Dubes Israel untuk Austria Usul Hukuman Mati untuk Anak-anak Gaza

Diplomat Israel meremehkan kematian warga sipil Palestina dan mengancam akan menggagalkan rekonstruksi di Jalur Gaza.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 25 Mar 2025, 07:15 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 07:15 WIB
Duta Besar Israel untuk Austria David Roet.
Duta Besar Israel untuk Austria David Roet. (Dok. AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Wina - Sebuah video yang direkam secara diam-diam mengungkapkan bahwa Duta Besar Israel untuk Austria David Roet mengusulkan hukuman mati bagi anak-anak Palestina yang terlibat dalam konflik bersenjata.

Dalam pertemuan tertutup dengan komunitas Yahudi di Innsbruck pada Kamis (21/3/2025), Roet menyatakan bahwa "harus ada hukuman mati" bagi remaja yang "memegang senjata" atau "granat". Namun, dia tidak memberikan bukti bahwa anak-anak di Jalur Gaza membawa senjata.

Rekaman ini dibuat dua hari setelah Israel melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza pada 18 Maret. Saat itu, lebih dari 500 warga Palestina tewas, hampir 200 di antaranya adalah anak-anak.

Seperti dikutip dari Middle East Eye, Roet mengabaikan kekhawatiran atas korban sipil di Jalur Gaza dengan mengatakan, "Jika Anda percaya tidak ada warga yang tidak terlibat di Jalur Gaza... artinya Anda percaya Israel sengaja menargetkan bayi dan itu tidak benar."

Menurut UNICEF, lebih dari 14.500 anak-anak Palestina di Jalur Gaza telah dibunuh oleh Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Angka ini belum termasuk korban anak-anak setelah gencatan senjata dilanggar.

Secara total, Israel telah membunuh lebih dari 50.000 warga Palestina dan melukai 113.000 lainnya sejak pengeboman di Jalur Gaza dimulai. Setidaknya 10.000 orang masih hilang, diduga tewas dan terkubur di bawah reruntuhan.

Promosi 1

Psikopat Fasis

Warga Gaza Balik ke Pengungsian
Seorang anak laki-laki berjalan dengan jeriken kosong bersama orang-orang yang mengungsi akibat konflik dan melarikan diri dari Beit Hanun, Jalur Gaza utara tiba di Kota Gaza pada 18 Maret 2025. (Bashar TALEB/AFP)... Selengkapnya

Roet juga mempertanyakan apakah Eropa harus berinvestasi dalam rekonstruksi Jalur Gaza, dengan alasan bahwa kawasan itu nantinya akan dihancurkan lagi.

"Apakah Eropa akan cukup bodoh untuk mengucurkan dana lagi ke Gaza? Kalau iya, kami akan hancurkan lagi lain waktu," ujarnya.

Dia mengaku memiliki kontak langsung dengan Kanselir Austria Christian Stocker melalui WhatsApp dan mengklaim sebagai satu-satunya diplomat yang berbicara dengannya. Menurut Roet, Stocker meminta pertemuan untuk meyakinkannya bahwa hubungan Austria-Israel akan tetap terjaga.

Aktivis yang merekam pertemuan itu mengutuk pernyataan Roet.

"Saya merasa muak mendengar ketenangan dalam suara Roet saat mengucapkan hal-hal ini. Tidak ada yang menyela ketika dia mengusulkan hukuman mati untuk anak-anak," kata dia.

"Ini membuktikan betapa korupnya persoalan ini ketika orang-orang berkuasa justru menyarankan kejahatan perang sebagai solusi."

Dia menambahkan, "Untuk mengakhiri penderitaan, kita harus melawan psikopat fasis yang memecah-belah kita dan mengambil untung dari kesepakatan imperialis."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya