Ilmuwan Klaim Temukan Kapak Tertua di Dunia

Ilmuwan Australia klaim menemukan kapak berusia ribuan tahun.

oleh Citra Dewi diperbarui 13 Mei 2016, 13:27 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 13:27 WIB
Fragmen atau potongan kapak yang ditemukan pada 1990-an, diklaim sebagai kapak tertua di dunia (Australian National University)
Fragmen atau potongan kapak yang ditemukan pada 1990-an, diklaim sebagai kapak tertua di dunia (Australian National University)

Liputan6.com, Canberra - Pada awal 1990-an, arkeolog di Australian National Univeristy menemukan fragmen kapak di Australia bagian barat. Pada saat itu, penelitian yang menggunakan penanggalan karbon tak menunjukkan usia kapak secara tepat.

Dengan menggunakan teknologi terbaru, saat ini para ilmuwan mengetahui bahwa benda tersebut telah berusia 44 dan 49 ribu tahun. Diduga benda tersebut menjadi kapak dengan gagang tertua di dunia.

"Pertanyaan tentang kapan kapak itu ditemukan telah berusaha dicari jawabannya selama beberapa dekade. Sejak arkeolog menemukan bahwa kapak di Australia lebih tua daripada di tempat lain hingga sekarang ini temuan kami telah menjawab pertanyaan tersebut," ujar seorang Profesor di University of Sydney, Peter Hiscock, yang menganalisa fragmen kapak tersebut.

Dikutip dari CNN, Jumat (13/5/2016), arkeolog perempuan yang memimpin proyek penelitian, Sue O'Connor, menemukan potongan kapak tak lama setelah mendapat gelar PhD nya.

Awalnya ia mengira bahwa fragmen itu hanya basal, yakni jenis batuan beku berwarna gelap. Akhirnya pada lima tahun lalu, O'connor dan profesor lain memulai proyek untuk mengevaluasi kembali penemuan benda tersebut.

Dalam prosesnya, ia sadar bahwa potongan tersebut sangat berharga. O'Connor lalu mengirimkan fragmen kapak kepada Hiscock untuk diteliti lebih lanjut.

Teori Migrasi

Para ilmuwan meyakini bahwa penduduk awal Australia membuat kapak ketika mereka tiba di benua tersebut setelah bermigrasi dari Asia Tenggara. Benda itu diduga berfungsi untuk membantu mereka beradaptasi di iklim yang berbeda.

Menurut peneliti, berikut ini penampakan kapak yang utuh (Stuart Hay/Australian National University)

"Karena kapak tak dikenal di Asia Tenggara selama Zaman Es, penemuan itu menunjukkan kepada kita bahwa ketika tiba di Australia, mereka mulai bereksperimen dengan teknologi baru, menemukan cara untuk mengeksploitasi sumber daya yang mereka jumpai," ujar Hiscock.

O'Connor mengatakan, keberadaan kapak tak banyak ditemukan hingga kemunculan pertanian sekitar 10 ribu tahun lalu.

"Artifak batu milik penduduk Australia sering dikelompokkan menjadi jenis yang sederhana. Tapi jelas itu tak berlaku ketika Anda menemukan kapak dengan gagang di Australia, lebih awal daripada tempat lain," jelas O'Connor.

Peralatan dari batu yang digunakan oleh penduduk awal Australia (Stuart Hay/Australian National University)

Kapak itu dibentuk dengan cara diasah ke batuan yang lebih halus seperti batu pasir. Proses tersebut meninggalkan bekas dan membantu para ilmuwan untuk menentukan bahwa serpihan itu merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar.

Kapak dengan jenis tersebut biasanya digunakan untuk membuat tombak, menebang, dan mengupas kulit pohon.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya