Liputan6.com, Praha - Salah satu pusat budaya yang berada di Eropa adalah Praha, Ibu Kota Republik Cekoslovakia, yang berdiri sejak 880 Masehi. Wilayah Bohemia di kota tersebut merupakan rumah bagi univeritas tertua di Eropa Tengah, yang didirkan pada 1348.
Dengan tuanya budaya dan pendidikan di wilayah tersebut, merupakan hal yang normal jika Praha akan dipenuhi dengan perpustakaan tua. Perpustakaan yang dijuluki terindah di tempat tersebut adalah Clementium Library.
Clementium yang merupakan kompleks bersejarah perpustakaan nasional, didirikan ketika Yesuit -- ordo Gereja Katolik -- tiba di Bohemia pada 1556. Namanya berasal dari kapel yang didedikasikan untuk St. Clement, yang dibangun pada Abad ke-11.
Advertisement
Pada periode Abad Pertengahan, sebuah biara Dominika didirikan di tempat yang sama untuk menyediakan rumah bagi para Yesuit. Pada 1622, tempat tersebut kemudian dijadikan universitas yang kemudian menjadi universitas Yesuit terbesar di dunia.
Setelah 31 tahun didirikan, Yesuit kemudian memulai rekonstruksi dan peluasan kompleks yang berlangsung selama lebih dari 170 tahun. Sejumlah arsitek terkemuka pun dipekerjakan dalam proyek tersebut.
Clementium kemudian diperluas hingga lebih dari 2 hektare dan menjadikannya kompleks bangunan terbesar di Eropa pada saat itu.
Selain ruang kelas, Yesuit juga membangun kamar tidur, ruang cetak, gereja, apotek, dan perpustakaan. Pada 1954, dua tahun setelah perpustakaan dari Charles University dipindahkan ke gedung tersebut, sekolah Clementium dan universitasnya bergabung.
Kompleks tersebut dijalankan oleh Yesuit sampai 1773, yakni ketika ordo tersebut bubar. Dua tahun setelah Yesuit ditinggalkan, laboratorium pencatatan cuaca di Republik Cekoslovakia mulai beroperasi sebagai bagian dari Universitas Clementium dan masih berfungsi hingga saat ini.
Dikutip dari The Vintage News, Minggu (2/4/2017), secara resmi, perpustakaan tersebut dibuka pada 1722. Sejumlah koleksi buku kuno masih berada di sana.
Saat ini, perpustakaan tersebut merupakan rumah bagi 20.000 buku yang sebagian besar terdiri dari literatur teologis asing dengan tulisan-tulisan yang berasal dari Abad ke-17.
Nuansa Baroque merupakan desain utama interior perpustakaan. Lukisan yang berada di langit-langitnya dan menggambarkan orang-orang suci Yesuit, pelindung universitas, dan tema pendidikan dibuat oleh Jan Hiebl.
Interiornya tak tersentuh sejak Abad ke-18, dengan lukisan Joseph II terpajang kokoh di aula perpustakaan. Ia adalah kaisar yang memindahkan buku-buku dari perpustakaan biar ke Perpustakaan Clementium.
Pada 1777, Ratu Maria Theresa dari Austria, mengumumkan bahwa universitas dan perpustakaan terbuka untuk umum.
Direktur perpustakaan Karel Rafael Ungar, mendirikan koleksi sastra Cekoslovakia yang ia sebut dengan Biblioteca Nationals pada 1781. Hal tersebut memicu gagasan untuk menciptakan sebuah perpustakaan nasional.
Pada 1990, Clementium dikenal sebagai Perpustakaan Nasional. Selain menampilkan koleksi sastra luar biasa oleh Rafael Ungar, perpustakaan itu juga merupakan rumah bagi karya yang ditulis oleh Tycho, Brahe, dan Comenius.
Saat ini perpusatakaan tersebut masih berfungsi. Selama bertahun-tahun terdapat perdebatan tentang perluasan area untuk menambah koleksi perpustakaan.
Oleh karena itu, pada Januari 2016, pemerintah Praha membuat keputusan untuk menjual salah satu propertinya ke Perpustakaan Nasional.
Pada tahun yang sama, kompetisi arsitektur internasional dimulai untuk menentukan desain baru untuk gedung Perpustakaan Nasional. Arstiker Jan Kaplicky memenangkan kontes tersebut dan proyek akhirnya sedang direalisasikan.