Lewat Video Klip ala Hollywood, ISIS Menantang Obama

ISIS merilis sebuah video yang ditujukan pada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Sebuah tantangan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 18 Sep 2014, 12:52 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2014, 12:52 WIB
Video tantangan ISIS untuk Obama
Video tantangan ISIS untuk Obama (YouTube)

Liputan6.com, Washington DC- Kelompok militan ISIS merilis sebuah video yang ditujukan pada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Menyampaikan pesan bahwa pasukan mereka sedang menanti tentara AS di Irak.

Video berjudul "Flames of War" diawali gambaran penyerangan terhadap tank dan pasukan AS, serdadu Amerika yang membawa rekan mereka yang terluka ke kendaraan lapis baja.  Lalu rekaman berdurasi 52 detik itu menayangkan pidato Obama yang mengatakan pasukan tempur negaranya tidak akan kembali ke Irak

Kemudian, kata 'Flames of War' muncul, dan diakhiri dengan teks,"fighting has just begun" -- "pertempuran baru saja dimulai."

Video tersebut mirip preview untuk video yang lebih panjang. Sebuah rekaman berkualitas tinggi, seperti  trailer film Hollywood.

Waktu perilisan video Selasa malam lalu mencurigakan, hanya beberapa jam setelah penasihat militer Obama, Jenderal  Martin E. Dempsey, mengatakan pada Kongres bahwa ia akan merekomendasikan pengerahan pasukan AS untuk melawan ISIS dalam pertempuran darat -- jika serangan udara dinilai tak cukup -- meski presiden telah mengenyampingkan opsi itu.

"Jika (serangan udara) gagal, apabila ada ancaman terhadap Amerika Serikat, maka saya, tentu saja, akan kembali menghadap ke presiden dan membuat rekomendasi yang dimungkinkan termasuk mengerahkan pasukan militer untuk pertempuran darat," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari New York Times, Kamis (18/9/2014).

Laith Alkhouri, seorang analis senior dari Flashpoint Global Partners, sebuah perusahaan konsultan keamanan New York yang melacak situs web militan berpendapat, ISIS -- yang secara sepihak mendeklarasikan diri sebagai Negara Islam (IS) -- diduga sedang unjuk gigi.

"Tak hanya dalam rangka memperluas wilayah kekuasaannya, melainkan memamerkan konfrontasinya dengan negara-negara superpower dunia," kata dia.

ISIS diduga ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan Al Qaeda. Menurut Alkhouri, "Menunjukkan niat sebenarnya dari kelompok itu, untuk beroperasi di tingkat internasional."

Video terbaru ISIS dikeluarkan sebagai bagian dari strategi untuk menyebarkan pesan mereka di media sosial. Dalam beberapa bulan belakangan, mereka merilis 3 rekaman sadis pemenggalan 2 warga AS dan 1 WN Inggris. Mereka juga merilis video yang bertujuan merekrut warga Barat dan lainnya untuk mendukung tujuan mereka. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya