Belasungkawa Wali Kota Muslim London untuk Korban Penembakan di Selandia Baru

Liputan6.com, Christchurch - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, dalam konferensi pers mengatakan bahwa penembakan di dua masjid di Christchurch, tampaknya merupakan "serangan teroris yang direncanakan dengan baik", demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Jumat 15 Maret 2019.

Kabar terbaru tentang penembakan di Selandia Baru menyebut bahwa korban tewas bertambah menjadi 49 orang, dan sekitar 48 orang lainnya terluka dalam serangan terburuk sepanjang sejarah Negeri Kiwi.

Dunia internasional pun berduka, seraya mengecam insiden keji penembakan di masjid Selandia Baru. Sejumlah pemimpin dunia angkat suara soal peristiwa tersebut.

Wali Kota London, Inggris, Sadiq Khan yang merupakan seorang muslim juga turut berduka atas insiden penembakan tragis yang melanda Negeri Kiwi.

"Seperti banyak warga London lainnya dan masyarakat dunia, saya turut berduka atas insiden di Christchurch, Selandia Baru. Banyak orang tak berdosa, laki-laki, perempuan dan anak-anak menjadi korban serangan teroris di masjid...," kata Sadiq Khan dalam penggalan videonya terkait penembakan di Selandia Baru yang Liputan6.com kutip Kamis (15/3/2019).

Berikut ini tayangan lengkap ungkapan belasungkawa Sadiq Khan atas insiden penembakan di masjid Selandia Baru:

Para pemimpin politik dari seluruh dunia juga telah menyatakan kecaman mereka atas penembakan di Selandia Baru pada hari Jumat, yang menewaskan 49 orang, dan melukai puluhan lainnya.

Dua masjid di Kota Christchurch menjadi target serangan ketika tempat ibadah tersebut tengah menggelar salat Jumat.

Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (15/3/2019), polisi mengatakan tiga pria dan seorang wanita ditahan sehubungan dengan insiden penembakan di Selandia Baru itu.

Waktu penembakan dan unggahan media sosial, tentang apa yang tampak sebagai siaran langsung Facebook Live terkait penyeranagn oleh seorang pria bersenjata, menambah kesedihan banyak orang.

Berikut adalah reaksi para pemimpin politik di seluruh dunia, segera setelah insiden penembakan di Selandia Baru.

Selengkapnya di sini.