Jangan Gunakan Pengering Tangan di Toilet Umum, Alasannya Bikin Merinding

Para ilmuwan menyarankan agar kita tak lagi menggunakan pengering tangan toilet umum, kenapa?

oleh Afra Augesti diperbarui 12 Apr 2018, 18:02 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 18:02 WIB
Ilustrasi Pengering Tangan
Ilustrasi pengering tangan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Connecticut - Kebanyakan orang mencuci tangan setelah buang air besar atau kecil di toilet umum adalah tindakan paling dasar untuk menjaga kebersihan diri. Setelah itu, biasanya mereka memanfaatkan mesin pengering tangan untuk mengeringkan tangan dengan cepat.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa mesin pengering tangan bisa menyebarkan lebih banyak kuman atau partikel kotoran ke seluruh ruangan? Selain itu, mengeringkan tangan menggunakan mesin pengering tangan membuat tangan Anda kembali tak steril.

Salah satu bakteri yang ditemukan adalah E coli, yang dapat memicu diare dan muntaber. Saat Anda menyodorkan tangan di bawah mesin pengering -- yang kebanyakan ditempelkan di dinding toilet -- udara panas mesin akan menembakan partikel kotoran yang sangat kecil ke telapak tangan Anda.

"Juga ke seisi kamar mandi dan blok kantor," menurut para ilmuwan dari University of Connecticut, Storrs, Connecticut, Amerika Serikat, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (12/4/2018). Mereka meneliti toilet kampus mereka sendiri, yang hanya dilengkapi dengan tisu toilet. Tak ada mesin pengering tangan.

Setelah menyalakan mesin pengering tangan di tiga toilet berbeda, para ilmuwan menempatkan piringan khusus di bawah pemancar udara panas selama kurang lebih 30 detik. Hasil menunjukkan, ada sekitar 18 hingga 60 koloni bakteri di lempeng tersebut.

"Hasil ini membuktikan bahwa banyak jenis bakteri, termasuk patogen dan spora, yang bisa menempel di tangan Anda. Bakteri-bakteri ini muncul akibat paparan mesin pengering tangan," ujar para peneliti menjelaskan.

"Dan ... spora bisa tersebar ke seluruh ruangan, mendiami telapak tangan Anda selama beberapa saat."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Uji Coba Lainnya

Ilustrasi Mesin Pengering Tangan
Ilustrasi mesin pengering tangan. (iStockphoto)

Untuk membandingkan hasil penelitian, tim juga menguji piringan khusus yang terpapar udara toilet melalui kipas angin. Uji coba ini dilakukan selama 20 menit. Hasilnya, ada sekitar 15 hingga 20 koloni kuman jahat.

Sementara itu, piringan yang terkena udara dari embusan kipas angin selama dua menit hanya terkena kurang dari satu koloni.

Peneliti menyarankan agar memasang penyaring HEPA pada mesin pengering tangan di toilet umum, karena bisa mengurangi jumlah bakteri dari udara panas yang dikeluarkannya.

Penelitian ini juga dibuat setelah penelitian lain -- pada tahun lalu -- mengungkap, mencuci tangan menggunakan pembersih antibakteri tidak lebih baik dari sabun. Selain itu, dinyatakan pula bahwa air dingin membunuh lebih banyak kuman seperti air panas.

Studi baru tersebut kini telah diterbitkan dalam jurnal Applied And Environmental Microbiology.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya