â
- Pergaulan bebas
Â
Â
- Konsumsi media pornografi
Â
Â
- Berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram
Â
Â
- Mengunjungi tempat-tempat maksiat
Â
Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)
8. Menikah (Bagi yang Mampu)
Bagi yang sudah mampu secara fisik, mental, dan finansial, menikah adalah solusi terbaik untuk menghindari zina. Allah SWT berfirman:
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)
Menikah bukan hanya menyelamatkan diri dari zina, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam hidup.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Taubat dari Zina
Berikut beberapa mitos dan fakta yang perlu diluruskan terkait taubat dari zina:
Mitos: Dosa zina tidak akan diampuni
Fakta: Allah SWT Maha Pengampun dan akan mengampuni semua dosa (kecuali syirik) bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Allah SWT berfirman:
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)
Mitos: Pelaku zina harus dihukum had (hukuman syariat) untuk diterima taubatnya
Fakta: Meskipun hukuman had memang ada dalam syariat Islam, namun pelaksanaannya memerlukan syarat-syarat yang sangat ketat dan hanya dapat dilakukan oleh pemerintah Islam. Taubat dapat diterima tanpa harus menjalani hukuman had, selama dilakukan dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat-syarat taubat nasuha.
Mitos: Setelah bertaubat dari zina, tidak boleh menikah dengan orang yang suci
Fakta: Taubat yang diterima Allah SWT akan menghapus dosa-dosa sebelumnya. Orang yang telah bertaubat dengan sungguh-sungguh dari zina dianggap telah kembali suci dan boleh menikah dengan siapa pun yang halal baginya.
Pertanyaan Seputar Menghapus Dosa Zina
Q: Apakah dosa zina bisa diampuni?
A: Ya, dosa zina bisa diampuni oleh Allah SWT jika pelakunya bertaubat dengan sungguh-sungguh dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar taubat dari zina diterima?
A: Tidak ada batasan waktu spesifik. Yang terpenting adalah kesungguhan dalam bertaubat dan konsistensi dalam memperbaiki diri.
Q: Apakah perlu memberitahu pasangan (suami/istri) tentang dosa zina yang pernah dilakukan di masa lalu?
A: Pada prinsipnya, dosa yang telah dilakukan di masa lalu dan telah ditaubati sebaiknya tidak diceritakan kepada orang lain, termasuk pasangan. Fokus pada perbaikan diri dan membangun hubungan yang baik ke depannya.
Q: Bagaimana cara mengatasi rasa bersalah yang terus menghantui setelah bertaubat dari zina?
A: Terus perbanyak istighfar, fokus pada amalan-amalan kebaikan, dan yakinlah bahwa Allah SWT Maha Pengampun. Jika rasa bersalah terus mengganggu, dapat berkonsultasi dengan ustadz atau konselor Islam yang terpercaya.
Advertisement
Kesimpulan
Menghapus dosa zina memang bukan proses yang mudah, namun dengan kesungguhan hati dan konsistensi dalam bertaubat serta memperbaiki diri, Allah SWT pasti akan memberikan ampunan-Nya. Yang terpenting adalah tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT dan terus berusaha menjadi hamba yang lebih baik setiap harinya.
Ingatlah selalu firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberikan kekuatan untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
