Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Inggris telah memutuskan untuk tidak lagi bersama Uni Eropa. Keputusan ini diambil usai referendum digelar, Kamis 24 Juni 2016.
Menurut Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, hasil referendum ini tak bisa dipungkiri berpengaruh terhadap masa depan Negeri Ratu Elizabeth.
"Ada banyak ketidakpastian namun ada juga hal-hal yang sudah pasti kita semua tahu demi masa depan," ucap Moazzam dalam konfrensi pers di Kedutaan Inggris di Patra Kuningan Jakarta, Sabtu (25/6/2016).
Moazzam memastikan, meski tak lagi bersama Uni Eropa, Inggris tetap akan menjadi rumah bagi 65 juta warganya yang beragam dan berbakat, yang memiliki ras serta keyakinan yang berbeda-beda namun tetap satu dalam semangat demokrasi.
Tak hanya itu, tambah dia, ekonomi Inggris tetap berada di level atas dunia. Bahkan, dia memastikan, negaranya tak akan keluar dari G7, G20.
"Kami akan tetap menjadi negara yang masuk dalam kategori 10 negara dengan ekonomi terbesar duunia, yang memiliki orientasi eksternal yang terbuka, inovatif serta berkomitmen mewujudkan sistem peraturan yang berbasis internasional," sebutnya.
"Kami akan tetap menjadi anggota G20, G7, Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, NATO dan juga akan tetap menjadi satu-satunya negara yang berkomitmen mengalokasikan dana 2% dari GDP (PDB) untuk belanja pertahanan dan 0,7% dari Pendapatan Nasional untuk bantuan pembangunan," ujar Moazzam.
Saat ini, kata Moazzam, pemerintahnya tengah memegang tugas penting. Yaitu menstabilkan pemerintahan untuk dalam menyongsong masa depan baru di luar Uni Eropa.
"Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana ke depannya dan kami tidak bisa menjawab semuanya hari ini," tutur dia.
"Namun seperti apa yang dikatakan oleh PM David Cameron, pemerintah Inggris akan terus mencoba menstabilkan pemerintahan dan menyerahkan tampuk pemerintahan ke perdana menteri yang baru pada Oktober mendatang," pungkasnya.
Dubes Moazzam: Usai Brexit, Inggris Tetap di Level Atas Dunia
Dubes Moazzam Malik mengakui, hasil referendum Brexit berpengaruh terhadap masa depan Negeri Ratu Elizabeth. Tapi,...
diperbarui 25 Jun 2016, 19:56 WIBDiterbitkan 25 Jun 2016, 19:56 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3 Islami: Bolehkah Baca Al-Qur'an di HP Tanpa Wudhu, Umrah belum Haji Emang Boleh? Simak Kata UAS, Gus Baha dan Habib Novel
Peringatan Hari Winnie The Pooh, Cerita Animasi yang Terinspirasi dari Kedekatan Ayah dan Anak
FYP Artinya Apa: Mengenal Istilah Populer di TikTok
Hasto PDIP: Banyak Pakar Hukum Siap Bantu Saya Memperjuangkan Keadilan
Ciri Planet Merkurius: Fakta Unik dan Karakteristik Planet Terkecil di Tata Surya
GAC Motors Pamer Konsep Supercar G-Force, Terinspirasi dari Video Game
Apa Itu Cyber Bullying: Memahami Ancaman Digital Era Modern
Volume Perdagangan NFT Anjlok 19 Persen Sepanjang 2024
3 Resep Gulai Udang yang Sedap, Cocok Jadi Menu Makan Keluarga
Newport Marine Services Siapkan Capex USD 1 Juta pada 2025, Untuk Apa?
Pantai Indah Bosowa, Destinasi Pantai Dekat Pusat Kota di Makassar
18 Januari 1963: Pemimpin Partai Buruh Inggris Hugh Gaitskell Meninggal Akibat Kondisi Langka Penyakit Lupus