Saat Dunia Serukan Jalan Damai ke Iran, Pasca-Kematian Qasem Soleimani

Usai kematian Qasem Soleimani, sejumlah menteri luar negeri di dunia menyampaikan ucapan bela sungkawa sekaligus solusi terbaik untuk masalah ini.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Jan 2020, 17:35 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 17:35 WIB
Qasem Soleimani, Jenderal Militer Iran yang tewas dalam serangan AS.
Qasem Soleimani, Jenderal Militer Iran yang tewas dalam serangan AS. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian Qasem Soleimani bukan lah kasus gugurnya tokoh politik biasa. Sebab, amarah yang ditimbulkan akibat kepergian Soleimani menumbuhkan kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga antara Amerika Serikat dan Iran. 

Tentu, tak ada pihak yang menginginkan hal itu terjadi. Maka dari itu, sambil menyampaikan ucapan belasungkawa, sejumlah menteri luar negeri melakukan diskusi tukar pendapat dengan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

"Selama beberapa hari belakangan ini Menlu Iran telah menerima telepon dan pesan dari berbagai negara Asia Tengah dan kawasan Timur Tengah. Semuanya menyampaikan pesan dukacita yang mendalam kepada masyarakat kawasan dan menyerukan agar persoalan yang ada ini diselesaikan dengan jalur dialog dan cara damai," papar Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad.

Negara-negara tersebut termasuk Pakistan, Rusia, India dan China. 

Selain ucapan belasungkawa, para menteri luar negeri negara-negara tersebut menambahkan bahwa juga terjadi diskusi tukar pendapat antar negara. Berbagai ide juga telah dibicarakan untuk mencari jalan keluar yang damai untuk masalah ini.

Bahkan, menteri luar negeri Qatar pun pergi mengunjungi Iran usai kematian Qasem Soleimani. 

Azad pun menyampaikan bahwa Iran memiliki tanggung jawab diplomasi untuk mempergunakan berbagai alat dan pendekatan untuk membela kepentingan negara.

Seperti yang disampaikan oleh perwakilan tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahwa Amerika Serikat selama ini telah memulai perang ekonomi dengan Iran. Dan kini, telah meluas ke perang militer.

Semua hal tersebut dilakukan oleh AS di saat Iran tak mengharapkan terjadinya perang apapun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harapan Kepada Indonesia

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Gedung Pancasila Kemlu.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Gedung Pancasila Kemlu. (Liputan6.com/Benedikta Miranti T.V)

Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Dubes Azad mengatakan bahwa Indonesia selama ini telah melakukan upaya perluasan perdamaian dan keamanan di kawasan Timur Tengah. 

"Saya berharap usaha tersebut dapat ditingkatkan oleh Indonesia, supaya Indonesia bisa memainkan perannya di kawasan kami," tambah Azad. 

Iran juga berharap supaya negara-negara penting dan berpengaruh seperti Indonesia dapat memainkan perannya di kawasan dan terus menyebarluaskan keamanan di Timur Tengah. 


Bukan Iran yang Mulai Perang Ini

Duta besar Iran untuk Indonesia, H.E. Mohammad Azad.
Duta besar Iran untuk Indonesia, H.E. Mohammad Azad saat sedang melakukan wawancara dengan tim Liputan6.com. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Ketika disinggung mengenai khawatirnya masyarakat tentang perang dunia ketiga, Dubes Azad menegaskan bahwa bukan Iran lah yang memulai semua ini. 

"Iran tidak bersalah atas semua situasi ini," tegas Azad. 

Hal tersebut dengan lantang ia suarakan karena saat ini mekanisme Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/ JCPOA) sedang bekerja dengan sangat baik. Sampai akhirnya Amerika Serikat melancarkan serangan ini. 

Iran menganalisa bahwa hal ini disebabkan oleh melemahnya kekuatan AS. Ketika mereka ingin mengembalikan kekuatannya, AS akhirnya menekan negara lain seperti Iran dan China. 

Ia juga menggarisbawahi bahwa Iran tentu akan melakukan balasan dalam cara yang sama yaitu secara militer kepada AS. Namun, kapan dan di mana rencana tersebut akan dilakukan, semuanya tergantung keputusan Iran sepenuhnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya